Lifestyle

Kata Dokter Paru Soal Cara Pakai Masker yang Benar

Polusi udara membuat segala aktivitas di luar ruangan menjadi berbahaya. Sebaiknya gunakan masker untuk mengurangi partikel yang masuk ke dalam saluran napas dan paru-paru. Seperti apa jenis masker dan cara pakai yang benar menurut dokter paru?

Masker yg paling ideal menurut dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) dari PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) adalah tipe masker dan respirator yang bisa memfiltrasi partikel minimal 95 persen.


Sementara apapun jenisnya, masker lain hanya memfilter sekitar 30 sampai 50 persen saja, seperti masker bedah dan masker kain. Termasuk masker bedah berwarna hijau yang kerap dipakai ojek online atau ojol.

Menurut dr Agus, pakai masker apa saja tetap lebih bermanfaat dibanding tidak pakai sama sekali. Dan tidak kalah penting, cara pakai juga menentukan efektivitasnya.

“Kalau kemampuan filtrasinya sudah bagus tapi cara pemakaiannya salah, sama saja seperti pakai masker biasa,” katanya dalam temu media menyambut Hari Kanker Paru Sedunia baru-baru ini.

Lalu bagaimana cara pakai masker yang benar? Berikut saran dr Agus.

1. Sekali Pakai Buang
Kalau terlalu lama dipakai bisa berbahaya karena partikel-partikelnya masih menempel pada masker. Lama kelamaan akan menumpuk, kuman akan menginfeksi saluran pernafasan. Idealnya ganti masker setelah 8 jam pemakaian.

“Kita pernah lihat kan, masker yang sering dipake jadi hitam. Itu justru berbahaya, sumber infeksi,” katanya.

2. Masker Tidak Boleh Dicuci
Masker yang dicuci pori-porinya akan melebar. Kemampuan filtrasinya akan menurun. Hal ini akan mengurangi efektifitasnya saat melindungi pernapasan dari partikel zat polutan.

Source : https://health.detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.