Oleh: Harry F. Darmawan/GoDiscover
KOREKSI harga tarif angkutan udara yang menyumbang deflasi 0,19% (mtm) berdampak pada menurunnya catatan inflasi Kota Balikpapan pada Februari lalu. Angka 0,11% (mtm) yang dicetak inflasi Balikpapan pada periode tersebut menjadikannya lebih rendah dari Nasional (0,17%) dan Kaltim (0,23%).
Di lain sisi, kelompok Volatile Foods memberi sumbangan inflasi yang juga menurun dibandingkan Januari 2018, dengan selisih sebesar 0,17% (mtm). Tercatat, komoditas dengan sumbangan inflasi terbesar pada bulan lalu yakni beras, kacang panjang dan tomat sayur.
Secara tahunan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 1,93% (yoy), juga lebih rendah dibanding Nasional (3,18%) dan Kaltim (2,69%).
Dibalik penurunan angka inflasi tersebut, tim teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan merancang beberapa usulan program pengendalian inflasi yang kemudian diajukan pada High Level Meeting TPID Kota Balikpapan.
Dari rapat tersebut, mencuat satu inovasi program pengendalian inflasi yang terbukti tepat guna, yakni virtual market pasar tradisional di Balikpapan.
“Program tersebut hasil kerja sama antar daerah dengan hinterland dan mekanisme koordinasi antara TPID Kota Balikpapan dengan Satgas Pangan Balikpapan,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia KPw Balikpapan Suharman Tabrani.
Dirinya menambahkan, di periode mendatang masih ada berbagai risiko yang memberi tekanan pada inflasi. Seperti potensi ketidaklancaran distribusi dari daerah sentra produksi bahan makanan akibat cuaca buruk dan kenaikan harga tiket pesawat jelang hari libur Nasional.
“Selain itu kenaikan harga bahan bakar rumah tangga dan bahan bakar non-penugasan serta kenaikan harga barang-barang konsumsi jelang masa kampanye hingga masa Pilkada berlangsung juga patut kita waspadai,” sebutnya.
Untuk itu pihaknya akan tetap menjalin koordinasi yang baik dengan Pemerintah Kota Balikpapan dan instansi terkait, termasuk Satgas Pangan.
“Ini supaya kita bisa ambil langkah antisipatif terhadap potensi kenaikan harga tersebut,” pungkasnya. (*)