Iri Hati Bisa Mengurangi Motivasi Hidup

Ada orang yang merasa kurang senang apabila melihat orang lain lebih dari dirinya; lebih kaya, lebih rupawan, lebih kurus, lebih tinggi, lebih berprestasi, lebih eksis, dan sebagainya.
Iri, dengki, cemburu, apa pun sebutannya, orang-orang yang menaruh perasaan tak suka pada kelebihan orang lain memang ada. Bisa jadi, Anda salah satunya.
Perasaan iri bisa datang kapan saja dan dirasa siapa saja. Salah satu contohnya adalah teman Anda di media sosial.
Setiap kali teman mengunggah foto, Anda iri. Entah itu foto liburan yang tampak menyenangkan, foto kongko-kongko yang terlihat mewah, atau foto bersama keluarga yang kelihatannya bahagia.
Awalnya, kegiatan melihat-lihat foto teman mungkin sekadar aktivitas pengisi waktu luang, tetapi bisa berakhir dengan kebencian pada kondisi diri sendiri. Seperti merasa kurang ini dan kurang itu.
Di kehidupan nyata, Anda mungkin punya perasaan iri pada adik yang lebih dimanjakan orangtua, teman menikah lebih dahulu, atau pada rekan kerja yang gajinya lebih tinggi.
Iri adalah sebuah emosi yang diam-diam dimiliki seseorang. Kondisi orang iri akan selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain sebagai alat untuk mengevaluasi dan mengukur diri.
Selain karena memang bukan sifat yang baik, iri hati dapat menurunkan motivasi dalam menjalankan hidup. Bila keadaan ini terjadi terus menerus, Anda akan selalu negatif dan tak ada lagi ruang untuk motivasi.
Tidak mau menerima bahwa ada orang lain yang lebih dari Anda akan membuat diri sendiri lupa kenyataan. Anda akan terlalu fokus pada orang lain dan rumputnya yang makin menghijau. Sementara Anda akan menyadari bahwa rumput Anda kian menggelap.
Iri adalah seni menghitung berkat orang lain daripada diri sendiri.
Harold Coffin
Hidup hanya sekali. Alangkah baiknya jika Anda tak menyia-nyiakan waktu untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain dan merasa iri dengan semua hal.
Daripada iri hati terus disimpan dalam diri, lebih baik coba membayangkan hidup seperti orang yang paling membuat Anda iri. Sebab, Anda tak pernah tahu perjalanan dan perjuangan orang tersebut sebenarnya.
Anda mungkin tak tahu, di balik foto liburan keren ada perjuangan menabung yang tak sebentar, di balik foto keluarga bahagia ada drama yang tak diperlihatkan, serta di balik wajah ceria seseorang ada luka yang disembunyikan.
Daripada iri pada orang lain, lebih baik lihat diri sendiri dan bersyukurlah. Mengutip kata-kata milik Harold Coffin, iri adalah seni menghitung berkat orang lain daripada diri sendiri.
Lakukanlah praktik bersyukur, misalnya setiap pagi selama 10 menit. Katakanlah hal-hal seperti : saya sehat, saya memiliki keluarga yang baik, saya punya pekerjaan, saya bisa melihat dunia sekitar dengan baik, saya bisa makan enak, saya punya tempat tinggal, dan hal lain yang Anda syukuri.
Bersyukur akan membuat diri lebih murah hati, lebih bisa menghargai orang lain, bisa lebih berbuat baik pada orang lain, kurang mengeluh, menghargai hal-hal kecil, lebih gembira, dan hidup terasa lebih mudah.
Hal lain yang perlu dilakukan agar tak penuh kedengkian ialah belajar fokus pada kelebihan yang ada pada diri sendiri, menghabiskan waktu dengan orang-orang yang senantiasa berysukur, dan turut merayakan kesuksesan orang lain.
Source : Beritagar.id