Kunci Utama Mengatasi Fobia: Hadapi
Isu kembalinya komunisme di Indonesia akhir-akhir ini merebak ke permukaan. Ketakutan bangkitnya kembali paham yang sudah usang itu membuat polisi maupun tentara semakin agresif melakukan operasi berbagai hal yang berbau komunisme. Ketakutan ini sudah mengarah pada fobia, yaitu rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena.
Fobia atau ketakutan berlebihan tidak jarang menyebabkan depresi, kecemasan, serta kepanikan yang parah.
Salah satu faktor yang bisa menyebabkan fobia adalah peristiwa traumatis masa lalu. Misalnya, pengalaman diserang binatang atau serangga, pengalaman terjebak di dalam sebuah ruangan tertutup atau lift, pengalaman berada di tengah-tengah tawuran atau kerusuhan massa, pengalaman dimusuhi, atau mendapat penolakan dari orang lain. Setelah mengalami peristiwa yang menakutkan itu, fobia muncul tanpa disadari. Jika peristiwa yang sama kembali terulang, fobia muncul.
Selain itu, fobia juga bisa muncul karena kepribadian yang terlalu sensitif. Orang seperti ini biasanya selalu mempunyai pikiran yang negatif terhadap sesuatu. Biasanya, dia juga sangat pemalu sehingga lebih rentan mengalami fobia.
Hal lain yang bisa menyebabkan fobia adalah karena faktor keturunan. Jika ada anggota keluarga yang memiliki fobia terhadap situasi atau pun objek tertentu, maka risiko Anda terkena fobia juga semakin besar.
Jonathan Fader Ph.D., seorang ahli jiwa dari Albert Einstein College of Medicine, menulis di situs Psychology Today, mengungkapkan tiga cara menghadapi fobia.
Pertama, Anda harus mengatakan kepada diri sendiri bahwa kondisi fobia itu bisa dipahami. Tidak ada satu pun jenis fobia yang tidak bisa diketahui akar masalahnya.
Menurut Fader, fobia dan semua jenis kegelisahan yang mengikutinya merupakan kondisi yang terprogram secara evolusioner. Orang yang mengalami fobia tidak bisa serta merta disalahkan atas ketakutan yang dialaminya itu. Bagaimana pun juga ketakutan terhadap sesuatu mungkin diturunkan dari nenek moyang kita yang berusaha untuk bertahan hidup di dunia yang tidak ramah ini.
Kedua, Anda harus tahu bahwa pasti ada cara yang efektif untuk menghilangkan fobia. Fobia harus dianggap sebagai sebuah respons yang dipelajari terhadap suatu rangsangan dari luar. Rangsangan itu bisa berbentuk benda, hewan, atau situasi.
Jadi, agar bisa mengatasi fobia, Anda secara perlahan harus merasakan paparan dari sesuatu yang menyebabkan Anda takut. Semua ini dilakukan secara bertahap dalam keadaan tubuh yang rileks. Jenis perawatan seperti ini disebut Cognitive Behavioral Therapy.
Misalnya, Anda takut untuk terbang (aerophobia), sebuah fobia yang diderita oleh satu di antara 6 orang Amerika. Pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah membayangkan berada di dalam pesawat terbang, kemudian diikuti dengan melihat gambar-gambar pesawat, lalu menonton video pesawat.
Kemudian, Anda mengunjungi sebuah bandara udara untuk melihat pesawat lepas landas, dan kemudian Anda duduk di ruang tunggu, lalu masuk ke dalam pesawat, dan akhirnya terbang jarak pendek.
Sepanjang sesi-sesi perawatan ini, Anda akan mendapatkan perawatan terhadap pikiran Anda tentang pesawat dan terbang sehingga Anda bisa mengubah pikiran lama dengan cara adaptasi secara perlahan-lahan.
Ketiga, proses penyembuhan fobia akan melalui langkah maju dan mundur. Selama proses kemajuan lebih banyak daripada kemunduran, Anda harus maju terus untuk melawan fobia.
Source : Beritagar.id