DLH Balikpapan Gandeng PHM Kembangkan Wastesco Manggar
Program Wasteco ini bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina.
GODISCOVER.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan menggandeng kerjasama dengan Pertamina Hulu Mahakam (PHM) untuk meningkatkan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT). Kerjasama itu dalam hal mengolah sampah jadi energi di wilayah sekitar tempat pembuangan sampah akhir Manggar, Balikpapan Timur.
Program terkait yang dimaksud, yaitu Waste to Energy for Community atau Wasteco. Yakni, bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina untuk mendukung ketersediaan akses energi yang lebih terjangkau, dapat diandalkan dan berkelanjutan sebagai sumber energi baru bagi masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan program Wasteco dikembangkan PHM bersinergi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan di TPA Manggar, Balikpapan.
“Perhitungan dampak sosial dan ekonomi atas pelaksanaan Program Wasteco juga telah dilakukan PHM dengan menggunakan analisis Social Return on Investment (SROI),” jelasnya, siang tadi.
Hal itu untuk menggambarkan nilai setiap dampak sosial ekonomi dan kontribusi para pihak terhadap pelaksanaan program.
Sudirman menyampaikan, apa yang telah dicapai TPA Manggar tak terjadi begitu saja. Namun semuanya perlu proses panjang bertahun-tahun, hingga akhirnya wadah pemrosesan akhir itu seperti sekarang. Hijau, bersih, dan tak berbau.
“TPA Manggar Balikpapan ini salah satu pengelolaan sampah yang baik, setidaknya bisa mengurangi efek gas rumah kaca,” katanya.
Ia bilang, TPA Manggar tidak hanya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, tapi juga tempat rekreasi dan pendidikan bagi masyarakat setempat.
“Utamanya dalam pengelolaan sampahSebab, TPAS Manggar telah dilengkapi dengan fasilitas untuk mendukung kegiatan 3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Dalam sehari, tempat ini bisa hasilkan 5 ton kompos,” lanjut Sudirman, Selasa (18/11/2024).
Ada juga fasilitas di Manggar yang mendaur ulang sampah plastik (lembaran plastik) menjadi barang kerajinan tangan.
TPA Manggar ini juga dapat sanjungan dari mantan Presiden RI Joko Widodo pada 2019 lalu, dimana pengelolaan sampahnya merupakan yang terbaik se-Indonesia untuk kategori sanitary landfill.
“Kami bahkan dapat biaya pengembangannya juga didukung oleh Kementerian PUPR sebesar Rp160 miliar untuk tiga zona, 5, 6 dan 7,” ujarnya
Sampai Juni 2024 lalu, Program Waste To Energy For Community (Wasteco) Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina telah didistribusikan ke 380 sambungan rumah dengan penerima manfaat lebih dari 1.500 orang dan 28 UMKM di Kelurahan Manggar, Balikpapan.
Program Wasteco ini bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina, yang dijalankan Pertamina Hulu Mahakam. Program ini juga menggagas solusi pengelolaan sampah menjadi gas metana untuk penyediaan kebutuhan gas rumah tangga dan para pelaku usaha UMKM.
Produksi gas metana yang dihasilkan sebesar 820.800 m3 per tahun. Melalui Wasteco, masyarakat Manggar dapat melakukan penghematan biaya pengeluaran rumah tangga hingga Rp456 juta per tahun. Selain itu, Program Wasteco juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 296.356 ton CO2eq per tahun. (ADV)