Lifestyle

Apa yang Membuat Makan Mi Instan Buruk bagi Kesehatan Tubuh?

Di saat-saat kritis, mi instan menjadi penyelamat dari kelaparan. Harganya yang murah dan rasanya yang enak menjadikan mi instan makanan favorit, bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia.

Selain itu durasi masaknya juga hanya kurang dari 3 menit sehingga memudahkan para siswa, pekerja bahkan orang tua tidak merasa ribet saat menyiapkannya. 

Meski demikian, makan mi instan tanpa disadari memiliki risiko yang mengancam kesehatan. Meskipun ada beberapa mitos seperti menambahkan sayuran ke dalam mi instan untuk menambahkan nilai gizi, masalah yang dapat ditimbulkan tidak dapat diselesaikan dengan menambahkan irisan sayur atau sepotong telur saja.

Berikut berbagai alasan yang membuat makan mi instan buruk bagi tubuh dikutip dari Medical Daily.

1. Sulit dicerna

Mi instan dapat ‘terjebak’ di sistem pencernaan sehingga proses pencernaannya bisa dilakukan selama berjam-jam. Ini tentu dapat mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin jika dikonsumsi terlalu cepat. Mi instan membuat proses pencernaan menjadi lambat.

Dalam jangka panjang hal tersebut dapat menyebabkan paparan berlebih dari butiran hidroksanisol dan t-butil hidrokuardon, dua bahan kimia yang biasanya digunakan untuk pengawet. Kedua bahan ini dapat menyebabkan kecemasan, asma, dan diare.

2. Risiko penyakit jantung

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Journal of Nutrition, terungkap bahwa orang yang mengonsumsi mie instan dalam jumlah yang tidak wajar memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik, serangkaian gejala termasuk memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol HDL yang rendah, dan peluang lebih tinggi penyakit jantung, diabetes dan stroke.

3. Mengandung banyak garam

Tidak mengherankan jika mi instan mengandung banyak garam, yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang secara keseluruhan. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension pada tahun 2014, ditemukan bahwa konsumsi natrium makanan tinggi diakui sebagai salah satu faktor utama dalam tingkat kematian yang tinggi dalam 23 studi kasus terakhir. Natrium tambahan ini juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Source : https://health.detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.