KEMBANGKAN INDUSTRI GULA DAN PETERNAKAN SAPI DI BOMBANA
Oleh: Harry F. Darmawan/GoDiscover
SERIUS mendukung program kerja Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang dicanangkan oleh Mentan Amran Sulaiman, PT. Jhonlin Batu Mandiri mengucurkan dana Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 2,2 Triliun di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Program itu menargetkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia di tahun 2045.
Kementan mematok target di tahun 2017 untuk produksi gula tebu 2,95 juta ton dan daging sapi 0,64 juta ton karks. Target tersebut diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Pertanian dan diharapkan tumbuh sebesar 3,89%.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sultra H Muhamad Nasir, bahwa investasi ini akan dilaksanakan secara terintegrasi antara perkebunan tebu dengan peternakan sapi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara H. Muhamad Nasir mengungkapkan, investasi ini akan dilaksanakan secara terintegrasi antara perkebunan tebu dengan peternakan sapi. “Investasi triliunan Rupiah ini bukan hanya pengembangan perkebunan tebu, namun juga pengembangan dalam bidang peternakan sapi, dengan cara menggunakan kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Tina Orima, Kabupaten Bombana,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, KPHP Tina Orima akan dimanfaatkan untuk pengembangan kebun tebu seluas 20.000 hektare, bekerjasama dengan masyarakat. Masyarakat saat ini telah menyiapkan kebun plasma untuk dikembangkan ke dalam kawasan pengembangan kebun tebu itu. “Jadi masyarakat akan dilibatkan bukan hanya pada penyiapan plasma kebun tebu namun juga pada bibit ternaknya,” sebutnya.
Selain di Kabupaten Bombana, peternakan sapi dan kebun tebu juga akan dikembangkan di Kabupaten Kolaka, Kolaka Timur dan Konawe Selatan sebagai daerah pendukung.
“Diperkirakan tahun 2017 ini, investasi tersebut telah berjalan. Apalagi melihat keseriusan pihak investor dalam melakukan investasi dan juga telah melibatkan beberapa pihak baik dari Pemprov Sultra maupun akademisi Universitas Halu Oleo Kendari,” terangnya.
Sementara itu, Direktur PT. Jhonlin Batu Mandiri Maman Gunawan mengatakan, investasi ini mendukung program swasembada ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI.
“Kita menggunakan kawasan hutan milik negara lebih kurang 20.000 Ha, berdasarkan persetujuan kerjasama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta melakukan perjanjian kerjasama dengan KPH Tina Orima,” tuturnya pada Selasa (19/9) kemarin.
Maman menambahkan, PT Jhonlin Batu Mandiri juga akan membantu masyarakat di area perkebunan tebu dan peternakan sapi di Kabupaten Bombana untuk merelokasi peternakan sapi yang berada di kawasan hutan milik negara.
“Kita akan akan merelokasi dan membangun kandang baru bagi peternak sapi di kawasan hutan milik negara ini, dan biaya untuk kawasan baru nantinya beserta kandang sapi yang dibangun akan kami tanggung sepenuhnya sesuai kesepakatan bersama.” tegas Maman.
Tidak hanya itu, para peternak sapi yang akan direlokasi ini rencananya akan diberikan penyuluhan dan pendampingan bagaimana cara beternak sapi yang efektif dan memiliki produktivitas tinggi ke depannya. “Program ini akan berjalan secara kontinyu,” sambungnya.
Maman berharap, selain dari pemenuhan kebutuhan swasembada stok pangan daging sapi dan industri gula, ke depannya investasi PT. Jhonlin Batu Mandiri ini mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, khususnya para petani tebu dan peternak sapi di Kabupaten Bombana. [*]