Ingin Atasi Keringat Berlebih? Cara-cara Ini Bisa Dilakukan
Manusia memiliki kelenjar keringat di kulit sebagai sarana alami agar bisa mengatur tingkat suhu, cairan, dan garam di dalam tubuh. Seberapa besar kelenjar bekerja mengeluarkan keringat tergantung dari intensitas aktivitas serta suhu lingkungan sekitar.
Seseorang dikatakan oleh dermatolog dr Rodney Sinclair dari University of Melbourne bisa saja mengeluarkan keringat mulai dari 100 mililiter atau bahkan sampai 9 liter dalam sehari seperti yang terjadi pada atlet-atlet. Namun ketika keringat yang keluar mengucur deras tak berbanding dengan kondisi, ada kemungkinan ia memiliki kondisi hiperhidrosis.
Orang dengan hiperhidrosis umumnya dapat dilihat dari telapak tangan yang sering basah karena keringat. Penyebabnya belum diketahui pasti tapi ilmuwan percaya hal ini utamanya dipicu dari sistem saraf yang bermasalah.
dr Sinclair mengatakan bagi orang yang punya masalah keringat berlebih maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Cara pertama dan yang paling sederhana adalah dengan menggunakan produk antiperspirant yang banyak dijual di pasaran.
Produk yang mengandung aluminum klorida dan aluminum klorohidrat bekerja dengan menyumbat saluran keringat sehingga menghambat proses sekresi oleh kelenjar keringat.
Bila antiperspirant tak bisa mengatasi masalah, dr Sinclair menyarankan agar menemui dokter umum untuk resep obat antikolinergik yang bisa menghentikan produksi keringat. Tapi jika itu juga gagal maka temui dermatolog untuk memastikan apakah ada kondisi spesial yang berkaitan dengan hiperhidrosis.
hipertiroid, hipoglikemi (gula darah rendah), menopause, diabetes, obesitas, atau adanya tumor bisa saling terkait dengan hipohidrosis.
Dari situ baru dokter akan memilih terapi apa yang tepat. Pasien bisa menjalani iontophoresis, terapi yang melibatkan aliran listrik ke kulit agar air atau obat bisa menghentikan keringat, atau suntikan botoks untuk melumpuhkan saraf pada kelenjar keringat.
“Anda biasanya harus melibatkan ahli anastesi juga untuk melakukan pemblokiran saraf karena jika tidak rasanya akan tak nyaman menyuntik telapak tangan atau kaki seseorang,” kata dr Sinclair seperti dikutip dariABC Australia, Rabu (20/1/2015).
Cara terakhir bila masih tak efektif juga adalah dengan memotong kelenjar keringat dalam proses sympathectomy.(fds/vit)
Source : Detik Health