Balikpapan Jazz Lovers
DALAM BEBERAPA TAHUN TERAKHIR, MASYARAKAT KALIMANTAN TIMUR MULAI AKRAB DENGAN PAGELARAN JAZZ. KONDISI INI JAUH BERBEDA DIBANDING LIMA TAHUN SEBELUMNYA. PARA PENIKMAT DAN PENAMPIL JAZZ SULIT MENEMUKAN PANGGUNG. BERUNTUNG, AHMAD JAILANI BERTEMU DENGAN SEJUMLAH PEMUSIK DAN PENIKMAT ALIRAN MUSIK ASAL AMERIKA SERIKAT INI. JADILAH BALIKPAPAN JAZZ LOVERS.
Kehadiran Balikpapan Jazz Lovers membawa angin perubahan. Jazz di Balikpapan makin inklusif. Selain mendapatkan porsi yang lebih besar dari penikmat musik, komunitas ini, perlahan mengubah persepsi masyarakat tentang jazz. “Kami menyadari jika selama ini jazz dianggap eksklusif. Hanya bisa dinikmati di tempat-tempat tertentu yang sulit dijangkau kebanyakan masyarakat,†kata Ahmad Jailani.
Karena itu, sejak muncul pada 17 Juli 2008, Balikpapan Jazz Lovers langsung menggelar berbagai pertunjukan di sembarang tempat. Mereka pernah tampil di pinggir jalan, di pusat-pusat perbelanjaan, lapangan, hingga di pasar tradisional. “Kami ingin jazz diterima kalangan yang lebih luas,” sebut pria yang akrab dipanggil Om Jay itu.
Pelan tapi pasti, jazz mulai digemari warga Balikpapan. Terbukti pada awal tahun lalu, pertunjukan Balikpapan Jazz Fiesta di Pantai Kemala membetot perhatian masyarakat. Nama besar di dunia jazz tanah air seperti Gugun Blues Shelter, Monita Tahalea, Barry Likumahua Project, Donny Suhendra, tak ragu tampil dalam acara itu.
Gaung event itu juga makin meluas hingga kota-kota di Kalimantan Timur tertular virus jazz. Kelompok-kelompok pecinta musik ini terus bermunculan, seperti Soulace, Second Rise, Archipelago, De Cress, Bodhisattva, Rully N Friend, RSKD dan WPP Band, Harmonic’s dan banyak lagi. Bukan hanya ditingkat lokal, Balikpapan Jazz Lovers harus mengatur jadwal untuk memenuhi undangan pementasan.
Mereka pernah tampil di ajang jazz paling bergengsi di tanah air; Java Jazz Festival 2013. Di event tahunan Ngayogjazz, mereka diundang selama tiga tahun berturut-turut. Tahun ini mereka akan tampil di Indonesia Jazz Festival, Jakarta Internasional Jazz Festival (Jak Jazz) dan Surabaya Jazz Traffic Festival 2014.
Sukses mengenalkan jazz kepada masyarakat, Balikpapan Jazz Festival punya penggemar tetap. Mereka juga tampil secara regular di salah satu restoran ternama kota ini, Dandito. Salah satu keunikan komunitas ini adalah; wajib membawakan lagu-lagu daerah Kalimantan dalam setiap festival yang diikuti.
Source : Majalah DISCOVER BORNEO Edisi 25 Januari 2014