Defisit Anggaran Balikpapan 577 Miliar Bisa Bengkak Menjadi 700 Miliar, Ini Penyebabnya!

Defisit APBD Balikpapan tahun anggaran 2016 yang mencapai 577 Miliar diperkirakan bisa membengkak menjadi 700 Miliar, jika realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak mencapai target.
Berdasarkan Perda nomor 8 tahun 2015 tentang APBD Balikpapan tahun anggaran 2016, Target PAD Balikpapan tahun 2016 ditetapkan sebesar Rp 555.915.503.000,00.
Melihat laporan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Balikpapan menunjukkan realisasi pajak hingga 1 September 2016, sebagai berikut :
1. Pajak Hotel dari target Rp 43,259 M, realisasi Rp 24,975 M
2. Pajak restoran dari target Rp 60 M, realisasi Rp 38,675 M
3. Pajak Hiburan dari target Rp 18 M, realisasi Rp 14,237
4. Pajak Penerangan Jalan dari target 85 M, realisasi Rp 62,226 M
5. Pajak Parkir dari target Rp 13 M, realisasi Rp 10,046 M
6. Pajak air tanah dari target Rp 2,756 m, realisasi Rp 1, 441 M
7. Pajak sarang burung wallet dari target Rp 52 juta, realisasi Rp 16 juta
8. Pajak mineral bukan logam dan batuan dari target Rp 500 juta, realisasi Rp 75 juta
9. PBB dari target Rp 75 M, realisasi Rp 23,486 M
10. BPHTB dari target Rp 75 M, realisasi Rp Rp 50,864 M
Dari total target penerimaan pajak daerah 382, 567 M, realisasinya mencapai 232,753 M atau 60, 83 %. Sedangkan retribusi daerah, Dispenda Balikpapan belum bisa memberikan angka realisasi. Tapi jika mengacu pada realisasi per tanggal 29 Juli 2016, realisasi retribusi daerah baru mencapai 48, 74 %. Begitupun dengan penerimaan dari pengelolaan kekayaan yang dipisahkan, realisasinya 36, 30 % dan lain-lain PAD yang sah, realisasinya baru mencapai 14,01 %
Dari data tersebut, hampir bisa dipastikan target PAD Balikpapan tidak akan tercapai. Penyebabnya ada 2 faktor yaitu, pertama, waktu yang terbatas. Dispenda Balikpapan menargetkan, pada awal semester kedua 2016 (Bulan Juli), realisasi PAD ditargetkan mencapai 60 %. Faktanya hingga September 2016, yang mencapai 60 %, hanya jenis pajak daerah.
Untuk pajak PBB-P2, pembayarannya dibatasi hingga akhir bulan September ini. Dengan waktu yang tersisa 2 minggu ini, dispenda Balikpapan harus mengejar 30-40 Miliar.
Penyebab kedua adalah situasi makro ekonomi yang mengalami perlambatan. implikasinya adalah daya beli dan konsumsi masyarakat menurun. Konsekuensinya, penerimaan pajak juga akan menurun.
Dari situasi makro ekonomi ini, diperkirakan target penerimaan pajak daerah dari sektor perhotelan, restoran dan hiburan tidak akan tercapai.
Dengan kondisi tersebut, diproyeksikan realisasi PAD Balikpapan hanya tercapai sekitar 80 % atau sekitar 447 M. Itu berarti beban defisit APBD 2016 akan semakin bertambah hingga 700 M. Woow..!
Hasil Analisis Litbang KlikBalikpapan
Source : klikbalikpapan.co
Ilustrasi gambar : www.gapuranews.com