7 Pilar Mendidik Anak Menurut Psikolog Elly Risman
Menjadi orang tua adalah tugas yang paling sulit, apalagi jika kita tidak memiliki bekal yang cukup untuk mendidik anak kita. Melalui acara “Wardah Berbagi Inspirasi” di Muslim Fashion Festival 2016, psikolog anak Elly Risman mengungkapkan tujuh pilar mendidik anak.
1. Orang Tua Harus Sepenuhnya Ada untuk Anak
Orang tua, terutama ayah, memiliki peranan aktif untuk perkembangan anak. “Ada riset dari tesis sahabat saya, jika anak kurang kasih sayang ayah, ayak tidak dekat dengan anak, emosi anak akan terganggu. Kalau laki-laki cenderung akan nakal, seks bebas, dan narkoba, sedangkan anak perempuan akan depresi dan melakukan seks bebas,” ujarnya di Senayan, Kamis, 26 Mei 2016.
2. Dibutuhkan Attachment
Hubungan emosi anak dengan orang tua harus dekat. “Dibutuhkan attachment antara ayah dan anak, juga ibu dengan anak,” katanya. Ia menuturkan, banyak anak yang kurang dekat atau kurang ‘lengket’ dengan orang tua mereka karena banyak hal. “Dekatnya pun bukan sekadar kulit ke kulit, melainkan dari jiwa ke jiwa,” ujar Elly.
3. Tujuan Pengasuhan Jelas
Pendiri Yayasan Kita dan Buah Hati ini mengaku pernah melakukan riset terhadap pasangan suami-istri berusia 25-45 tahun, apakah mereka menentukan tujuan pengasuhan yang jelas. Hasil risetnya menunjukkan tidak semua pasangan menyepakati apa tujuan mereka.
“Jadi yang perlu diperhatikan adalah susun lagi, rumuskan lagi pola pengasuhan, diskusikan bersama pasangan, lalu sepakati. Setelah itu, buat analisis dan evaluasi, misalnya 3 bulan sekali,” kata Elly.
4. Atur Gaya Bicara
“Kalau bicara pada anak harus baik, harus benar, dan tidak berbohong,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar setiap orang tua tidak menyalahkan atau membanding-bandingkan anak karena akan membuat komunikasi antara anak dan orang tua terganggu.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan setiap orang tua selalu mendengarkan perkataan anak mereka, memperhatikan saat mereka bicara, serta mengetahui keunikannya.
5. Pendidikan Agama
Pendidikan agama bagi anak sangat penting. “Tapi jangan asal masukan anak ke sekolah agama tanpa mengetahui basic agama dari orang tuanya,” tutur wanita yang fokus pada Pendidikan Anak ini.
Menurut dia, pendidikan agama adalah tanggung jawab dan kewajiban orang tua kepada anaknya. “Dalam hal ini, kita mengajarkan agama bukan sekadar supaya mereka bisa mengaji, rajin ke gereja, atau biar bisa salat. Tapi agar mereka suka melakukan itu tanpa harus disuruh nantinya,” tutur Elly.
6. Persiapkan Pola Pengasuhan Saat Anak Puber
Mengajarkan anak pada masa puber memang agak sedikit sulit, terutama di era modern seperti ini.
“Sekarang anak SD dan SMP sudah bisa main gadget. Tidak menutup kemungkinan mereka akan menggunakan gadget untuk tugas sekolah,” katanya. Sebagai orang tua, banyak dari mereka yang memberikan fasilitas Internet untuk anak-anaknya. Namun mereka lupa, anak bisa saja melihat hal-hal berbau pornografi dengan mudah dengan akses tersebut. “Jadi, sebagai orang tua, kita harus lebih pandai,” ujarnya, menegaskan.
7. Ajari Anak Menahan Pandangan
Elly bercerita, seorang temannya yang berasal dari Amerika Serikat mengatakan munculnya “kekacauan otak” pada diri remaja adalah karena orang tua tidak mengajarkan anaknya untuk menjaga dan menahan pandangan.
“Ternyata hal ini juga ada di Alquran, bahwa kita harus menjaga pandangan. ‘Bencana’ terjadi bisa karena orang tua tidak mengajarkan anaknya untuk menjaga pandangan mereka,” ucapnya.
Source : tempo.co
Link Gambar : batupengajar.blogspot.com