Mahasiswa STIE Madani Gelar Pelatihan Bisnis Kuliner

JAGOKAN MENU SEHAT DAN LEZAT
KEINGINAN sekelompok mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Madani Kota Balikpapan untuk memberikan informasi peluang bisnis melalui kreasi makanan sehat bagi ibu rumah tangga akhirnya terwujud. Adalah warga RT 13 Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan Tengah yang menjadi “pasien” pertama mereka.
Lewat acara yang bertajuk “Pelatihan Aplikasi Bisnis di Masyarakat Melalui Kreasi Makanan Sehat” ini, 6 orang mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam kelompok Countrial 8 ini membagikan tips seputar resep, demo masak dan berbisnis kuliner. Acara itu sendiri digelar di sebidang tanah lapang kawasan RT 13 Gunung Sari Ilir, Minggu (23/10) sore. Belasan ibu rumah tangga berkumpul dengan antusias. Tak ketinggalan, mereka juga mengajak anak mereka.
“Kan biasanya pelatihan selalu mengundang ibu-ibu PKK. Nah, jadi kami mengundang warga RT 13 untuk memperluas jangkauan informasi dari pelatihan ini. Biar gak itu-itu aja orangnya,” sebut Muhamad Ade Herlangga, salah satu panitia pelaksana.
Mahasiswa yang duduk di bangku semester 7 S-1 Manajemen ini memaparkan, timnya tidak hanya berkeinginan untuk memberikan informasi peluang bisnis melalui kreasi makanan sehat. “Kami juga ingin membangkitkan cara berpikir warga untuk lebih kreatif dan aktif,” imbuhnya.
BANTU PROMOSI DAN PENDAMPINGAN
Rencananya, tim Countrial 8 juga akan membantu peserta agar bisa mengaplikasikan peluang bisnis tersebut dan memasarkan bisnis mereka. “Kami juga akan mendampingi mereka agar bisa berwirausaha,” sambung Claudea Banyuning Libagio, mahasiswi semester 7 program studi S-1 Akuntansi.
Gadis kelahiran Balikpapan 26 Agustus 1995 ini menambahkan, dari dua menu yang diusung pada acara tersebut, warga bisa mendapat omzet sekira Rp 250.000 per hari. “Itu jika mereka serius menggeluti bisnis ini,” tegasnya.
Dalam acara tersebut, panitia mengarahkan agar warga bisa menjual produknya ke warga sekitar. “Ibu-ibu juga bisa memanfaatkan social media sebagai sarana promosi. Tapi, target awalnya bisa ke warga sekitar dulu. Kalau ibu-ibu ada ide inovasi, bisa coba diaplikasikan langsung ke resepnya,” sebut Dea — sapaan akrab Claudea — di tengah acara.
“Harapan kami untuk para peserta setelah kami adakan pelathan ini, peserta bisa berpikir lebih kreatif untuk mendapatkan hasil untuk tambahan ekonomi mereka dan bisa lebih aktif memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat untuk membuat kereasi usaha,” pungkas Muhamad Ade. [hfd]