Info Kota

Keadaan Ekonomi Triwulan Pertama

Tiga Tahun Terakhir, Inflasi Balikpapan Turun

Dalam mensosialisasikan kebijakan terbarunya, Bank Indonesia Kantor Perwakilan (KPw) Balikpapan menggandeng rekan-rekan perbankan dan awak media dengan menggelar Sharing Session Kebijakan Bank Indonesia dan Perkembangan Ekonomi Terkini di Kantor KPw BI Balikpapan, Selasa (26/04) malam.

Diawali dengan jamuan makan malam, acara ini dilanjutkan dengan pemaparan perkembangan ekonomi terkini oleh Humas KPw BI Balikpapan, Andi Palupi. Andi menjelaskan, pada triwulan I tahun 2016 nilai tukar Rupiah menguat. Secara ytd (per 18 April 2016), apresiasi Rupiah mencapai 4,43%.

“Terus berlanjutnya aliran masuk modal asing dan peningkatan valas koorporasi domestik mendorong penguatan nilai Rupiah. Penguatan tersebut didorong oleh persepsi investor terhadap perekonomian Indonesia yang terus membaik. Hal itu sejalan dengan penurunan BI Rate dan paket kebijakan Pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi serta percepatan implementasi proyek-proyek infrastruktur,” paparnya.

Sementara itu, kondisi ekonomi di Balikpapan mengalami penurunan. Hal itu dikonfirmasi oleh responden survey dan liaison Bank Indonesia. Meski perekonomian sedang kurang kondusif, namun mereka optimis bahwa kedepan kondisinya akan membaik.

Di bulan Maret 2016, Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar -0,04% (mtm), sehingga secara tahunan terjadi inflasi sebesar 4,75% (yoy). Masih lebih tinggi dibandingkan dengan Inflasi Nasional. Namun, tren Inflasi Balikpapan selama 3 tahun terakhir terus menurun.

“Inflasi secara tahunan tersebut masih disebabkan oleh kelompok Volatile Foods yang masih belum stabil. Kelompok bahan makanan seperti pada sub kelompok bumbu-bumbuan (cabai rawit, bawang) masih memberikan andil inflasi yang cukup tinggi akibat turunnya pasokan dan kenaikan harga dari distributor utama,” ujarnya.

Andi menambahkan, kebijakan moneter Bank Indonesia tidak berubah, BI rate masih sebesar 6,75% dan suku bunga Deposit Facility (DF) dan Lending Facility (LF) juga demikian, masing-masing di level 4,75% dan 7,25%. Pun demikian dengan BI – 7 day (Reverse), Repo Rate tetap sebesar 5,5%.

Selain pemaparan kondisi perekonomian terkini, acara tersebut juga diisi dengan pemaparan Penguatan Kerangka Operasi Moneter oleh Kepala KPw BI Balikpapan — Suharman Tabrani. Dilanjutkan dengan sesi diskusi dengan 3 narasumber yang dimoderasi oleh Suharman Tabrani. Narasumber tersebut diantaranya Alip Hanoky (Kepala Kanwil PT. Maybank Indonesia Balikpapan), Bakti Nefiyanto (Pimpinan Cabang PT. Bank Rakyat Indonesia Balikpapan) dan Inukan Kuswardhony (Pimpinan Cabang PT. Bank Artha Graha Balikpapan).

Berbagai pertanyaan seputar strategi dan langkah dalam menghadapi tantangan ekonomi global, masukan dan saran disampaikan pada sesi ini. Tak hanya para pelaku perbankan, awak media pun diberi kesempatan untuk menyampaikannya pada narasumber.
Acara ini ditutup dengan penyerahan cenderamata oleh Kepala KPw Bank Indonesia Balikpapan kepada para narasumber. [hfd]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button