Lifestyle

Mengapa Hidung Kita Sering Tersumbat?

Sepanjang hari, lubang hidung kanan dan kiri bergantian beralih ke ‘modus kerja’. Mengapa demikian?

Seringkali ketika flu melanda, kita mengalami kesulitan bernafas karena hidung tersumbat. Tapi mungkin Anda tidak pernah memperhatikan—kecuali ketika sakit—bahwa Anda selalu bernafas lebih berat dari satu lubang hidung dibanding lainnya. Sepanjang hari, lubang hidung kanan dan kiri bergantian beralih ke ‘modus’ kerja. Mengapa demikian?

Proses otomatis ini terjadi berkat sistem saraf otonom, sistem yang mengontrol banyak bagian pada tubuh kita untuk melakukan tugasnya sendiri, seperti pencernaan dan denyut jantung. Pada hidung, sistem ini mengontrol ‘siklus hidung’ Anda, sehingga setiap lubang hidung dapat beroperasi secara efektif.

Menurut National Library of Medicine, siklus hidung terjadi beberapa kali dalam sehari, dan hanya menarik perhatian Anda jika hidung tersumbat lebih dari biasanya. Untuk membuka satu lubang hidung dan menutup lainnya, tubuh Anda mengisi jaringan dengan darah persis seperti kondisi ereksi pada seorang pria, hanya saja itu terjadi di hidung Anda.

“Peningkatan aliran darah menyebabkan kemampatan di satu lubang hidung selama sekitar 3 sampai 6 jam sebelum beralih ke sisi lain. Peningkatan kemampatan juga bisa meningkat jika lubang hidung berada di sisi bawah, ketika kepala miring ke satu sisi,” ujar dokter anak dari Children’s Medical Group, Jennifer Shu.

Uniknya, lubang hidung yang dominan ketika Anda bernafas pada saat tertentu, tampaknya sangat mempengaruhi tubuh dan otak.

Misalnya, sebuah penelitian pada tahun 1988 menunjukkan bahwa bernafas melalui lubang hidung kanan secara signifikan meningkatkan tingkat glukosa darah, dan sebaliknya. Spekulasi dari siklus hidung abnormal ini, seperti bernafas melalui lubang hidung kanan Anda selama beberapa tahun tanpa berganti, bisa menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada kasus-kasus tertentu diabetes.

Penelitian lain pada 1993 menunjukkan bahwa ketika Anda bernafas melalui lubang hidung kanan, Anda akan menggunakan lebih banyak oksigen dibanding melalui lubang hidung kiri.

Yang paling menarik, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 1994 menunjukkan bahwa ketika Anda bernafas melalui lubang hidung kiri, belahan otak kanan Anda akan lebih aktif atau dominan, begitu juga sebaliknya.

Kendati pergantian ini terjadi secara alami, Anda dapat mempengaruhinya dengan banyak cara, misalnya menyumbat salah satu lubang hidung agar bisa bernafas melalui lubang hidung yang Anda inginkan. Atau, jika Anda berbaring pada satu sisi sekitar 12-15 menit, jaringan erektil pada hidung sisi itu akan mulai mengembang dan sisi lain mengempis. Jadi, jika Anda berbaring pada sisi kiri, maka lubang hidung kanan Anda akan terbuka dan lubang hidung kiri akan mampat.

Diperkirakan bahwa siklus hidung ini menjadi alasan mengapa ketika tidur miring, Anda sering berganti sisi sepanjang malam dalam interval yang teratur, bahkan ketika Anda tidak sedang sakit (flu misalnya). Ini bisa saja karena tubuh perlu beralih ke lubang hidup yang sedang aktif, sehingga Anda merasakan dorongan untuk berguling ke sisi lain saat tidur.

Siklus ini juga memberikan setiap sisi hidung Anda waktu untuk istirahat, karena aliran udara yang mengalir konstan dapat mengeringkan dan merusak rambut-rambut halus yang melindungi Anda dari kontaminan asing.

Ketika Anda sakit, seluruh proses dapat menjadi tak tertahankan, karena satu lubang hidung menjadi lebih tersumbat daripada biasanya. Pada dasarnya, perasaan tersumbat hanya diperkuat oleh rasa dingin.

Jadi, jika sewaktu-waktu Anda merasa hanya bernafas melalui satu lubang hidung, ingatlah bahwa hal tersebut alamiah, sistem otomatis sedang bekerja untuk memastikan hidung Anda tidak kekeringan oleh serangan udara kotor.

Source : National Geographic Indonesia
Link Gambar : Thinkstock

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.