Daftar Makanan yang Dilarang untuk Anjing dan Kucing
Layaknya manusia, hewan peliharaan, khususnya anjing dan kucing, juga tak boleh sembarangan mengkonsumsi makanan. Sebab, penganan yang masuk ke dalam tubuh akan berpengaruh terhadap pencernaan. Ada beragam jenis makanan yang harus diketahui pemilik supaya hewan peliharaan mereka tak terserang penyakit, seperti batu ginjal atau komplikasi lainnya.
Dokter hewan Nyoman Sakyarsih menjelaskan makanan apa saja yang dilarang bagi anjing dan kucing.
1. Paracetamol
Aneh bila mendapati orang memberikan obat demam buat manusia ini kepada hewan peliharaannya. Nyomi –begitu Nyoman biasa disapa, dengan tegas melarangnya. “Paracetamol bisa berdampak buruk bagi hati anjing dan kucing,” kata Nyomi dalam acara Purina Pro Plan Boot Camp Berbagi Metode Bermain dan Berlatih untuk Optimalkan Kesejahteraan Hewan Kesayangan di Senayan, Minggu, 6 November 2016,
2 Ikan mentah
Sama seperti manusia, mengkonsumsi ikan yang belum diolah harus dipertimbangkan. Sebab, bakteri bersembunyi pada daging ikan yang masih mentah. Bila sering diberikan kepada anjing atau kucing dan dibiarkan berlarut-larut, bakal berakibat buruk bagi pencernaan.
3. Susu manusia
Kenapa? Susu manusia memiliki kandungan lakosa yang cukup tinggi. Nutrisi ini tidak cocok diberikan untuk anjing dan kucing. Selain susu, minuman yang tak boleh diberikan kepada si kaki empat penghuni rumah ini adalah anggur, kafein, cokelat, minuman beralkohol, dan makanan yang mengandung kismis.
4. Nasi
Kini menjadi pemandangan yang lumrah jika pemelihara memberikan nasi ke kucing. Menurut Nyomi, mulai sekarang, kebiasaan itu harus dihentikan karena berbahaya untuk pencernaannya. “Mungkin nasi untuk anjing masih boleh diberikan sesekali bila ingin menggemukkan tubuhnya, tapi saya sarankan lebih baik jangan,” kata Nyomi. “Apalagi untuk kucing karena kucing itu karnivora sejati. Jadi harus di-stop mulai sekarang.”
5. Camilan
Terkadang, lantaran iseng, atau saking sayangnya terhadap binatang peliharaan, pemilik memberikan snack semisal kue basah atau kacang kulit. Menurut Nyomi, asalkan sudah mendapatkan nutrisi yang cukup, maka tak perlu lagi memberikan makanan pendamping.
“Saya tidak menyarankan camilan model apa pun karena rentan terhadap kondisi perut mereka (anjing dan kucing). Bisa-bisa malah akan kaget,” tuturnya. Kalaupun terpaksa harus memberi camilan, pilih panganan yang warnanya tidak terlalu mencolok. Pada dasarnya, memelihara hewan sama seperti merawat anak sendiri. Pemilik harus memberi makanan yang berkualitas. Membuat mereka tetap sehat hingga usia lanjut juga menjadi tugas yang tak boleh diabaikan.
Source : tempo.co