8 Kesalahan Sepele Saat Mengecat Tembok
Mengganti warna cat tembok kamar maupun rumah adalah salah satu bentuk renovasi rumah yang lazim dilakukan. Kegiatan mengganti cat ini memiliki berbagai dampak positif terhadap penghuninya bahkan bisa membuat penghuninya semakin akrab dan memberikan suasana yang lebih segar. Berniat untuk melakukan renovasi mengganti cat rumahmu? Tunggu dulu!
Tahukah kamu bahwa selama ini kita sering melakukan kesalahan yang dianggap sepele namun berdampak besar pada kondisi cat yang telah kamu lakukan?
Sebagaimana yang dilansir dari website resmi desainer interior Bob Vila, Kamis (10/3), berikut adalah 8 kesalahan sepele yang sering membuat hasil catmu tidak memuaskan.
1. Mengecat tanpa melindungi lantai.
Kebiasaan yang sangat sering dilakukan adalah tidak melindungi lantai lokasi yang akan dicat sehingga saat mempersiapkan cat terjadi banyak percikan atau tetesan di lantai yang akan menambah pekerjaan setelah pengecatan selesai.
2. Mengecat tanpa dilapisi cat dasar sebelumnya.
Kamu sering protes tentang warna cat tembokmu yang tidak sesuai keinginan atau hasil cat yang tidak sesuai ekspektasi? Salah satu penyebab hal itu adalah kamu lupa menggunakan cat dasar.
Lapisi tembokmu dengan cat dasar atau populer dengan sebutan cat primer yang biasanya berupa varnish atau berwarna putih yang berfungsi sebagai lapisan awal sebelum cat tembok berwarna.
3. Mencelupkan seluruh bagian kuas.
Ini adalah kesalahan yang paling sering dilakukan saat mengecat tembok. Seharusnya kamu tidak mencelupkan keseluruhan bagian dari kuas ke dalam cat melainkan hanya bagian ujungnya saja. Itu akan mempersulitmu saat membersihkan kuas nantinya. Selain itu kamu menjadi boros dan membuat cat menetes sembarangan. Hindari ya.
4. Tidak sabar dan terburu-buru.
Sebelum mengecat tembok sebelumnya sudah dijelaskan bahwa baiknya menggunakan cat primer terlebih dahulu sehingga kamu harus menunggu cat primer kering. Jangan lapisi cat apapun sebelum kamu pastikan cat primernya kering, kalau perlu diamkan hingga 24 jam.
5. Tidak memikirkan kualitas cat yang tersisa.
Poin lima ini juga sangat sering dilakukan. Sibuk mengecat tembok bukan berarti kita mengesampingkan cat yang masih tersisa. Untuk cat tembok sebaiknya tutup plastik pada bagian atas kalengnya sebelum ditutup rapat dan untuk cat minyak campurkan air setinggi 1 inci sebelum disimpan. Hal ini akan membuat kualitas cat sisamu bertahan lama.
6. Tidak memasang plester pada bagian bawah.
Kalau menurutmu memerhatikan bagian bawah tembok bukan hal penting, maka kamu keliru. Bagian bawah tembok harus dicat dengan rapi sehingga sebaiknya beri plester terlebih dahulu untuk menghindari tetesan-tetesan cat yang tidak diinginkan. Setelah seluruh bagian tembok tercat, maka kamu bisa memulai bagian bawahnya dengan rapi.
7. Mengecat saat dinding masih dalam kondisi kotor.
Untuk menghindari jamur dan hasil cat yang berantakan, tembok harus dibersihkan terlebih dahulu. Apabila cat sebelumnya dianggap tebal maka ada baiknya tembok diampelas sehingga cat sebelumnya terkelupas. Jangan memulai cat apabila tembok dalam keadaan kotor, basah dan terkelupas atau retak.
8. Alat seadanya.
Kualitas dari kuas atau pun alat bantu cat sangat memengaruhi hasil dari catmu. Untuk alat cat seharusnya kamu membeli kualitas alat yang baik sebab kebutuhan catmu tidak hanya dilakukan sekali saja.
Nah ini delapan kesalahan yang jangan sampai kembali kamu ulangi saat mengecat tembok rumahmu ya, selamat mencoba.
Source : Brilio.net