Rahmad Mas’ud Ajak Masyarakat dan ASN Hindari Narkoba
BALIKPAPAN – Akhir tahun lalu Badan Narkotika Nasional Kota Balikpapan merilis adanya sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terindikasi menggunakan narkoba. Angkanya naik dari tahun sebelumnya. Peristiwa ini memicu keprihatinan Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Senin (13/1/2020) siang, Wawali mendatangi kantor (BNNK) jalan Ruhui Rahayu, untuk memberikan dukungan kepada lembaga itu, sekaligus memberikan contoh pemeriksaan narkotika melalui tes urin.
“Ini bukti komitmen bahwa saya harus bebas dari narkoba. Nanti semua pegawai harus ikut tes urine,” katanya.
Ia mengisi formulir, kemudian menuju toilet untuk buang air kecil. Sebagian urine pun ditempatkan ke wadah. Lalu diserahkan ke petugas untuk dicelupkan Drug Abuse Test.
Usai melakukan tes urin, Rahmad mengatakan tes urine harus dilakukan hingga ke tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Termasuk petugas lapangan seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP dan Dinas Perhubungan.
Ketiga OPD itu rawan terhadap penyalahgunaan narkoba. Bahkan, beberapa kali terungkap pegawai yang menjadi pengguna narkoba. Sehingga mendapat sanksi disiplin dan dipidana.
“Regulasinya sudah jelas mengatur, bagi yang terlibat pasti dipecat. Dan ini saya memberikan contoh komitmen memberantas peredaran narkoba,” tandasnya.
Bahkan ia mengimbau pula anggota legislatif dan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan narkotika. Bukan tanpa sebab. Narkoba bisa mengancam masa depan
“Minimal ini menekan orang yang ingin mengonsumsi narkoba. Dalam bekerja atau mau mencari pekerjaan, semua dites urine dan kalau positif maka masa depan suram,” ujarnya.
Kepala BNNK Balikpapan, Muhammad Daud menambahkan langkah yang dilakukan wakil wali kota sebagai bentuk dukungan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
“Pegawai honorer juga harus dites setiap tahun dan Alhamdulillah, sampai hari ini sudah 600 pegawai yang kami tes urine sesuai rekomendasi pemerintah kota,” timpalnya.
Dia menjelaskan, tes urine menggunakan enam parameter atau enam jenis narkotika. Hasilnya bisa diketahui secara cepat setelah Drug Abuse Test dicelupkan dan diperiksa petugas laboratorium.
“Kalau satu strip berarti positif dan dua strip artinya negatif. Punya Pak Wawali tadi dua strip, berarti negatif,” ungkapnya.
Saat pemeriksaan tes urin Wawali, juga sejak pagi berlangsung pemeriksaan para guru kontrak tingkat SMA/SMK di Balikpapan. mereka juga ikut dalam pemeriksaan tes urin berdasarkan arahan Provinsi Kaltim.
Ditanya tingkat keakuratan penggunaan Drug Abuse Test, Daud menyatakan tes ini telah sesuai standar nasional untuk mendapatkan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkotika (SKHPN) dengan tingkat keakuratan yang tinggi.