HOAX & HATE SPEECH JADI PERHATIAN KHUSUS
Oleh: Harry F. Darmawan/GoDiscover
HOAX tengah menjadi fenomena dewasa ini. Gerakannya yang masif dan efektivitasnya dalam “meracuni” akal sehat publik dalam menerima informasi, diyakini berpotensi memecah-belah bangsa ini.
Gerakan memerangi hoax pun digalakkan berbagai kalangan, khususnya Polri yang memegang mandat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Berbagai program rutin dilakukan instansi yang kini dipimpin oleh Jendral Tito Karnavian ini, baik yang bersifat peningkatan kemampuan SDM internal Polri dalam mengawasi dunia siber, maupun ajakan ke publik untuk tidak mudah menyebar berita yang belum divalidasi.
Terbaru, Div Humas Mabes Polri menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Bijak Bermedia Sosial Guna Menciptakan Harkamtibmas di Dunia Siber di Wilayah Hukum Polda Kaltim, Rabu (28/3) kemarin di Hotel Novotel Balikpapan.
Acara diawali dengan sesi pemaparan mengenai hoax dan langkah-langkah pencegahannya oleh empat narasumber yang hadir. Mereka yakni Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kaltim Abdullah Sani, Ketua Gerakan Jurnalis Anti Hoax Charles Siahaan, Kepala Bagian Diseminasi Informasi Digital Divisi Humas Polri AKBP Heru Yulianto dan Kepala Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus Polda Kaltim AKBP M. Dharma Nugraha S.
Dalam mengatasi berita hoax yang sliweran di sosial media, Kabag Diseminasi Informasi Digital Div Humas Polri AKBP Heru mengungkapkan, Mabes Polri telah membentuk empat bidang yang semuanya berfokus pada antisipasi hoax.

Keempat bidang itu yakni Multimedia, Keamanan Khusus di Divisi Intelkam, Direktorat Cyber dan Satuan Detasemen Khusus (Densus).
”Khusus Bidang Multimedia yang paling fokus menangani ujaran kebencian di media sosial, rencananya akan dibentuk dalam waktu dekat, termasuk di Polda Kaltim. Waktunya terbatas, jadi daerah prioritas yang didahulukan, yaitu yang akan melaksanakan Pemilihan Gubernur,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana menambahkan, dalam waktu dekat akan dibentuk sub-bidang multimedia.
”Tentu bidang ini bukan sebagai kekhawatiran dalam penggunaan sosial media, tapi bagaimana memberikan pendidikan multimedia terhadap masyarakat dalam menggunakan dunia maya,” ujarnya.

Setelah pemaparan panjang keempat narasumber dan sesi diskusi dengan hadirin yang diisi oleh pelajar, mahasiswa, jurnalis dan pegiat sosial media di Balikpapan ini, acara dilanjutkan dengan deklarasi bijak bermedia sosial oleh seluruh hadirin.
Jurnalis dan pegiat sosial media di Balikpapan yang mendapat kesempatan pertama untuk mendeklarasikan diri bijak bermedia sosial dan perlawan terhadap hoax.

“Mari sama-sama kita lawan dan perangi Hoax. Jangan cepat percaya dengan berita atau informasi yang kita lihat atau terima, terlebih sumber informasinya tidak jelas. Ini sesuai dengan firman Allah SWT yang tercantum di Surat Al Hujurat ayat 6,” seru Imam, salah satu pegiat sosial media di Balikpapan.(*)