5 Tips Mengobrol dengan Penduduk Setempat yang Perlu Diketahui Traveler
Cerita perjalanan tidak harus selalu terbatas pada kisah kamu dan teman-teman kamu saja. Ada banyak kisah menarik yang bisa kamu dapat dari orang-orang lokal di destinasi yang kamu tuju. Tapi, bagaimana caranya kamu bisa tahu kisah-kisah itu? Ya, dengan mengobrol sama masyarakat yang kamu temui.
Berikut ini 5 tips supaya bisa mengobrol dengan orang lokal.
1. Cari orang terdekat
Kamu tidak harus bertemu Kepala Desa atau Ketua Suku untuk mengetahui tentang budaya orang setempat, cukup bertanya pada orang yang ada di samping kamu. Ada banyak kisah yang dimiliki orang-orang seperti supir bus antarkota, pemilik warung di terminal, atau pedagang yang sedang menawari kamu kue apem di pinggir jalan.
Biasanya mereka punya cerita dan pandangan unik tentang area tersebut. Sama seperti kamu yang punya cerita tentang daerah kamu sendiri, orang biasa di daerah tersebut akan punya kisah tentang daerahnya. Beberapa contoh masyarakat yang mudah untuk diajak mengobrol adalah supir bus, mobil atau ojek selama perjalanan, pemilik warung tempat kamu makan, atau resepsionis tempat kamu menginap. Mereka cukup banyak mengamati keadaan melalui pekerjaan mereka sehari-hari.
2. Tanya tentang keseharian
Pertanyaan tentang budaya leluhur dan tradisi masyarakat memang tampak seperti informasi yang berharga dan penting, tapi agak canggung, ya, kalau tiba-tiba bertanya tentang hal tersebut. Biasanya orang akan mau menceritakan hal-hal penting kalau sudah percaya dan terasa berteman.
Seperti halnya berteman, kamu bisa mulai dengan berbasa-basi dan menanyakan hal keseharian saja. Kalau kamu jeli, kamu bisa menangkap informasi menarik dari kisah keseharian. Bahkan, kadang kamu bisa mendapatkan informasi yang tidak ditemukan dari Internet karena masih banyak budaya Indonesia yang belum didokumentasi.
Jadi, cobalah untuk mengenal masyarakat lokal selayaknya teman dengan memulai percakapan hal-hal ringan. Setelah lebih akrab, kamu bisa lebih leluasa menanyakan hal-hal menyangkut budaya dan tradisi mereka.
3. Santai tapi sopan
Masyarakat lokal juga manusia dan bukan komputer informasi tradisi. Bercakaplah selayaknya kamu bercakap dengan teman kamu. Untuk orang yang lebih tua, kamu bisa berbincang seperti kepada om atau tante kamu. Tips kami, jangan terlalu sopan seperti sedang berada di rapat kecamatan. Kalau terlalu sopan, kamu akan terkesan terlalu kaku dan orang lokal juga sungkan.
Kalau kamu sedikit bercanda, masyarakat akan lebih mudah membaur. Jadi, gunakan kombinasi yang pas untuk hasil terbaik. Kamu juga usahakan bisa membaca situasi untuk tahu kadar bercanda yang bisa digunakan. Bagaimanapun kita di tanah orang dan bukan di rumah sendiri. Kamu juga tidak akan suka kalau ada yang kurang ajar di daerah kamu?
4. Jangan sok tahu
Salah satu kebiasaan pejalan adalah menjadi sok tahu. Mungkin kita punya kesempatan mengakses informasi lewat Internet atau dengan jenjang pendidikan, tapi bukan berarti kita lebih tahu tentang suatu daerah melebihi masyarakat setempat. Apa yang kita baca atau tahu sebelumnya bisa saja salah atau telah berubah.
Jangan mempertanyakan fakta tentang suatu area dari masyarakat lokal yang sudah tinggal di area tersebut selama bertahun-tahun. Kalau kamu ragu, jangan defensif. Kamu cukup mendengarkan dan menampung informasi terlebih dahulu. Informasi tersebut kemudian bisa kamu cerna dan pikirkan belakangan. Sepintar-pintarnya profesor, tukang ojek lebih pintar mencari tempat makan di daerahnya sendiri.
5. Senyum
Tidak ada tips yang lebih jitu dari tersenyum. Senyum itu, setidaknya, merupakan perekat hubungan antarmanusia yang tidak saling kenal. Percakapan yang dimulai dan diakhiri dengan senyuman adalah percakapan yang baik. Selain memulainya baik, kita juga meninggalkan kesan baik. Tapi, jangan kebanyakan senyum, ya. Nanti disangka gilingan alias gila.
Setiap orang punya tips jitu masing-masing kalau soal ngobrol sama orang karena setiap manusia berbeda dan ketemu dengan manusia yang bersifat berbeda pula. Kalau kamu punya tips cara untuk bisa mengobrol sama orang lokal, boleh bagi-bagi, yuk!
Source Jalan-jalan Men