Memahami Lebih Dalam Apa Itu Parkinson
Petinju legendaris Muhammad Ali meninggal Jumat (03/06/2016) di usia 74 tahun. Ali didiagnosis menderita Parkinson sejak usia 40-an.
Belum lama ini, Ali dilarikan ke rumah sakit di Arizona, AS lantaran masalah pernapasan serius. Keluarganya pun bergegas mendampingi seiring kondisinya yang memburuk.
Diagnosis Parkinson Ali pertama terungkap 1984. Tiga tahun setelah petinju beken ini pensiun, begitu tulis Guardian.
Perjuangan Ali melawan Parkinson bisa dibilang merupakan pertarungan terbesar dalam hidupnya. Ia membantu mendirikan Muhammad Ali Parkinson Center di Phoenix AS dan menjadi ikon penyakit saraf ini.
Dikutip AP, Parkinson adalah penyakit saraf yang merampas kontrol seseorang atas gerakan mereka. Biasanya diawali dengan tremor, dan ditandai dengan gerakan lambat. Selain itu juga gaya berjalan mmenyeret, anggota badan kaku, masalah keseimbangan serta bicara yang kadang melantur.
Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun Parkinson berkembang saat sel-sel yang memproduksi salah satu pembawa pesan kimiawi yang disebut dopamin mulai rusak dan mati.
Dopamin mengangkut sinyal ke bagian otak yang mengendalikan gerakan. Gejala Parkinson biasa muncul setelah cukup banyak sel produsen dipamin mati, hingga tinggal sedikit yang ada di dalam otak.
Hingga kini belum ada obat yang bisa menyembuhkan Parkinson. Penderitanya hanya bisa menjalani serangkaian perawatan.
Misal dengan pengobatan yang memengaruhi kadar dopamin, hingga perangkat pencegah tremor yang ditanam lewat operasi. Pasien juga bisa menjalani terapi fisik dan okupasi.
Gejala Parkinson memburuk seiring berjalannya waktu. Biasanya proses ini berlangsung perlahan.
Tingkat keparan gejala dan seberapa cepat perkembangannya bervariasi antarpasien. Dalam kasus sebelumnya, orang mungkin sampai tidak bisa berjalan atau merawat diri sendiri.
Mereka juga bisa menderita gejala non-motorik. Termasuk di dalamnya depresi dan disfungsi memori dan kognitif lain. Walaupun Parkinson tidak masuk kategori penyakit fatal, penderitanya dapat kehilangan nyawa akibat komplikasi dari penyakit tersebut.
Dikutip Kompas, pasien Parkinson juga sering sulit berjalan karena sendinya kaku. “Seiring berjalannya waktu, gejala parkinson bisa bertambah parah,” ujar Dokter spesialis saraf dari Parkinson and Movement Center Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Frandy Susatia.
Umumnya, komplikasi yang terjadi adalah masalah paru-paru. Risiko ini meninggi karena kelemahan otot menghambat kemampuan seseorang untuk batuk dan menelan.
Sementara itu, berbagai jenis radang paru atau pneumonia bisa terjadi. Misal, pneumonia aspirasi yang menyebabkan cairan atau makanan masuk ke paru-paru, bukannya tertelan seperti biasa. Menurut direktur medis National Parkinson Foundation, Dr. Michael S. Okun, ini merupakan penyebab utama kematian di kalangan penderita Parkinson.
Source : Beritagar.id