GODISCOVER.CO.ID – Mantan capres Anies Baswedan gagal maju di Pilkada 2024. Namanya sempat disebut-sebut akan maju di Pilgub Jakarta melalui PDIP. Namun, di detik akhir jelanng pendaftaran ke KPU, ia batal diusung.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan, gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu telah ditinggalkan semua partai politik di Jakarta.
Karena itu, Anies tak bisa maju pada Pemilihan Gubernur Jakarta 2024.
Di kesempatan terakhir Anies untuk bisa maju lewat PDIP sirna. Partai berlambang banteng moncong putih itu justru mendaftarkan dua kadernya sendiri, yaitu pasangan Pramono Anung-Rano Karno ke KPU DKI Jakarta pada Rabu (28/8/2024).
“Ya, kalau Pramono Anung dan Rano Karno diusung PDIP, artinya Anies tidak dapat partai. Anies tidak ada yang mengusung,” kata Ujang, dikutip dari Rol, Rabu.
Nama Anies santer dijagokan PDIP di Pilgub Jakarta 2024, setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait aturan ambang batas pencalonan yang terbaru. Aturan terbaru setelah putusan MK membuat partai peraih 7,5 persen bisa mengusung pasangan sendiri.
Sayangnya, Anies yang sudah hadir bersama Rano di kantor DPP PDIP, pada Senin (25/8/2024), malah tidak muncul ke publik. Namanya disebutkan dalam acara Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah (cakada) Gelombang Tiga di Kantor DPP PDIP.
Ujang menjelaskan apabila Partai Ummat dan Partai Buruh mengusung Anies maju di Jakarta, mereka tidak memenuhi ambang batas putusan MK. “Jadi, Anies kelihatannya ditinggalkan, tidak dapat partai, ya itulah konsekuensi dari tokoh yang bukan partai,” ujarnya.
Uja menilai, ihwal tersebut merupakan konsekuensi dari tokoh nonpartai yang dapat ditinggalkan oleh partai politik sewaktu-waktu. “Saya sih melihatnya hal yang umum saja, hal yang biasa saja ketika partai politik mengutamakan kadernya,” jelas Ujang. (Rol)