Community
Balikpapan Tatto Lovers
“Anggota tak harus memiliki tatto. Ini wadah penggemar, mau belajar melukis tattoo, silakan”.
BERJUANG menekan image buruk, mereka memproklamirkan tato adalah tentang seni dan ekspresi. Tak beda dengan menggoreskan sebuah lukisan di kanvas oleh seorang seniman, ini dituangkan di badan. Begitu pula Balikpapan Tatto Lovers (BTL).
Inilah wadah para pecinta tatto. Komunitas yang diketuai Wanda, pemilik Wanda Rable Tatto Studio di Kampung Baru ini, ternyata sudah cukup tua. Bertahan selama 1 dekade lebih, sejak berdiri akhir 2003, bisa dibilang “komunitas senior” di kota ini. Anggota aktifnya kini ada 30an orang. “Bagi kami, Tatto itu identitas. Menunjukkan pada orang asal usul kita. Ini ekspresi menunjukkan kepuasan diri. Seni yang kita pamerkan setiap hari,” kata Wanda.
Tentu Wanda dan komunitasnya tidak menyangkal jika kebanyakan orang menilai pemakai tatto dengan image buruk, aksi kekerasan, pergaulan bebas, dan anggapan minor lainnya. “Ya menyangkalnya bukan dengan omongan, tapi menunjukkan bahwa kami bisa melakukan banyak hal positif,” imbuhnya.
Dalam hal karya, sudah 3 kali Balikpapan Tatto Lovers menggelar event nasional. Event tersebut adalah Ink Fest, Balikpapan Ber-ink-man dan Anniversary 10th BTL yang dihadiri perwakilan pecinta tato dari hampir setiap kota di Indonesia. BTL juga aktif ikut meramaikan berbagai event lokal yang digelar.
Yang menarik, tidak semua anggota BTL bertatto. “BTL tidak mengharuskan anggotanya memiliki tatto. Siapa saja yang suka tatto atau mau belajar melukis tattoo, bisa bergabung dengan kami,” ajak Wanda.
Komunitas BTL
CP : Wanda Rable 081346677098 / 085752236667
Source : Majalah DISCOVER BALIKPAPAN Edisi ke 35 Oktober 2014