Technology and Tips

6 Resep Pestisida Alami

Pestisida sintetis mengandung banyak bahan kimia. Memang, pestisida ini mampu membasmi hama dan serangga pada tanaman. Namun, makin besar, tanaman menyerap makin banyak pestisida.

Dikutip Tempo, residunya menempel pada kulit buah dan sayuran. Walau dicuci, masih ada sisa pestisida yang ikut termakan. Padahal pestisida sintetis yang tak alami buruk untuk kesehatan.

Pestisida alami atau organik, adalah alternatif yang lebih sehat. Fungsinya sama, mengendalikan hama dan penyakit tanaman.

Bedanya, bahan-bahan pestisida ini berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Jadi lebih ramah lingkungan dan kesehatan.

Tabloid Rumah edisi 345 melansir beberapa racikan pestisida organik yang bisa Anda buat.

Bawang dan cabai

Cacing, ulat bulu, ngengat bisa dibasmi dengan dua bahan masak ini. Begini cara membuatnya:

  1. Rebus tiga siung bawang putih yang sudah dikupas dan segenggam cabai merah dalam sepanci air
  2. Tambahkan 1/4 batang sabun atau deterjen, aduk rata, diamkan sehari. Sabun berguna untuk membuat larutan lebih mudah menempel pada tanaman dan serangga.
  3. Saring cairan dengan kain halus.
  4. Gunakan dua cangkir larutan untuk sekali semprot tanaman.

Daun sirih

Kandungan zat fenol dan kavokol di dalam daun sirih bisa mengendalikan hama pengisap, misal tungau. Cara membuatnya:

  1. Tumbuk halus satu kilogram daun sirih, tiga siung bawang merah, lima batang serai
  2. Masukkan air 8 sampai 10 liter, tambahkan deterjen sekitar 50 gram, aduk rata
  3. Saring dengan kain halus, dan pestisida organik ini siap dipakai

Daun pepaya

Tak hanya enak dijadikan lalap, daun ini mengandung zat papain yang dibenci rayap, ulat bulu, hama pengisap. Begini cara membuatnya:

  1. Potong halus daun pepaya segar, rendam dalam satu liter air, dua sendok makan minyak tanah, 30 gram deterjan. Diamkan semalaman.
  2. Saring dengan kain halus sampai ampas daun pepaya terpisah. Siap digunakan.

Biji jarak

Kandungan reisin dal alakoit di dalam biji jarak efektif mengendalikan ulat dan hama pengisap. Anda bisa membuatnya dengan:

  1. Menumbuk satu biji jarak, masukkan ke dalam dua liter air, panaskan 10 menit
  2. Tambahkan dua sendok makan minyak tanah, 50 gram deterjen, aduk hingga rata, tambahkan 10 liter air. Pestisida siap digunakan.

Mimba

Tanaman ini mengandung azadirachtin, salanin, nimbinen, dan meliantriol. Seluruh zat tersebut bisa mengendalikan ulat, hama pengisap, jamur, bakteri, cacing, aneka serangga, dan beberapa hama tanaman lain. Begini cara membuatnya.

Dengan biji mimba:

  1. Tumbuk halus 200 sampai 300 gram biji mimba. Rendam semalaman dalam air 10 liter.
  2. Saring agar sisa-sisa biji tidak ikut.

Dengan daun mimba:

  1. Tumbuk halus satu kilogram daun mimba. Rendam dalam 10 liter air semalaman.
  2. Saring, dan gunakan.

Untuk membasmi jamur:

  1. Tumbuk halus dua sampai 6 gram biji mimba
  2. Rendam dalam satu liter air selama tiga hari. Saring, lalu semprotkan ke bagian yang terkena jamur.

Daun tembakau

Kandungan nikotinnya dapat membunuh serangga yang berguna. Jadikan daun tembakau sebagai alternatif terakhir. Pestisida ini tidak bisa digunakan untuk tomat, kentang, terong, cabai, juga bunga mawar. Gunakan masker hidung dan sarung tangan saat menyemprotnya. Begini cara membuatnya:

  1. Potong halus 250 gram atau sekitar empat daun tembakau. Rendam dalam 8 liter air, diamkan semalaman.
  2. Tambahkan dua sendok deterjen atau sabun cair. Aduk hingga rata.
  3. Saring dan pestisida daun tembakau ini siap digunakan.

Anda juga bisa mengeringkan dan menumbuk daun tembakau. Hasilnya berupa bubuk bisa dipakai untuk membasmi aphid, keong, siput, ulat bulu, juga virus daun keriting.

Dikutip Alam Tani, pestisida organik punya beberapa kekurangan. Pertama, kurang praktis karena tak bisa disimpan dalam jangka waktu lama. Kedua, bahan-bahannya agak sulit didapatkan dalam jumlah dan kelanjutan yang cukup.

Ketiga, perlu waktu dan frekuensi penyemprotan lebih sering agar efektif. Terakhir, pestisida organik cenderung tidak tahan sinar matahari dan hujan.

Jika Anda ragu, simaklah cerita Lasiyo Syaefudin yang dilansir Kompas. Petani asal Bantul, Yogyakarta ini sukses menguji coba puluhan resep pestisida organik di kebunnya.

Kata Lasiyo, selama ini petani terjebak pola tanam serba instan. Akibatnya, kesuburan tanah rusak, produktivitas sulit naik.

Setelah sukses menguji coba puluhan resep pestisida organik, Lasiyo menjualnya dengan harga murah ke petani lain di sekitarnya. Walau awalnya ragu, Lasiyo berhasil meyakinkan mereka untuk mencobanya. Lasiyo mengatakan, dengan pestisida organik, produk pertanian yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi.

Source : Beritagar.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.