Cara Hidup Tanpa Uang
Meskipun dianggap bertentangan dengan pemahaman budaya terkait kesuksesan dan kebahagiaan, hidup tanpa uang merupakan pilihan yang semakin banyak dipertimbangkan oleh orang-orang. Selain mengurangi stres karena masalah-masalah keuangan, hidup tanpa uang juga menawarkan banyak keuntungan termasuk mengurangi pengaruh terhadap lingkungan sekitar, meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap apa yang dimiliki, dan membantu menciptakan kehidupan yang lebih bermanfaat. Meskipun Anda tahu Anda tidak bisa sepenuhnya hidup tanpa uang, langkah-langkah berikut ini dapat membantu mengurangi pemborosan dalam hidup Anda.
Bagian 1 : Membuat Rencana Keuangan
1. Cobalah kurangi pengeluaran Anda sebelum Anda memutuskan untuk hidup tanpa uang. Membuat keputusan untuk hidup tanpa uang adalah sebuah perubahan dalam hidup, terutama jika Anda hidup bersama atau menjadi penunjang bagi orang lain. Mencoba memulainya secara perlahan dan melewati satu minggu atau satu bulan tanpa mengeluarkan uang dapat membantu Anda mengetahui apakah Anda cocok untuk hidup tanpa uang. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengeluaran sehari-hari, dan bahkan jika Anda tidak berniat untuk benar-benar hidup tanpa uang sepeser pun, langkah-langkah berikut ini dapat membantu Anda menghemat uang.
– Jika Anda tinggal di lingkungan yang memungkinkan Anda untuk bepergian hanya dengan berjalan kaki atau bersepeda, Anda dapat mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dan pengeluarannya (seperti bensin, tiket tol, tiket parkir, perawatan mobil) dengan menggunakan transportasi tenaga manusia. Selain itu, transportasi seperti itu juga dapat menjadi sarana olahraga yang menyenangkan!
– Cobalah untuk tidak berbelanja selama satu minggu. Gunakan makanan yang tersedia di dapur dan kulkas Anda untuk membuat makanan. Ada banyak situs di internet yang menawarkan ide-ide untuk membuat makanan dari bahan-bahan yang Anda miliki seadanya.
– Jika Anda senang pergi untuk bersenang-senang, carilah hiburan gratis yang diadakan di kota Anda. Situs koran lokal di kota Anda biasanya memiliki daftar aktivitas-aktivitas atau acara-acara yang dapat diikuti secara gratis. Sebagai contoh, di perpustakaan umum, selain dapat membaca buku dan menggunakan fasilitas internet secara gratis, Anda seringkali dapat melihat pemutaran film gratis. Selain pergi ke perpustakaan, berjalan-jalan di sekitar tempat tinggal Anda atau menghabiskan sore dengan memainkan permainan bersama teman-teman atau keluarga tidak akan membuat Anda mengeluarkan uang.
– www.moneyless.org merupakan basis data dalam jaringan yang memiliki tips dan strategi berguna untuk membantu Anda terbebas dari pengeluaran uang.
2. Periksa kebutuhan Anda dan keluarga Anda. Jika Anda tinggal sendiri, hidup tanpa uang akan lebih mudah dilakukan, dibandingkan dengan tinggal bersama keluarga. Karena hidup tanpa uang membutuhkan komitment yang besar, Anda perlu memastikan bahwa kebutuhan dasar Anda dapat tetap terpenuhi, meskipun Anda tidak menggunakan uang.
– Sebagai contoh, jika Anda atau anggota keluarga Anda sering membutuhkan perawatan medis atau obat-obatan, hidup tanpa uang mungkin bukan keputusan yang tepat.
– Jika Anda tinggal di daerah beriklim ekstrim, seperti daerah-daerah yang sangat panas atau sangat dingin, kemungkinan tidak aman bagi Anda jika tidak memiliki pengatur suhu di rumah Anda. Hal ini juga penting untuk diingat terutama jika terdapat anak-anak atau orang tua yang tinggal di rumah Anda. Mereka cenderung rentan terhadap penyakit-penyakit atau kecelakaan yang disebabkan oleh kondisi suhu yang ekstrim.
3. Bacalah pengalaman-pengalaman orang lain mengenai hidup tanpa uang. Terlepas dari apakah Anda menginginkan gaya hidup nomaden tanpa uang seperti Heidemarie Schwermer dari Jerman, atau hidup terpencil di dalam gua seperti Daniel Suelo, membaca pengalaman orang-orang yang hidup tanpa uang dapat membantu Anda menentukan apakah Anda siap untuk tantangan tanpa uang tersebut.
– Mark Boyle menulis buku mengenai pengalaman hidupnya yang berjudul The Moneyless Man: A Year of Freeconomic Living. Selain itu, ia juga membuat tulisan di blognya, menulis buku yang berjudul The Moneyless Manifesto, dan meluncurkan sebuah situs mengenai cara hidup hemat bernama Streetbank.
– Mark Sundeen menulis sebuah biografi berjudul The Man Who Quit Money. Biografi itu menceritakan tentang pria bernama Daniel Suelo yang telah hidup tanpa uang selama 14 tahun.
– Film dokumenter tahun 2012 yang berjudul Living Without Money menceritakan kehidupan Heidemarie Schwermer, seorang wanita asal Jerman yang hidup tanpa uang sejak tahun 1990-an.
4. Pertimbangkan apa yang ingin Anda investasikan. Ada beberapa hal yang dapat membuat hidup tanpa uang menjadi lebih mudah, seperti bercocok tanam sayuran, menggunakan tenaga surya, membangun toilet kompos, dan membuat sumur. Akan tetapi, Anda perlu menginvestasikan uang Anda terlebih dahulu untuk melakukan hal-hal tersebut. Hal-hal tersebut dapat mengurangi atau bahkan menghapus tagihan rumah tangga Anda secara signifikan, namun prosesnya tentu saja akan memakan waktu yang tidak sebentar.
– Jika Anda tinggal di daerah perkotaan dan/atau tidak memiliki rumah sendiri, kemungkinan Anda memiliki lebih sedikit pilihan untuk dilakukan. Oleh karena itu, ada baiknya Anda mencari tahu terlebih dahulu hal-hal yang mungkin Anda lakukan di tempat tinggal Anda.
5. Pahami bahwa Anda perlu melakukan pengeluaran untuk beberapa hal. Sebagai contoh, jika Anda membutuhkan pengobatan, tentunya Anda tidak bisa begitu saja berhenti menggunakan uang Anda untuk membayar pengobatan. Ada baiknya Anda mengkonsultasikan masalah Anda dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan yang Anda jalani. Jika Anda tidak dapat atau tidak ingin menjual rumah Anda, Anda harus tetap membayar hipotek untuk menghindari penyitaan atau penggusuran.
– Jika Anda ingin tetap bekerja, Anda harus tetap membayar pajak.
– Di Amerika Serikat, semua orang yang dianggap telah dewasa harus memiliki asuransi kesehatan, sesuai dengan mandat Affordable Care Act Anda mungkin perlu membayar asuransi kesehatan atau denda, tergantung pada penghasilan yang Anda dapatkan dalam satu tahun (saat ini, batasannya adalah 10.000 dolar per tahun, namun batasan tersebut dapat berubah kembali).
Bagian 2 : Mengatur Tempat Tinggal
1. Hiduplah tanpa menggunakan jaringan listrik. Carilah atau bangunlah rumah yang ditenagai oleh tenaga surya, angin, atau sumber tenaga lain yang dapat diperbarui. Gunakan air dari sumur atau sumber mata air lainnya (mis. sungai). Bangunlah toilet kompos. Selain dapat membantu menghemat air, toilet kompos juga membantu menjaga lingkungan dan memproduksi pupuk kotoran yang berguna bagi kebun sayuran.
– Mobil van pekemah (disebut juga sebagai karavan atau kendaraan rekreasi) dapat menjadi pilihan yang tepat jika Anda tidak dapat membeli rumah keluarga besar dengan fasilitas-fasilitas yang disebutkan di atas. Dengan rumah yang dapat berpindah-pindah, Anda juga akan lebih mudah menemukan lokasi yang dekat dengan sumber air.
– Earthship merupakan jenis tempat tinggal ramah lingkungan dan murah yang dibuat menggunakan barang-barang sisa seperti ban mobil tua dan botol-botol bir. Selain barang-barang yang bisa didapatkan secara gratis (atau dengan harga murah), Anda dapat melakukan barter tenaga dengan teman-teman Anda untuk mendapatkan bantuan saat membangun earthship.
– Meskipun Anda tidak berniat untuk melakukan pindah rumah atau hidup sepenuhnya tanpa uang, barang-barang seperti panel surya dan toilet kompos dapat membantu menghemat pengeluaran dan juga ramah bagi lingkungan.
2. Jadilah sukarelawan di perkebunan organik.World Wide Opportunities on Organic Farms merupakan organisasi tepercaya yang memberikan kesempatan bagi para sukarelawan di seluruh dunia. Anda perlu membayar biaya langganan untuk mengikuti layanan ini. Biasanya Anda menukar tenaga Anda dengan penginapan dan makanan. Beberapa pihak perkebunan menerima keluarga untuk tinggal di perkebunan mereka.
– Jika Anda ingin menjadi sukarelawan dan bekerja di luar negera, Anda perlu membayar visa kerja. Selain itu, Anda juga memerlukan cukup uang untuk menutup biaya perjalanan Anda.
– Menjadi sukarelawan di perkebunan organik dapat menjadi cara yang tepat untuk mempelajari keahlian-keahlian berkebun yang dapat Anda gunakan nanti untuk menanam sumber makanan Anda sendiri.
3. Pindah dan bergabunglah dengan komunitas yang sepaham dengan Anda. Ada banyak komunitas kooperatif yang mau berbagi tempat tinggal, dengan anggota yang memiliki tujuan dan cita-cita yang sejalan dengan Anda. Di luar negeri, komunitas-komunitas tersebut terkadang disebut ‘intentional communities’, ‘commune’ (komune), ‘co-ops’, ‘ecovillage’ (desa ekologi) atau ‘cohousing’. Anda dapat bertukar keahlian atau makanan untuk mendapatkan tempat tinggal dan bantuan. Untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai komunitas-komunitas tersebut, Anda dapat mengunjungi situs ini.
– Anda mungkin dapat menghubungi komunitas yang Anda inginkan dan mengunjunginya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk tinggal di sana. Tidak semua orang mau hidup dalam komune, dan Anda perlu memastikan bahwa komunitas tersebut cocok dengan kepribadian dan nilai-nilai yang Anda junjung.
4. Jadilah penjaga rumah. Jika Anda senang berpindah dari satu tempat ke tempat lain, membangun reputasi Anda sebagai penjaga rumah yang bertanggung jawab dan tepercaya dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk bepergian dan tinggal di tempat yang nyaman. Jika Anda tinggal di Amerika Serikat, cobalah bergabung dengan komunitas-komunitas di internet seperti Trusted House Sitters atau Mind My House, atau informasikan pada komunitas lokal Anda bahwa Anda adalah seorang penjaga rumah yang dapat dimintai bantuan jika anggota komunitas Anda pergi berlibur.
– Jika Anda mencari tempat tinggal sementara, atau memiliki rencana yang fleksibel, dan berminat untuk bertemu orang-orang baru, Anda dapat mencari informasi-informasi mengenai organisasi seperti Couchsurfing atau The Hospitality Club.
5. Hiduplah di alam liar. Meskipun hidup seperti ini akan memakan waktu dan usaha untuk mengembangkan keahlian-keahlian yang diperlukan, namun ada banyak kesempatan untuk hidup di tempat tinggal yang berbeda dari biasanya. Gua dan tempat berlindung alami lainnya dapat menjadi pilihan tempat tinggal yang tepat.
– Pahami bahwa ini adalah gaya hidup yang berat untuk diikuti dan membutuhkan kesehatan dan kebugaran fisik yang baik. Jika Anda memiliki masalah kesehatan, atau memiliki anggota keluarga anak-anak atau orang tua, gaya hidup seperti ini bukanlah pilihan yang tepat.
– Pindahlah ke daerah dengan iklim yang lebih hangat. Akan lebih mudah bagi Anda untuk tinggal di luar ruangan jika tidak terjadi perubahan suhu yang signifikan, hujan yang deras, atau kondisi suhu yang sangat dingin.
6. Cobalah bergabung dengan komunitas keagamaan. Ada banyak agama yang memiliki komunitas-komunitas yang berdedikasi untuk menanggalkan kehidupan duniawi, seperti komunitas Sanghas Buddha dan biara Kristen dan susteran. Komunitas-komunitas tersebut biasanya menyediakan kebutuhan dasar yang penting seperti pakaian, tempat tinggal, dan makanan. Sebagai gantinya, Anda harus menunjukkan layanan dan komitmen Anda terhadap komunitas tersebut.
– Jika Anda merasa nilai-nilai yang dijunjung dan kepercayaan Anda cocok dengan pengalaman tinggal di komunitas tersebut, Anda dapat mencari informasi mengenai pilihan komunitas yang ada melalui internet atau dengan menghubungi seseorang yang sudah bergabung dengan komunitas keagamaan yang ingin Anda ikuti.
– Komunitas-komunitas keagamaan biasanya hanya melakukan penerimaan satu orang saja. Jika Anda memiliki keluarga, hidup dalam komunitas keagamaan mungkin bukan pilihan yang tepat.
Bagian 3 : Mencari dan Menanam Sumber Makanan
1. Pelajari mengenai pilihan makanan Anda. Jika Anda berencana untuk mendapatkan sumber makanan Anda sendiri, carilah buku panduan yang membahas tentang jenis tanaman yang dapat ditanam di daerah Anda, jenis tanaman yang dapat dimakan, dan tanaman yang beracun. Buku Food For Free karya Richard Mabey merupakan buku pegangan berilustrasi yang dijual di banyak tempat dan banyak mendapatkan ulasan positif. Jika Anda berencana untuk menanam sendiri tanaman sebagai sumber makanan Anda, cari tahu cara yang paling efektif untuk membagi lahan Anda, menanam biji, dan memanen hasilnya.
– Jika terdapat universitas di kota Anda, cari tahu apakah universitas tersebut memiliki jaringan kooperatif tambahan. Kantor-kantor jaringan tersebut menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat mengenai banyak bidang, termasuk pengolahan dan pencarian sumber makanan. Seringkali kelas-kelas yang diselenggarakan atau informasi-informasi yang diberikan dapat diikuti atau didapatkan secara gratis.
– Perlu diingat bahwa tanaman makanan tumbuh secara musiman. Tanaman-tanaman beri biasanya sudah dapat dipanen di musim panas, sementara pohon apel dan tanaman kacang-kacangan dapat dipanen di musim gugur. Sementara itu, sayuran hijau biasanya dapat dipanen sepanjang tahun. Terlepas dari apakah Anda mencari atau menanam sendiri sumber makanan Anda, pastikan ada sumber makanan yang dapat dipanen sepanjang tahun untuk menjaga keseimbangan gizi makanan Anda.
2. Carilah sumber makanan yang tumbuh secara liar. Mengambil sumber makanan bebas yang tumbuh di lingkungan Anda dapat menjadi cara yang menyenangkan dan ramah lingkungan untuk meluangkan hari Anda dan menyiapkan makanan. Bahkan jika Anda tinggal di daerah pinggir perkotaan, tetangga-tetangga Anda mungkin memiliki tanaman seperti pohon buah-buahan yang menghasilkan lebih banyak buah dari yang mereka butuhkan. Ingatlah untuk selalu meminta izin pada pemilik tanaman sebelum Anda mengambil buahnya.
– Hindari pengambilan kacang-kacangan atau buah-buahan yang memiliki tanda-tanda seperti bagian tanaman yang sudah dimakan sebagian oleh hewan, jatuh dari pohon dan terbuka (mis. apel yang terbelah), atau kebusukan sebagian, karena kemungkinan terdapat pertumbuhan bakteri berbahaya pada sumber-sumber makanan tersebut.
– Jangan petik sayur-sayuran hijau atau tanaman lain yang tumbuh di dekat jalanan yang ramai, atau daerah pabrik. Ada kemungkinan limbah atau polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor atau pabrik telah mengontaminasi tanaman-tanaman tersebut. Oleh karena itu, carilah sumber makanan di daerah-daerah pedesaan atau daerah yang belum banyak berkembang dan jauh dari kendaraan bermotor, industri, dan teknologi.
– Jangan makan apa pun yang tidak Anda kenali. Jika Anda tidak yakin apakah jenis tanaman yang Anda temukan berbahaya, ada baiknya Anda tidak memetiknya.
3. Mintalah makanan sisa pada toko-toko, pasar, dan restoran di kota Anda. Banyak toko-toko grosir dan restoran yang membuang begitu saja makanan sisa atau yang sudah tidak diperlukan, termasuk makanan-makanan kadaluarsa yang sebetulnya masih bisa dimakan. Tanyakan pada manajer toko atau restoran mengenai kebijakan membuang makanan-makanan tersebut. Anda juga dapat bertanya pada penjual di pasar apakah mereka memiliki produk-produk sisa yang dapat Anda bawa pulang.
– Berhati-hatilah dengan produk seperti daging, produk susu, dan telur. Produk-produk tersebut berisiko lebih tinggi memiliki bakteri yang berkembang dan menyebabkan keracunan makanan.
– Toko-toko independen dan yang dijalankan sebagai bisnis keluarga mungkin dapat lebih membantu Anda daripada gerai-gerai besar, meskipun ada beberapa toko swalayan yang sudah dikenal dapat memberikan makanan sisa secara gratis.
– Sebarkan informasi mengenai Anda di lingkungan Anda. Dalam setahun, banyak keluarga yang menyia-nyiakan banyak uang untuk membeli makanan yang pada akhirnya tidak termakan. Cobalah pasang selebaran di pusat komunitas di kota Anda mengenai diri Anda dan pandangan Anda mengenai hidup tanpa uang. Kemungkinan akan ada banyak orang yang senang memberikan Anda buah-buahan, sayur-sayuran, atau makanan kering lainnya.
4. Lakukan barter untuk mendapatkan makanan. Barter atau tawar-menawar untuk mendapatkan makanan dapat menjadi cara yang tepat untuk merundingkan harga, menambah keragaman jenis makanan Anda, dan menukar barang-barang yang tidak lagi Anda inginkan dengan barang-barang lain yang lebih berguna. [[3]] Anda dapat menemukan orang-orang yang mau menawarkan Anda makanan atau barang-barang lain sebagai bayaran atas pekerjaan-pekerjaan sampingan seperti membersihkan jendela atau memotong rumput.
– Periksalah apa saja yang dapat Anda tukar. Apakah Anda menanam sayur-sayuran yang tidak ditanam oleh tetangga Anda? Apakah Anda memiliki keahlian yang diperlukan oleh orang-orang di sekitar Anda? Cobalah gunakan kentang yang Anda tanam sendiri dan buah beri yang Anda petik sendiri, atau keahlian mengecat pagar atau menjaga bayi, dan pengalaman Anda membawa anjing berjalan-jalan untuk ditukar dengan buah-buahan yang tidak Anda tanam atau petik sendiri.
– Perlu diingat bahwa dalam negosiasi yang berhasil, kedua belah pihak mendapatkan keuntungan. Saat meminta sesuatu, pastikan Anda membuat permintaan yang masuk akal. Pikirkan kembali apakah menjaga anak atau bayi selama satu jam membuat Anda layak untuk mendapatkan 4,5 kilogram apel, atau justru lebih adil jika jasa Anda dibayar dengan 2,25 kilogram apel saja?
5. Tanamlah sumber makanan Anda sendiri. Berkebun dapat menjadi pilihan yang membantu Anda menghemat uang dan, secara pribadi, memenuhi kebutuhan pangan dari lahan dan usaha Anda sendiri. Bahkan jika Anda tinggal di daerah perkotaan atau di pinggir perkotaan, Anda tetap dapat menanam buah-buahan dan sayur-sayuran. Meskipun Anda tidak dapat sepenuhnya hidup dari sumber makanan yang Anda tanam sendiri, sayur dan buah yang Anda panen sendiri akan jauh lebih sehat dan lebih murah daripada sayur dan buah yang Anda beli di toko-toko.
– Cari tahu tanaman apa yang paling cocok untuk ditanam di tempat tinggal Anda. Cara termudah untuk mencari tahu tanaman apa yang dapat tumbuh paling baik di daerah Anda adalah dengan mengunjungi perkebunan di daerah Anda, atau bicara dengan seseorang memiliki kebun sayuran atau buah-buahan. Perbedaan iklim dan tanah secara signifikan mempengaruhi tanaman apa saja (baik buah-buahan maupun sayuran) yang dapat tumbuh secara optimal di daerah-daerah yang berbeda.
– Bangunlah rumah kaca! Dengan menggunakan kantung plastik besar yang dipasangkan pada bingkai kayu, Anda dapat menanam tanaman yang tahan terhadap kondisi cuaca apa pun, seperti kentang, kubis brussel, dan lobak, di daerah-daerah beriklim dingin, bahkan saat salju menutupi tanah di pekarangan rumah Anda.
– Tanyakan pada tetangga Anda apakah mereka tertarik untuk berbagi lahan mereka untuk dijadikan kebun. Berbagi tenaga dan waktu yang diperlukan untuk merawat tanaman Anda, sebagai ganti untuk lahan yang lebih luas dan variasi buah-buahan dan sayuran yang lebih besar merupakan cara yang baik untuk meragamkan sumber makanan Anda, mengurangi beban kerja, dan membangun kekerabatan dengan tetangga Anda.
6. Mulailah mengumpulkan kompos untuk kebun Anda di dekat rumah. Makanan yang sudah tidak layak untuk dimakan masih dapat digunakan sebagai kompos untuk tanah Anda. Dengan begitu, tanah Anda akan menjadi lebih subur, sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
Bagian 4 : Menyediakan Kebutuhan Lainnya
1. Belajarlah untuk melakukan barter. Banyak komunitas-komunitas di internet, seperti Freegle, Freecycle, dan Streetbank, menawarkan daftar barang-barang dan jasa keahlian yang bisa Anda dapatkan secara gratis. Terkadang, barang-barang atau jasa yang ditawarkan adalah hal yang sekedar ingin diberikan oleh pemiliknya secara cuma-cuma. Selain itu, Anda juga dapat menemukan orang-orang yang mau menukar barang-barangnya dengan jasa keahlian yang Anda miliki.
– Carilah barang-barang yang sudah tidak Anda gunakan lagi. Apa yang Anda buang mungkin menjadi barang yang orang lain cari. Oleh karena itu, daripada menjual sepatu atau jam tangan lama Anda di situs-situs penjualan, atau membuangnya, cobalah gunakan barang-barang tersebut untuk ditukar dengan barang atau jasa yang Anda perlukan.
– Perlu diingat bahwa Anda juga dapat bertukar jasa. Jika Anda membutuhkan perbaikan rumah, cari tahu apakah Anda dapat menukar waktu atau keahlian Anda dengan jasa perbaikan rumah yang dapat diberikan oleh orang lain.
2. Sediakan keperluan kamar mandi Anda sendiri. Anda dapat menanam tanaman soapwort di kebun Anda untuk digunakan sebagai sabun dan sampo organik. Untuk pasta gigi alami buatan rumah, Anda dapat membuatnya menggunakan soda kue atau bahkan garam asli.
3. Carilah barang-barang yang Anda perlukan di tempat sampah besar. Ada banyak barang-barang yang begitu saja dibuang, padahal barang-barang tersebut dapat berguna untuk membantu Anda hidup tanpa uang. Sebagai contoh, kertas koran bekas dapat Anda gunakan sebagai pengganti tisu toilet. Selain itu, ada beberapa toko yang biasa membuang produk-produk perawatan tubuh seperti deodoran dan produk-produk kebersihan yang masih aman untuk digunakan, meskipun sudah melewati tanggal kadaluarsanya.
– Banyak toko-toko dan restoran yang membuang sisa makanan yang ada. Ada baiknya Anda tidak mengambil makanan yang mengandung daging, produk susu, kerang, atau telur. Selain itu, Anda juga tidak boleh mengambil makanan yang berbau busuk atau aneh. Makanan-makanan seperti roti, makanan kalengan, dan produk kemasan seperti keripik biasanya dapat dikonsumsi dengan aman. Akan tetapi, pastikan produk-produk tersebut terbungkus dengan baik dan tidak penyok, robek, atau menggembung.
– Berhati-hatilah karena di tempat sampah terdapat banyak hal-hal berbahaya seperti pecahan kaca, tikus, dan bahkan sampah biologis. Jika Anda ingin mencari-cari barang di tempat sampah, pastikan Anda melakukan persiapan dengan mengenakan sepatu bot karet dan sarung tangan, dan membawa senter.
– Jangan melakukan pencarian barang-barang di tempat-tempat yang dilarang untuk dimasuki atau semacamnya. Selain ilegal, tentunya tidak menyenangkan jika Anda harus sampai dihentikan atau bahkan ditangkap saat melakukan pencarian.
4. Adakan acara pertukaran barang di lingkungan Anda. Jika Anda memiliki barang-barang layak pakai yang sudah tidak digunakan, cobalah adakan malam pertukaran barang di lingkungan Anda. Undanglah teman-teman dan tetangga-tetangga Anda dan mintalah mereka untuk membawa barang-barang yang tidak lagi mereka inginkan (secara umum, tidak lagi diperlukan atau digunakan). Anda dapat menyebarkan berita mengenai malam pertukaran tersebut melalui selebaran atau kiriman di situs-situs seperti Craiglist, Facebook, dan situs media sosial lainnya.
– Malam pertukaran dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk membuang barang-barang seperti pakaian bayi yang sudah tidak muat dipakai oleh anak Anda atau mainan-mainan yang sudah tidak dimainkan. Anda juga dapat menukar buku yang sudah Anda baca dengan buku-buku baru yang belum Anda baca, atau menukar kain linen sisa dan handuk dengan barang-barang yang lebih Anda butuhkan.
5. Buatlah pakaian Anda sendiri. Lakukan barter untuk mendapatkan alat-alat jahit dan kain, serta tukarkan barang-barang untuk mendapatkan sedikit pelajaran gratis mengenai cara menjahit. Anda dapat mencari pakaian, handuk, dan seprai yang sudah dipakai, namun masih dapat digunakan, untuk digunakan sebagai kain. Selain itu, toko kain dan toko kerajinan juga mungkin memiliki sisa-sisa kain yang dapat mereka berikan secara gratis.
– Perbaiki lubang, bagian yang robek, dan usang pada pakaian Anda. Simpan potongan-potongan kain sisa dari pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai untuk digunakan sebagai tambalan jika Anda perlu.
6. Adakan pertukaran keahlian. Barter tidak hanya dilakukan untuk mendapatkan barang-barang dan jasa saja. Buatlah kelompok berbagi keahlian di lingkungan Anda agar orang-orang dapat mengajarkan pada orang lain keahlian yang mereka ketahui dan mempelajari keahlian lain yang belum mereka ketahui. Kegiatan ini dapat menjadi cara yang menyenangkan untuk bersosialisasi dan berteman, tanpa harus mengeluarkan uang.
Bagian 5 : Merencanakan Transportasi Anda
1. Jual atau tukarkan mobil Anda. Anda tidak mungkin memiliki mobil tanpa menggunakan uang, kecuali Anda mengenal montir yang menerima pertukaran atau barter barang sebagai bayaran untuk jasanya, dan pemilik stasiun pengisian bahan bakar yang membolehkan Anda untuk bekerja di sana untuk mendapatkan bensin gratis.
– Cari tahu informasi mengenai komunitas atau kelompok tumpangan kendaraan. Jika Anda benar-benar harus memiliki mobil, beberapa daerah menawarkan dana insentif jika Anda memberikan tumpangan bagi orang lain. Anda juga dapat tetap berkendara ke kantor, dan orang lain yang menumpang akan membantu membayar biaya bensin dan perawatan mobil Anda.
2. Mintalah tumpangan pada tetangga atau teman-teman Anda. Bnayak orang yang bepergian setiap hari ke tempat kerja, sekolah, dan tempat-tempat lain. Jika Anda menumpang pada orang lain, berikan makanan atau bantuan gratis sebagai ucapan terima kasih karena telah membiarkan Anda menumpang.
– Di Indonesia, situs layanan Nebengers dapat membantu Anda mencari tumpangan dan pilihan berbagi kendaraan gratis di kota Anda.
– Mencari tumpangan juga dapat menjadi pilihan untuk bepergian jika Anda perlu bepergian dalam jarak yang jauh. Akan tetapi, Anda harus tetap berhati-hati. Menumpang pada orang lain mungkin berbahaya, terutama jika Anda bepergian sendiri.
3. Miliki sepeda. Jika Anda perlu bepergian dalam jarak yang lebih jauh setiap hari, dan Anda tidak dapat melakukannya dengan hanya berjalan kaki, bersepeda dapat menjadi pilihan yang lebih cepat dan ramah lingkungan. Selain itu, bersepeda juga membantu agar tubuh Anda tetap fit!
– Pasang keranjang di bagian depan dan belakang sepeda Anda untuk memudahkan Anda membawa makanan dan barang-barang lain.
4. Jaga kondisi tubuh Anda agar selalu sehat. Berjalan kaki merupakan pilihan transportasi yang paling mudah dan dapat dilakukan, serta tidak memakan biaya. Dengan tubuh yang sehat dan cairan tubuh yang terjaga, Anda dapat berjalan sejauh 32 kilometer dalam satu hari, tanpa mengalami keram. Akan tetapi, agar dapat berjalan dalam jarak sejauh itu, Anda memerlukan sepatu yang tepat, serta air dan makanan untuk menjaga energi tubuh.
– Persiapkan rencana darurat cadangan jika Anda harus berjalan kaki di cuaca yang dingin. Hujan salju kecil dapat berubah seketika menjadi badai salju, dan jika Anda sudah berjalan beberapa kilometer dari rumah, keadaan seperti itu dapat menjadi keadaan darurat. Oleh karena itu, ada baiknya Anda pergi bersama teman Anda, atau pastikan seseorang mengetahui ke mana Anda akan pergi dan kapan Anda akan kembali.
Tips
– Mulailah gaya hidup ini dengan perlahan. Kemungkinan akan sulit bagi seseorang yang biasa membayar sewa apartemen, membeli pakaian, mengendarai mobil, dan memiliki pekerjaan standar dari pagi hingga petang untuk mengubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup tanpa uang dalam waktu singkat. Mulailah dengan berfokus pada kebutuhan emosional dan hiburan yang tidak mengharuskan Anda untuk mengeluarkan uang. Cobalah untuk meluangkan waktu Anda bersama teman-teman di luar rumah daripada makan di restoran, atau berjalan-jalanlah daripada berbelanja, dan sebagainya.
– Tinggalah dengan orang-orang yang sepaham dengan Anda. Memiliki gaya hidup tanpa uang akan lebih mudah dilakukan jika Anda melakukannya bersama banyak orang. Dengan begitu, Anda dapat berbagi pekerjaan. Selain itu, keahlian-keahlian tertentu dapat digabungkan dan masalah yang ada dapat diselesaikan bersama-sama. Terlepas dari apakah Anda akan tinggal bersama komunitas tertentu, atau membentuk kelompok teman-teman yang memiliki minat dan ambisi yang sama, mampu berbagi pengalaman sebagai konsumer yang tidak menggunakan uang sama sekali dapat menjadi kepuasaan emosional tersendiri dan, tentunya, bermanfaat.
– Pindahlah ke tempat dengan iklim yang lebih hangat. Akan lebih mudah bagi Anda untuk bercocok tanam, berkebun, tinggal di luar ruangan, dan dalam tempat tinggal sederhana yang Anda buat sendiri jika Anda tinggal di tempat dengan suhu yang sedang dan tidak banyak berubah-ubah.
Peringatan
– Secara berkala lakukan evaluasi asupan gizi Anda untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan menjaga kesehatan tubuh Anda.
– Jika Anda tinggal bersama anak-anak atau orang tua, perlu diingat bahwa mereka akan lebih rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh keracunan makanan, kondisi suhu yang ekstrim, dan kelelahan akibat aktivitas fisik. Jangan tempatkan mereka dalam situasi yang tidak aman.
– Berhati-hatilah. Menumpang, tinggal di alam bebas, dan berjalan kaki sendiri dalam jarak yang jauh berpotensi membahayakan keselamatan Anda. Oleh karena itu, pelajari cara-cara terbaik untuk menjaga keselamatan diri Anda sendiri.
Source : WikiHow Indonesia