Cara bertanya baik dan efektif
Ada banyak kesempatan yang mengharuskan seseorang bertanya. Dari mulai belajar di kelas, rapat, sampai debat. Masalahnya banyak orang kerap mengajukan pertanyaan tak efektif, salah, intinya buruk.
Padahal, pertanyaan bagus dan efektif dapat menguntungkan bagi organisasi atau karier Anda. Memberikan nilai tambah dari interaksi yang Anda lakukan.
Shane Snow, penulis sekaligus salah satu pendiri Contently mengungkap, orang sering kali bicara terlalu banyak hingga tak fokus dalam menyampaikan pertanyaan. Akibatnya, jawaban yang didapat juga tak seperti yang diharapkan.
Sebelum melontarkan pertanyaan, Anda perlu mengetahui beberapa hal. Satu yang terpenting adalah, Anda harus tahu jawaban apa yang Anda cari. Apakah jawaban faktual, opini dari ahli, atau penilaian yang beralasan.
Bertanya dengan baik dan efektif merupakan sebuah keterampilan. Layaknya keterampilan lain, latihan tentu dibutuhkan. Nah teknik-teknik berikut dapat Anda simak sebagai langkah awal.
Tidak terlalu panjang
Ingat, Anda lah yang hendak bertanya. Hindari bicara terlalu panjang. Ajukan pertanyaan singkat saja.
Anda tak akan dapat jawaban jika tak berhenti bicara. Jadi tak perlu menambahkan beberapa kemungkinan jawaban di akhir pertanyaan. Lagipula, biasanya Anda tak bisa mendapat pelajaran baru jika terus menawarkan jawaban.
Hindari pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak
Anda tak akan mendapat informasi komplit dengan pertanyaan seperti ini. Lebih baik ajukan pertanyaan terbuka.
Dengan demikian Anda bisa mendapat wawasan dan informasi baru. Pertanyaan dengan kata siapa, apa, di mana, kapan, bagaimana, atau mengapa biasanya membuat orang memberikan informasi ekstra.
Jangan memancing
Menurut jurnalis veteran Clive Thompson, pertanyaan yang paling buruk adalah pertanyaan menjurus. Maksudnya adalah pertanyaan yang Anda lontarkan untuk memancing jawaban tertentu.
Buat apa bertanya jika Anda sudah tahu jawabannya. “Hindari itu apapun risikonya,” tegas penulis untuk Wired dan The New York Times tersebut.
Kalaupun Anda berusaha mendapat konfirmasi, bertanyalah secara objektif dan langsung. Dengan demikian Anda terlihat lebih percaya diri dan bisa mendapatkan jawaban yang lebih jujur.
Tak usah interupsi
Anda perlu menjadi pendengar yang baik, karena interupsi hanya akan mengganggu pemikiran lawan bicara. Akhirnya Anda tak bisa mendapatkan jawaban sempurna.
Setelah mereka selesai baru Anda bisa mengajukan pertanyaan lanjutan jika ada. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Research in Personality, menjadi pendengar yang baik juga menguntungkan.
Saat seseorang merasa didengar oleh orang yang berusaha memengaruhi mereka, kadar kepercayaan, komitmen, dan suka pada orang itu meningkat. Pada akhirnya, ini semua memperkuat kemampuan untuk memengaruhi dalam suatu situasi.
Source : beritagar.id