Harddisk Eksternal Tidak Terbaca? Atasi dengan 7 Cara Ini
Backup data menggunakan harddisk eksternal merupakan cara yang biasa dilakukan untuk menyimpan cadangan data. Dibanding menyimpan data di cloud, banyak orang lebih memilih untuk menyimpan data mereka di harddisk eksternal karena bisa diakses di mana saja tanpa membutuhkan koneksi internet.
Tapi, bagaimana jika suatu saat harddisk eksternal kalian tidak terbaca? Kejadian seperti ini tentu mengesalkan karena kalian akan kesulitan mengakses data yang disimpan dalam harddisk tersebut.
Tapi jangan khawatir, ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini. Berikut tujuh cara untuk mengatasi harddisk eksternal yang tidak terbaca sama sekali
1. Gunakan USB Port Lain
Jika harddisk eksternal tidak terbaca coba hubungkan ke USB port lain yang ada di perangkat kalian. Jika sebelumnya dicolok ke USB 3.0, coba gunakan USB 2.0.
Kalian juga bisa mencoba menghubungkannya ke laptop atau komputer lain. Kalian juga bisa menghubungkannya ke perangkat dengan sistem operasi berbeda, misalnya jika tidak muncul di PC Windows, coba hubungkan ke Mac.
2. Update Driver
Kadang Windows menghadapi masalah driver yang membuat harddisk eksternal tidak terbaca di File Explorer atau My Computer. Buka menu Start, ketik “Device Manager” dan tekan Enter.
Perbesar menu Disk Drives dan menu Universal Serial Bus untuk melihat jika harddisk eksternal kalian muncul di menu. Cari harddisk eksternal kalian, klik kanan dan klik opsi Properties.
Di menu pop-up, klik tab Driver dan di bawahnya pilih opsi Update Driver. Atau kalian juga bisa mengecek situs manufaktur harddisk tersebut untuk mencari driver yang spesifik.
3. Format Harddisk
Jika harddisk masih tidak terbaca di File Explorer Windows coba buat partisi baru. Caranya buka menu Start dan ketik “disk management” kemudian tekan tombol Enter setelah opsi “Create and Format Hard Disk Partitions” muncul.
Scroll dan lihat jika harddisk eksternal kalian ada di daftar. Kalau iya, pastikan harddisk tersebut online dan sudah diformat. Jika offline klik kanan di nama disk dan pilih online.
Jika disk belum diformat atau ada tulisan Unallocated, klik kanan dan pilih “New Simple Volume” dan ikuti wizard yang ada untuk membuat partisi baru. Tapi hati-hati karena langkah ini bisa menghapus data yang ada di harddisk, jadi pastikan tidak ada data penting di dalamnya.
4. Ganti Letter Harddisk
Jika harddisk kalian sudah online dan diformat lewat Disk Management, tapi tidak menunjukkan huruf khusus di samping namanya, klik kanan volume yang dimaksud dan pilih “Change Drive Letter and Paths” untuk menambahkan huruf. Pilih huruf yang standar untuk removable drives seperti G, H atau J.
5. “Bersihkan” Harddisk
Dalam kasus yang lebih spesifik, harddisk eksternal yang sudah diformat lewat Disk Management tetap tidak bisa terbaca. Untuk mengatasinya kalian harus “membersihkan” drive yang akan mengembalikan harddisk ke bentuk awalnya.
Caranya buka menu Start dan ketik “diskpart” kemudian tekan Enter. Ketika prompt muncul, ketik “list disk” dan tekan Enter untuk melihat disk yang terhubung ke sistem.
Jika melihat drive kalian di daftar perhatikan ukuran dan namanya, misalnya “Disk 2”. Jalankan command “select disk 2” menggunakan harddisk yang ingin dibersihkan.
Setelah itu ketik “clean” dan tekan Enter. Ini akan menghapus semua data di harddisk dan kalian bisa coba untuk memformat harddisk lewat Disk Management.
6. Aktifkan Harddisk di BIOS
Jika harddisk eksternal kalian tidak aktif di BIOS, sistem operasi di perangkat kalian tidak akan mampu mendeteksi dan akibatnya harddisk tidak muncul di Windows.
Caranya restart komputer dan tekan tombol BIOS sesuai dengan komputer kalian. Gunakan tombol panah di keyboard, pilih “Integrated Peripherals” dan tekan Enter.
Gunakan tombol di keyboard pilih “USB Controller”. Jika tidak aktif, ubah opsinya menjadi “Enabled”. Simpan dan keluar dari BIOS. Setelah itu restart komputer dan cek jika harddisk kalian terbaca atau tidak,
7. Ganti Kabel
Jika semua cara di atas telah dicoba dan harddisk eksternal tetap tidak terbaca di Windows maupun Mac, mungkin masalahnya ada di kabel USB yang kalian gunakan. Coba ganti kabel USB yang digunakan untuk menghubungkan harddisk eksternal dengan komputer.
Source : https://inet.detik.com/