Burj Khalifa Dubai Punya 3 Waktu Berbuka Puasa
Burj Khalifa yang berada di Dubai, Uni Emirat Arab, masih tercatat menjadi gedung tertinggi di dunia. Tentunya karena tinggi gedung ini pula, ada penyesuaian waktu berpuasa untuk para penghuninya. Lalu, bagaimana cara mereka berbuka? Inilah keunikan waktu puasanya, seperti yang dirilis dari bbc.com, Jumat (9/6/2017).
Gedung yang dibuka pada 2010 ini memiliki ketinggian mencapai 828 meter dan memiliki 160 lantai. Tingginya Burj Khalifa akhirnya berdampak pada pancaran cahaya matahari yang mereka lihat ketika menentukan waktu sahur dan berbuka puasa. Karena perbedaan ini pula, akhirnya para ulama terkemuka yang ada di Dubai akhirnya memutuskan perbedaan waktu puasa.
“Burj Khalifa memiliki tinggi hampir satu kilometer, yang artinya penghuni di lantai atas masih bisa melihat matahari bersinar ketika waktu senja tiba,” ungkap Ahmad Abdul Aziz al-Hadad, ulama di Dubai.
Akhirnya para ulama sepakat memberikan tiga waktu berbeda, sehingga para penghuni dapat menjalankan puasa sesuai dengan syariat yang ada. Waktu berbuka untuk lantai 80 hingga lantai 150, akan lebih lama dua menit dari pada lantai dasar. Sedangkan lantai 151 hingga 160 akan menambah waktu puasa 3 menit dibanding lantai dasar, sebelum akhirnya dapat berbuka puasa.
Namun waktu sebaliknya terjadi untuk sahur, karena lantai paling atas melihat mentari pertama kalinya. Sehingga waktu imsak di puncak Burj Khalifa akan lebih cepat 3 menit dari lantai bawah, mengikuti patokan waktu sebelumnya. Tentunya, peraturan ini menjadi satu-satunya di dunia, bukan?