Food
Cempedak, Nikmatnya Luar Dalam
SELAIN memiliki banyak kawasan wisata pantai, kota ini juga menyimpan bermacam kuliner menarik. Salah satunya adalah sayur dari kulit buah cempedak. Seluruh bagian buah yang mirip nangka ini bisa dimanfaatkan. Masyarakat Suku Banjar di Balikpapan paling lihai mengolah buah yang mereka kenal sebagai tiwadak itu. Tidak hanya dikonsumsi dagingnya saja, namun kulit, tangkai buah bagian dalam dan bijinya juga dimasak.
Kulit cempedak biasa disebut mandai. Untuk membuat mandai sangatlah mudah, pertama-tama pilihlah buah cempedak yang matang, kemudian kulit bagian luar buah cempedak dikupas, keluarkan isinya hingga tersisa kulit bagian dalam yang berwarna putih kekuningan, potong-potong mandai tersebut, setelah itu dilumuri dengan garam dan disimpan ke dalam toples, atau bisa juga direndam dengan air garam.
Mandai yang sudah tersimpan dalam toples mampu bertahan hingga lebih dari satu tahun, karena garam berfungsi sebagai pengawet. Untuk menyajikannya, ambil mandai, rendam beberapa saat dan diremas-remas supaya kandungan garamnya keluar. Kemudian cuci sampai bersih dan goreng bersama bawang merah yang diiris sampai berwarna kecoklatan dan kering, angkat dan tiriskan. Rasanya yang gurih di lidah dan saat digigit layaknya daging menjadi alternatif pengganti lauk makan.
Sementara, Sanggar Cempedak adalah nama lain daging buah cempedak yang digoreng dengan tepung. Mirip pisang goreng. Untuk olahan yang lebih segar, daging cempedak bisa dibuat puding. Buah cempedak dipisahkan dari bijinya, diblender dan dicetak sesuai selera. Tambahkan daun pandan untuk pengharum, dan stroberi untuk mempercantik sajian. Untuk menambah selera, sajikan puding cempedak di atas kulit buah.
Berbagai olahan berbahan lokal itu disajikan dalam lomba makanan tradisional yang digelar Dinas Pariwisata Balikpapan di Pantai Manggar, awal bulan Maret lalu. [ira]
Source : Majalah DISCOVER BALIKPAPAN Edisi ke 41 April 2015
