Memperbaiki kesan pertama yang buruk
Hanya dalam hitungan detik, orang lain bisa menilai Anda orang seperti apa. Di dunia kerja atau kehidupan pribadi, kesan pertama jadi semacam tolak ukur keberhasilan karena efeknya yang cepat, kuat, dan tahan lama. Karena itulah menunjukkan kesan pertama yang baik sangat penting.
Lantas, bagaimana jika Anda melakukan kesalahan?
Inilah kabar baiknya. Mungkin tidak ada kesempatan kedua untuk menciptakan kesan pertama, tetapi Anda bisa menciptakan kesempatan untuk memperbaiki yang buruk. Begini caranya:
Sadari kesan awal bukan akhir segalanya
Ada ungkapan, tak kenal maka tak sayang. Semakin lama mengenal Anda, pendapat orang bisa berubah. Jika Anda menganggap kesan pertama sebagai peluang maju atau mundur, maka mudah membuat alasan untuk tidak memperbaikinya andai terjadi kesalahan. Sementara jika Anda menganggap setiap hubungan itu penting, upaya Anda membentuk kembali pendapat orang lain pasti jauh lebih bernilai.
Bangun kepercayaan baru
Selama ini para ilmuwan percaya, lebih mudah membalikkan pernyataan eksplisit “Saya tidak suka orang itu”, dibanding membalikkan situasi implisit di saat kita tidak menyukai seseorang tanpa sadar. Namun, penelitian tahun 2015 di Cornell University mematahkan hal tersebut. Keadaan implisit juga bisa berubah saat orang yang dianggap bersalah bertindak positif dalam konteks baru.
Lebih jelasnya, ketika ada perbuatan positif lain yang Anda lakukan, bahkan tindakan yang semula dianggap salah pun bisa ditafsirkan orang lain sebagai perilaku bermaksud baik. Ada kemungkinan kesan pertamanya tentang Anda akan berubah lebih baik.
Bersabar, dan ciptakan interaksi positif
Biarkan orang lain mengenal sisi positif Anda dengan melakukan interaksi kecil secara berkala. Ingat, mengubah persepsi orang pasti memakan waktu. Dikutip dari Forbes, studi di Harvard mengungkapkan, butuh waktu hingga delapan pertemuan positif berikutnya untuk mengubah opini negatif tentang diri Anda.
Kenali mereka lebih baik
Dikutip Business Insider, pembicara profesional di bidang strategi bisnis dan pemasaran Dorie Clark, berbagi pengalamannya mengubah kesan pertama yang buruk. Menurutnya, menghindari masalah dengan menjaga jarak cenderung memperburuk keadaan.
Mereka tidak menerima masukan baru mengenai diri Anda, dan semakin memperkuat persepsi yang ada. “Paksa diri keluar dari zona kenyamanan dan temukan cara untuk mengenal mereka lebih baik,” pungkasnya.
Jadilah orang yang dibutuhkan
Dalam tulisannya di The Harvard Business Review, psikolog sosial Heidi Grant Halvorson berkata, salah satu cara memperbaiki kesalahan persepsi orang tanpa mengandalkan kesan pertama yang buruk adalah dengan mengidentifikasi peluang untuk bekerja sama. Misalnya, menulis laporan atau mengatur sebuah acara. “Ciptakan situasi yang membuat orang tersebut bergantung pada Anda untuk membantunya mencapai tujuan,” katanya.
Konsisten, dan buktikan bahwa Anda berbeda
Ben Michaelis, seorang psikolog dan penulis Your Next Big Thing, mengatakan bahwa ketika Anda ingin mengubah persepsi, “Jangan gunakan kata-kata, gunakan tindakan. Begitu orang memiliki sudut pandang, cara terbaik untuk mengubahnya adalah melalui pembuktian perilaku bukan hanya basa-basi setengah hati.”
Hal ini sejalan dengan strategi yang ditawarkan Halvorson. Katakanlah bos baru menganggap Anda tidak bertanggung jawab karena sering terlambat bekerja. Jika Anda mencoba mengatasi reputasi tersebut dengan hanya datang sekali tepat waktu, itu tidak berarti apa-apa.
Sebaliknya, “Bombardir mereka dengan banyak bukti yang menunjukkan bahwa kesan pertama mereka tentang Anda salah.” Ia melanjutkan, “Jika Anda konsisten, akhirnya orang akan mengubah pendapat tentang Anda.”
Source : Beritagar.id