
KOMITMEN PENGENDALIAN INFLASI CABAI
Oleh: Harry F. Darmawan/GoDiscover
SUKSES mengendalikan inflasi khususnya dari komoditas cabai lewat program Sekolah Peduli Inflasi, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan masih menjaga komitmen keberlanjutan program pengendalian inflasi.
Meski masih berfokus pada komoditas cabai, kali ini program BI lebih ke arah peningkatan kualitas dan produktivitas cabai dari petani di Balikpapan. Pada Jumat (14/9) pagi, Kepala BI KPw Balikpapan Suharman Tabrani beserta rombongan pun menyerahkan bantuan berupa 1 unit screen house kepada Kelompok Tani KRPL Sehat Sejahtera, sebagai upaya bersama TPID Balikpapan dan para petani dalam mewujudkan eskalasi kualitas dan produktivitas cabai.
Suharman mengungkapkan, bantuan ini merupakan program lanjutan dari program-program sebelumnya. Saat ini, ia menyebut, pihaknya bersama TPID Kota Balikpapan sudah masuk ke pembentukan cluster cabai.
“Jadi memang niat kita, ingin menjadikan screen house ini sebagai sarana edukasi budidaya pembibitan cabai sehingga nanti diharapkan bisa menjadi tempat bagi berbagai pihak, khususnya petani cabai yang ada di Balikpapan,” ungkapnya.
“Ini untuk belajar dan berlatih bagi petani, serta menjadi pusat pembibitan budidaya cabai dan tanaman holtikultura yang sehat,” sambungnya.
Sebagai informasi, screen house merupakan modifikasi dari green house. Perbedaannya terdapat pada media pelindung atau penutup di sisi ruang. Jika green house menggunakan media penutup ruang menggunakan plastik UV atau kaca, screen house menggunakan media penutup seperti screen dan kassa.

Pemberian bantuan screen house ini dilatarbelakangi oleh kendala produksi yang dihadapi kelompok tani sebagai dampak anomali cuaca dengan curah hujan tinggi di Kota Balikpapan.
“Padahal potensi cabai dan tanaman holtikultura dinilai bagus untuk dikembangkan di Kota Balikpapan, terutama mengingat kebutuhan cabai yang tinggi serta merupakan salah satu komoditas inflasi daerah yang menjadi concern BI,” jelas Suharman.

Pihaknya berharap, dengan keberadaan screen house ini mampu mendukung peningkatan produksi cabai di Kota Balikpapan sekaligus opsi edukasi agrobisnis budidaya cabai sehingga dapat mendorong kesejahteraan petani lokal.
“BI senantiasa berkomitmen melakukan pengembangan klaster cabai yang akan diarahkan pada peningkatan budidaya, peningkatan kelembagaan ekonomi petani, dan perluasan akses pasar,” tutupnya.
Di tempat terpisah, Paimun, salah satu petani cabai dari Kelompok Tani KRPL Sehat Sejahtera mengatakan, untuk bibit yang kecil sudah siap tanam. Dirinya menyebut, per 1 bibit itu harganya Rp 5.000,-.
“Kalau untuk yang sudah jadi pohon besar, itu tergantung dari banyak sama rimbunnya tangkai cabainya. (harganya) Itu di kisaran lima puluh ribu sampai seratus ribu rupiah,” paparnya. [*]