Indonesia Berpartisipasi dalam Asian Diving Expo 2016

Indonesia berpartisipasi dalam pameran diving berskala internasional yaitu Asian Diving Expo 2016 (ADEX 2016) di Suntec Singapore Exhibition, Singapura, 15-17 April lalu. Di hadapan sekira 200 industri yang bergerak di bidang wisata bahari itu, Indonesia mempromosikan surga bawah laut yang tidak ada duanya seantero jagat.
Dalam kata sambutannya, Menteri Pariwisata Arief Yahya memperkenalkan keindahan bawah laut Indonesia dan mengajak para pecinta diving untuk datang ke negeri bahari ini.
“Silahkan menyelam ke Indonesia. Kami punya lebih dari 25 lokasi spesial untuk diving dengan 500 keunikan. Buktikan sendiri sensasi yang berbeda-beda di setiap site. Ada 10 destinasi di marine tourism, terutama underwater world-nya yaitu Bali, Lombok (NTB), Labuan Bajo (NTT), Alor (NTT), Derawan (Kaltim), Bunaken (Sulawesi Utara), Togean (Sulawesi Tengah), Wakatobi (Sulawesi Selatan), Ambon (Maluku), and Raja Ampat (Papua Barat),” jelas Menpar Arief Yahya, membuka ADEX 2016, Jum’at (15/4).
Di ADEX 2016 ini, Kemenpar menggandeng 20 Industri Pariwisata dari 7 destinasi, yaitu: Aceh, DKI Jakarta, Bali, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Papua Barat. Mereka menampilkan paket-paket wisata bawah laut yang menjadi andalan kawasannya. Sedikitnya ada 20 sellers dari Indonesia, dan 40 buyers dari pasar Singapore dan negara Asia lain.
Arief Yahya menjelaskan, Kemenpar tahun ini menargetkan 1,8 juta wisman mengunjungi destinasi wisata bahari. Selain promosi melalui berbagai saluran media, sales mission, festival dan mengikuti ajang travel mart, ada upaya deregulasi dan penyederhanaan aturan yang terkait dengan wisata bahari.
“Kami sudah memberlakukan bebas visa di 169 negara, lalu pencabutan CAIT –Clearance Approval for Indonesia Territory— untuk yacht dan penghapusan Cabotage, sehingga cruise bisa menaik turunkan penumpang melalui 5 pelabuhan di Indonesia,” kata Arief Yahya.
Sebanyak 5.000 yacht ditargetkan bersandar di pelabuhan-pelabuhan di Indonesia pada tahun 2016. Dengan yacht itu, Arief Yahya menjelaskan, para yachters bisa lebih banyak mengeksplorasi bawah laut di banyak spot di tanah air. Mereka leluasa untuk melihat keidahan yang belum pernah dilihat sama sekali. Lima pelabuhan yang boleh embark and disembark itu antara lain Belawan – Medan (Sumatera Utara), Tanjung Priok – Jakarta, Tanjung Perak – Surabaya (Jatim), Benoa – Bali, Soekarno-Hatta, Makassar (Sulawesi Selatan).
Konektivitas wisatawan mancanegara ke Indonesia juga semakin baik didukung oleh rute-rute internasional yang bisa mendarat di Bali, Jakarta, Surabaya dan Makassar. Lanjut Arief Yahya, saat ini Pemerintah Indonesia sedang membangun bandara di 15 kota. Kapasitas 27 bandara juga ditingkatkan termasuk dari runways-nya. Selain itu 13 terminal penumpang bandara.
“Kami juga sedang merancang banyak marina baru untuk pangkalan yacht,” ujar Arief Yahya.
ADEX 2016 ini sangat strategis bagi Indonesia karena dua per tiga terumbu karang di dunia berada di Indonesia. Dua site di Indonesia yaitu Raja Ampat dan Labuan Bajo dinobatkan oleh CNN internasional sebagai situs menyelam terbaik dunia nomor satu dan dua, sehingga kredibilitas Indonesia sebagai tempat menyelam teraik di dunia tidak perlu diragukan lagi.
ADEX 2016 menggunakan tema “dedicated for seahorse” dengan kuda laut sebagai ikonnya. Kuda laut adalah binatang laut yang juga banyak ditemukan di perairan Indonesia dan menjadi objek macro fotografi dunia. ADEX tidak hanya menjadi ajang pendidikan atau edukasi mengenai wisata bahari, namun juga penggalang kampanye untuk menjaga kelestarian habitat air laut yang makin langka di dunia.
Source : Wonderful Indonesia