Lifestyle

6 hal tentang rabies yang penting untuk diketahui

Penyakit rabies merupakan penyakit berbahaya yang bisa menular dari hewan ke manusia. Penting bagi para pemilik hewan peliharaan tahu segala hal terkait penyakit ini, termasuk melakukan pencegahan bagi hewannya.

Berikut ini beberapa informasi tentang rabies yang dibagi oleh petugas kesehatan hewan di Puskeswan Kota Depok, drh. Oktavianto HS (Avi) pada Hari Rabies Sedunia (28 September).

1. Pencegahan

Untuk pencegahan, terutama di daerah yang tertular rabies, lakukanlah vaksinasi rabies terhadap hewan. Vaksinasi hewan bisa dilakukan mulai usianya empat bulan dan diulangi setiap tahun sampai akhir hidup hewan tersebut.

Penting untuk melakukan pencatatan dan rutin melakukan vaksinasi rabies setiap tahun, karena antibodi yang terbentuk hanya bertahan setahun. Selain itu, pastikan untuk melakukan vaksinasi rabies bila akan membawa hewan ke daerah yang tertular rabies.

2. Penularan

Di halaman situsnya, Kementerian Kesehatan menjelaskan rabies sebagai penyakit menular akut yang menyerang susunan saraf pusat disebabkan oleh virus Lyssa. Penyakit ini bisa menyerang manusia dan hewan.

Rabies ditularkan kepada manusia melalui gigitan atau jilatan pada luka terbuka oleh hewan yang menderitanya. Penyakit ini bersifat fatal atau selalu diakhiri kematian.

Hewan yang dapat menularkan rabies adalah hewan berdarah panas terutama anjing, kucing, kera, dan kelelawar. Sapi, kambing, dan domba dapat menderita apabila digigit oleh hewan penular rabies. Di Indonesia, 98 persen kasus rabies ditularkan akibat gigitan anjing dan 2 persen adalah akibat gigitan kucing dan kera.

3. Gejala hewan dengan rabies

  • Hewan tersebut akan takut cahaya dan cenderung selalu sembunyi di area gelap, biasanya di bawah furnitur atau tangga.
  • Takut air karena merasa kesakitan menelan.
  • Akan mengeluarkan air liur berlebihan (hipersalifasi), karena tidak bisa atau kesakitan saat menelan.
  • Paling utama, hewan tersebut akan menyerang ke pemiliknya, bahkan tanpa ada provokasi.

4. Gejala manusia yang tertular rabies
Gejala rabies pada manusia biasanya diawali dengan demam, nyeri kepala, sulit menelan, hipersalivasi (memproduksi banyak air liur), takut air, peka terhadap rangsang angin dan suara, kemudian diakhiri dengan kematian.

5. Penanganan apabila digigit oleh hewan

  • Bersihkan luka tersebut dengan sabun dan bilas menggunakan air mengalir sekitar 10 menit kemudian berikan antiseptik.
  • Segera dibawa ke puskesmas atau rumah sakit yang memiliki vaksin rabies.
  • Di rumah sakit biasanya akan diberikan suntik antitetanus dan vaksin rabies. Penanganan tersebut berlaku bila digigit hewan yang kena rabies maupun tidak.
  • Apabila ada kasus gigitan hewan, lebih baik segera laporkan ke dinas terkait yang berhubungan dengan kesehatan hewan. Akan ada petugas dari dinas yang mengobservasi hewan tersebut apakah memiliki penyakit rabies atau tidak. Ketahui dinas yang menangani urusan hewan di kota Anda, karena bisa berbeda. Misalnya di Kota Depok, dinas yang bertanggung jawab adalah Dinas Pertanian, di Kota Bogor dinas yang menangani kesehatan hewan adalah Dinas Peternakan.

6. Urutan vaksinasi untuk hewan peliharaan

Untuk kucing, vaksinasi yang perlu dilakukan adalah: panlikopeni, calcivirus, rhinokaitis/PCR (8 minggu); PCR + Chlamidya (12 minggu); Rabies (4 bulan).
Untuk anjing, vaksinasi yang perlu dilakukan adalah: distemper dan parvovirus (6-8 minggu); Parainfluenza (10-12 minggu); distemper, hepatitis, leptospirosis dan parvovirus/DHLPI (14-16 minggu); dan DHLPII + rabies (20 minggu).

Source : beritagar.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.