Leisure

Medan Magnet Bumi Berubah, Apa Dampaknya Bagi Kita?

Melalui situs resminya, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) akhirnya mengubah World Magnetic Model (WMM), yaitu representasi dari medan magnet Bumi. Hal ini lantaran adanya pergeseran kutub magnet utara yang kecepatannya di luar dugaan.

Dengan perubahan yang terjadi pada medan magnet ini, apa dampaknya terhadap kita dan masyarakat Indonesia lainnya? Arnaud Chulliat, peneliti dari University of Colorado Boulder dan NOAA yang ikut berkontribusi dalam pembaruan WMM ini, punya jawabannya.

“Normalnya, ini merupakan kejadian yang tidak memiliki dampak secara praktis,” ucapnya, sebagaimana detikINET kutip dari The Verge, Rabu (6/2/2019).

“Tapi, dalam situasi sekarang ini, dorongan geomagnetik ditambah dengan perubahan cepat dari kutub magnet utara menghasilkan kesalahan yang lebih cepat dari biasanya,” katanya menambahkan.

Sekadar informasi, dorongan geomagnetik adalah perubahan kecepatan aliran cairan besi ke dalam inti Bumi yang menghasilkan medan magnet. Chulliat menyebut peristiwa tersebut memang tidak dengan mudah bisa disadari.

Sama halnya dengan peristiwanya, dampaknya pun juga sangat kecil kemungkinannya untuk bisa dirasakan oleh publik dalam kehidupan sehari-hari. Pengecualian jadi muncul ketika kita menggunakan kompas atau aplikasi navigasi seperti Google Maps lewat smartphone di daera sekitar kutub utara.

“Saya tidak ingin melebih-lebihkan efek dari kejadian ini. Di daerah Bumi bagian selatan, model saat ini masih cukup baik. Hanya kawasan di sekitar kutub magnet utara kesalahan yang terjadi bisa menjadi sangat terasa,” ujar Chulliat menjelaskan.

Mengingat Indonesia menjadi salah satu negara yang berada di bagian selatan Bumi, maka dampak perubahan medan magnet tidak begitu terasa. Jika kamu merasakan titik berdiri di GPS kurang akurat, mungkin karena koneksi internet atau banyaknya bangunan penghalang di sekitar.

“Jangan panik. Medan magnet memang berubah, dan kami melihatnya berubah lebih cepat dari dugaan sebelumnya. Ini merupakan hal yang kita tahu saat ini. Kami tidak memahami bagaimana cara kerjanya, tapi kami tahu bahwa itu terjadi,” tutur William Brown, ilmuwan dari British Geological Survey yang ikut merumuskan pembaruan WMM.

Source : https://inet.detik.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Check Also
Close
Back to top button
.