Technology and Tips

Isu Penutupan iTunes Cuma Pepesan Kosong

Dua hari lalu, seperti dilansir Phonearena, Rabu (11/5/2016), Apple diguncang rumor penutupan sistem beli lagu di iTunes Store dan mengalihkan semuanya ke metode pengaliran (streaming) musik. Apple disebut akan menghentikan layanan unduh lagu di iTunes.

Informasi rahasia ini diperoleh Digital Music News (11/5) melalui sumber anonim relasi bisnis Apple. Layanan itu disebut akan tutup dua-tiga tahun lagi sehingga tidak ada lagi musisi yang mau menjajakan karya masing-masing di iTunes.

Alasan lainnya, lanjut sumber itu, medium pengunduhan musik tidak semenarik dahulu dan tergantikan oleh pengaliran musik seperti beberapa layanan masa kini. Layan itu antara lain Spotify, Joox, Guvera, serta termasuk Apple Music yang diluncurkan pada Juni 2015.

Sejak diluncurkan pada Juni 2015, Apple Music mengalami kemajuan sangat pesat. Tapi Macworld mengutip Mark Mulligan, seorang analis industri musik dari Canadian Music Week, yang mengungkapkan bahwa bisnis pengunduhan musik masih menghasilkan profit. Dia memperkirakan profit akan berkembang hingga USD600 juta pada 2019.

Apple Music yang saat ini sudah mengantongi 13 juta pelanggan ini, menurut Mulligan diperkirakan akan mencapai 20 juta pelanggan pada akhir 2016. Sedangkan tahun ini, pendapatan dari iTunes menurun 25-30 persen. Demikian dinukil dari Digital Music News (11/5).

Apple Bantah rumor

Namun, Apple tak butuh waktu lama untuk membantah isu di atas. Tom Neumayr, Senior Director App Store, Apple Music, dan Apple TV, menyatakan isu yang beredar tidak benar.

Seperti dilaporkan ReCode, dia tidak setuju jika Apple menghentikan sistem pembelian lagu di iTunes Store dan malah fokus pada sistem pengaliran musik berlangganan di Apple Music. Pasalnya, bila itu terjadi, semua perangkat iPod lawas akan kesulitan memperoleh daftar lagu terbaru yang selama ini diperoleh dari iTunes Store.

Menurut Tom, sistem pengunduhan musik saat ini juga masih populer. Sebagai contoh, album terbaru Drake bertajuk Views yang masuk ke iTunes Store pada April lalu berhasil terjual lebih dari satu juta kopi hanya dalam waktu 5 hari.

Bahkan menurut kabar Daily Mail, album ini juga mengalir lebih dari 250 juta kali di seluruh dunia. 200 juta di antaranya dari Amerika Serikat.

Source : Beritagar.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.