Indonesia Masuk Lima Besar Tujuan Wisata Muslim Populer di Dunia

Indonesia berhasil naik dua peringkat dan menempati posisi ke-empat destinasi wisata terpopuler di pasar global wisata Muslim, berdasarkan Indeks Wisata Muslim Global MasterCard-CrescentRating (GMTI) 2016. Hasil GMTI 2016 menunjukkan, Indonesia berada pada posisi ke empat destinasi wisata negara-negara yang tergabung dalam Negara Islam (OIC), setelah Malaysia yang mempertahankan posisi puncak, dan Uni Emirat Arab.
Singapura mempertahankan posisi puncaknya untuk kategori destinasi wisata Negara Non-Islam (non-OIC), bersama Thailand, Inggris, Afrika Selatan, dan Hong Kong.Asia, dan Eropa merupakan dua kawasan yang menarik wisatawan Muslim, yakni 87% dari keseluruhan pangsa pasar perjalanan Muslim.
Selain itu, studi GMTI ini juga mengungkapkan pada tahun 2015, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan Muslim mencapai 117 juta, mewakili 10% dari keseluruhan nilai ekonomi industri parawisata. Hal ini diprediksi akan tumbuh menjadi 168 juta wisatawan pada tahun 2020 sebanding dengan 11% dari keseluruhan pangsa pasar. Nilai pasar ini diprediksi lebih dari US$ 200 juta miliar.
CEO CrescentRating & HalalTrip, Fazal Bahardeen mengatakan, salah satu tren terbesar yang sedang mereka lihat adalah destinasi wisata non-OIC tengah berupaya untuk menarik wisatawan Muslim. Sebagai contoh, Jepang dan Filipina telah mengambil langkah-langkah penting dalam beberapa bulan terakhir dalam rangka diversifikasi kedatangan para wisatawan luar negeri. “Dan, pada akhirnya hal ini akan membantu pertumbuhan ekonomi,” ujar Fazal.
Matthew Driver, Group Executive, Global Products & Solutions, Asia Pacific, MasterCard mengatakan, banyak destinasi wisata yang telah menuai kesuksesan di seluruh dunia ingin mendiversifikasi basis pengunjung mereka untuk menjaga tingkat pertumbuhan wisatawan. Segmen destinasi wisata Muslim dengan yang bertumbuh dengan cepat ini merupakan sebuah peluang dan harus dapat dimanfaatkan.
“Untuk itu, sangat penting bagi pelaku usaha untuk memahami kebutuhan dan preferensi pengunjung Muslim,” kata Matthew.
Source : Marketeers.com