
TRANSAKSI LEBIH PRAKTIS DAN EFISIEN
Oleh: Harry F. Darmawan/GoDiscover
SEBAGAI negara berkembang, kultur masyarakat Indonesia, khususnya dalam hal pembayaran, masih didominasi oleh pembayaran tunai. Padahal, pembayaran tunai ini membawa risiko yang lebih besar dibanding dengan non-tunai, seperti adanya potensi tindak kejahatan di jalan saat hendak bertransaksi.
Untuk itu, Bank Indonesia gencar menyuarakan pelaksanaan transaksi non tunai. Hal ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak 14 Agustus 2014 lalu, melalui instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diwakili oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Mewujudkan hal tersebut, Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Balikpapan pun menandatangani Perjanjian Kerjasama tentang Koordinasi Pelaksanaan Elektronifikasi Transaksi Keuangan Dalam Rangka Perluasan Akses Keuangan, Selasa (18/4) pagi di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan.
Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud yang mewakili Pemerintah Kota Balikpapan untuk menandatangani perjanjian tersebut mengungkapkan, dengan elektronifikasi transaksi keuangan ini, perputaran uang di masyarakat akan menjadi jauh lebih cepat.
Saat ini sendiri Pemerintah Kota Balikpapan telah menerapkan elektronifikasi ini. “Sekarang sudah menggunakan sistem online¸ termasuk di Dispenda,” sebutnya. “Gaji pegawai juga sekarang sudah dibayar via online,” sambungnya.