Lifestyle

Kurang Tidur Bisa Menghambat Perkembangan Karir

Tidur cukup saat ini menjadi kemewahan yang kian sulit didapatkan para pekerja. Beban kerja yang menumpuk dan deadline ketat membuat banyak pekerja menghabiskan malam untuk menyelesaikan pekerjaan.

Dalam survei CareerBuilder terhadap 3.200 pekerja berbagai sektor pada November-Desember 2015 didapat data, 58 persen pekerja merasa tidak mendapatkan tidur cukup di malam hari—dengan 61 persen di antara mereka mengakui, kurang tidur berdampak negatif bagi pekerjaan.

Merujuk pada anjuran dokter, tidur malam 7 hingga 8 jam, hanya 16 persen pekerja yang memenuhi waktu tidur ideal itu. Sebanyak 63 persen pekerja hanya mendapatkan waktu tidur 6 jam di hari kerja, 21 persen lainnya bahkan rata-rata lima jam atau kurang.

Sayangnya, sebagaimana diakui di atas, kurang tidur bisa menghambat karier Anda. Inilah tiga alasannya, yang sepatutnya dihindari para pekerja.

1. Menurunkan daya ingat

Kita menghabiskan sebagian besar waktu untuk membangun ingatan baru. Dari interaksi dengan keluarga, berhubungan dengan rekan kerja, hingga menyelesaikan pekerjaan, semuanya terekam dalam ingatan. Ketika seseorang tidur cukup di hari ini misalnya, ingatannya akan berkonsolidasi dan merekam ingatan hari ini sebagai bagian dari ingatan masa lalu. Tanpa tidur cukup, ingatan Anda tidak bisa mempertahankan hal-hal yang telah dialami dan dipelajari.

Giulio Tononi, MD, PhD, psikiater dan ahli neurosains sekaligus penulis buku The Neurology of Consciousness: Cognitive Neuroscience and Neuropathology, menjelaskan, meski hanya semalam, kurang tidur akan mengurangi kemampuan Anda untuk membangun ingatan baru. Kurang tidur memengaruhi memori individu, kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari yang sederhana, dan menurunkan fokus.

Dengan perubahan dan dinamika dunia kerja yang begitu cepat, dibutuhkan kemampuan menyerap dan mengingat sesuatu dengan baik. Sementara dari 61 persen pekerja kurang tidur yang disurvei CareerBuilder, 17 persen di antaranya mengalami penurunan daya ingat. Lalu 30 persen pekerja yang kurang tidur merasa hari berjalan lebih lambat dan 27 persen kurang termotivasi untuk bekerja.

2. Lebih berbahaya ketimbang rokok dan alkohol

Penelitian di Universitas Cambridge, Inggris, mengatakan, kurang tidur berefek lebih buruk pada efisiensi kerja ketimbang merokok dan minum minuman beralkohol di hari kerja. Dalam analisis terhadap 21 ribu pekerja di Britania Raya, para pekerja yang kurang tidur mengalami kondisi yang disebut “presenteeism”, yakni kondisi di mana seseorang berada di tempat kerja namun tak bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Mereka juga mengatakan, pekerja yang tidur kurang dari 6 jam sehari kurang produktif dibandingkan mereka yang tidur selama 7-8 jam sehari.

3. Sama buruknya dengan mengonsumsi makanan rendah gizi selama enam bulan

Kurang tidur tidak hanya menyerang daya ingat, tetapi juga berisiko memperburuk kesehatan Anda. Penelitian yang dilakukan Josiane Broussard, PhD, dan rekan-rekan dari Pusat Kesehatan Cedars-Sinai di Los Angeles, AS, menunjukkan, orang yang tidak tidur semalaman sama buruknya dengan orang yang mengonsumsi makanan rendah gizi selama enam bulan. Kurang tidur akan merusak tingkat sensitivitas produksi insulin. Ini berarti tubuh Anda harus bekerja keras memproduksi lebih banyak insulin untuk menjaga sirkulasi gula darah. Sedangkan kadar gula darah yang terlalu tinggi merupakan gejala awal munculnya diabetes tipe 2 dan obesitas. Sulit membayangkan seseorang dengan gangguan kesehatan yang kompleks bisa menampilkan performa kerja yang prima.

Kini bukan lagi saatnya berbangga karena mampu bekerja semalam suntuk. Terlalu keras bekerja hingga kurang tidur bukanlah pertanda dedikasi yang tinggi, tidak pula menjamin kesuksesan Anda. Kemampuan Anda mengatur waktu bekerja dan istirahatlah yang akan membantu Anda meraih apa yang dicita-citakan. Jika ingin sukses, ini saatnya untuk memprioritaskan waktu tidur!

Source : tempo.co
Ilustrasi Gambar : www.jpnn.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.