Lifestyle

Kayu Manis Bisa Memicu Kinerja Otak

Kayu manis — rempah-rempah yang amat beraroma, manis dan pedas — sering digunakan sebagai pelengkap dalam kue-kue manis dan juga minuman penghangat tubuh. Namun siapa sangka bumbu yang sudah digunakan sejak zaman Mesir Kuno sekitar 5.000 tahun yang lalu juga bermanfaat untuk memacu anak belajar.

Dr. Kalipada Pahan, seorang peneliti di Rush University dan Jesse Brown di Veterans Affairs Medical Centre, Chicago melakukan percobaan penggunaan kayu manis terhadap tikus di dalam laboratorium.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neuroimmune Pharmacology mengungkapkan bahwa tikus-tikus yang malas belajar tiba-tiba bisa menjadi rajin mengerjakan hal-hal baru setelah diberi kayu manis selama sebulan.

Dalam percobaan ini, tikus-tikus yang malas belajar ditantang untuk mencari lubang yang tepat di dalam sebuah labirin berliku-liku dalam waktu maksimal 150 detik. Ternyata si tikus yang malas belajar ini justru bisa menyelesaikan tugasnya dalam waktu 60 detik saja. Itu bisa dilakukannya setelah sebulan mengonsumsi kayu manis.

Penelitian menunjukkan bahwa kayu manis bisa memproduksi sodioum benzoat jika rempah ini terurai di dalam tubuh. Berbagai senyawa yang ada di dalam kayu manis “berubah menjadi sodium benzoat di dalam hati. Sodium benzoat kemudian menjadi senyawa aktif yang kemudian masuk ke dalam otak dan menstimulasi bagian otak yang disebut hippocampal plasticity.”

Sodium benzoate diketaui bisa memperbaiki integritas struktural sel-sel otak. Sementara itu kayu manis juga disebut mempunyai kandungan zat antiperadangan dan antioksidan.

“Belum banyak yang diketahui tentang perubahan yang terjadi di dalam otak tikus-tikus malas itu. Kami melihat adanya peningkatan dalam GABRA5 (protein yang berkaitan dengan memori dan pembelajaran) dan penurunan CREB (protein yang menghambat kinerja otak) di dalam hippocampus tikus-tikus yang malas ini. Menariknya, perubahan khusus ini terjadi sebulan setelah pemberian kayu manis,” ujar Pahan seperti dikutip dari EurekAlert.

Para ilmuwan menguji tikus-tikus itu dalam berbagai jenis labirin berliku-liku sehingga bisa membedakan mana tikus yang malas belajar dan mana tikus yang mengalami peningkatan belajar. Dalam percobaan ini tikus-tikus yang berubah menjadi giat belajar bisa menemukan lubang yang dicari dengan lebih cepat.

“Selain terjadinya peningkatan daya ingat, kayu manis mungkin juga bisa dimanfaatkan oleh para penderita Alzheimer, cacat kognitif ringan (yang mengawali terjadinya Alzheimer) dan juga penderita Parkinson,” papar Pahan.

Pahan menyarankan untuk mengonsumsi jenis kayu manis asal Sri Lanka yang bebas dari “coumarin” yang bisa meracuni liver jika digunakan terlalu banyak.

“Perbedaan individu dalam belajar dan performanya dalam pendidikan, merupakan isu global. Kami perlu menguji pendekatan ini lebih jauh pada peserta yang kurang baik dalam belajar. Jika hasilnya dapat diterapkan pada siswa yang kurang memiliki kemampuan yang baik dalam belajar, hal ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa,” ujar Pahan kepada Science Daily.

Fakta tentang kayu manis yang berhubungan dengan otak juga pernah diungkapkan oleh situs 123sehat.com yang menyebutkan bahwa kayu manis telah terbukti sangat meningkatkan kewaspadaan mental. Hanya mencium baunya aktivitas otak meningkat. Wangi dapat meningkatkan proses kognitif dan sangat meningkatkan fungsi otak yang berkaitan dengan perhatian, memori pengakuan virtual, memori kerja, dan kecepatan visual-motorik. Orang-orang yang menderita kecemasan atau kegugupan ujian dapat minum teh kayu manis untuk menenangkan pikiran.

Source : Beritagar.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.