FeaturedLeisure

“Merdeka” di Kota yang Nyaman

TUJUH PULUH SATU tahun kemerdekaan RI, adalah waktu yang lebih dari separuh umur Balikpapan. Mari menjajaki, sejauh mana “kemerdekaan” sudah kita rasakan di kota ini.


Kondisi geografi memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sebuah kota karena menjadi salah satu dasar sekaligus penentu arah kebijakan ekonomi, politik, sosial dan keamanan. Beruntung Kota Balikpapan berada pada kawasan yang sangat strategis.

Secara umum, Balikpapan berada di Alur Laut Kepulauan Dua (ALKI II) yang menjadi jaring penguat strategis kawasan Asia Timur bersama 12 provinsi lain di Indonesia.

145A

Kota ini terletak di antara 1,0 Lintang Selatan – 1,5 Lintang Selatan dan 116,5 Bujur Timur, dengan ketinggian tanah dari permukaan laut sangat beragam.

Mulai ketinggian 0 meter di wilayah pantai sampai wilayah berbukit dengan ketinggian 100 meter di atas permukaan laut. Sebanyak 85 persen wilayah Balikpapan adalah perbukitan dengan sebagian besar jenis tanah podsolik (tanah yang terbentuk di daerah yang memiliki curah hujan tinggi) merah-kuning, tanah yang terbentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah (alluvial), dan pasir kuarsa yang mudah terbawa erosi.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1996, luas Kota Balikpapan adalah 843,48 Km2, yang terdiri dari luas daratan (503,30 Km2) dan perairan (340,18 Km2). Pada tahun 2012 terjadi Perubahan Perda Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan 7 Kelurahan Dalam Wilayah Kota Balikpapan, dan Perda Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Balikpapan Kota Dalam Wilayah Kota Balikpapan.

“Perubahan ini terjadi melalui proses pembahasan panjang. Terima kasih kepada seluruh anggota DPRD atas komitmennya untuk menyelesaikan perda ini. Sejumlah kekurangan akan terus kita sempurnakan,” sebut Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi saat sidang paripurna di Gedung DPRD Balikpapan pada satu kesempatan.

Dalam perubahan tersebut, terdapat penambahan wilayah kecamatan, sehingga Balikpapan terdiri dari 6 Kecamatan dan 34 Kelurahan, dari sebelumnya 5 kecamatan dan 27 kelurahan.

Kecamatan Balikpapan Selatan
Balikpapan Selatan adalah wilayah paling luas dengan wilayah perairan mencapai 200,3 km2 dan darat 37,818 km2. Kecamatan ini memiliki 7 kelurahan dan 269 rukun tetangga (RT).

Kecamatan Balikpapan Timur
Balikpapan Timur memiliki luas wilayah perairan 92,42 km2 dan darat 137,158 km2. Kecamatan ini memiliki 4 kelurahan dengan jumlah rukun tetangga sebanyak 93. Jumlah kelurahan di Balikpapan Timur paling sedikit di antara kecamatan lain di kota ini, namun memiliki perairan paling luas.

028B

Kecamatan Balikpapan Barat
Luas wilayah kecematan ini adalah 37,49 km2 perairan dan 179,952 km2 daratan. Kecamatan ini memiliki 6 kelurahan dan 223 rukun tetangga.

Kecamatan Balikpapan Kota
Balikpapan Kota adalah kecamatan baru hasil pemekaran implementasi dari Perda Nomor 8 Tahun 2012. Kecamatan ini memiliki luas wilayah perairan 200,3 km2 dan wilayah darat 10,218 km2 dengan 5 kelurahan dan 200 rukun tetangga.

Kecamatan Balikpapan Utara
Balikpapan Utara adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kecamatan ini memiliki wilayah darat seluas 132,1662 km2 dan tidak memiliki wilayah perairan. Terdiri dari 6 kelurahan dan 290 rukun tetangga.

Kecamatan Balikpapan Tengah
Kecamatan dengan wilayah paling sedikit adalah Balikpapan Tengah. Kecamatan ini hanya memiliki perairan 9,97 km2 dan darat 11,0738 km2. Kecamatan ini terdiri dari 6 kelurahan dan 285 rukun tetangga.

EKONOMI TUMBUH MENGUNDANG PENDATANG

Demografi dan Geografi

Pertumbuhan ekonomi yang cenderung di atas rata-rata nasional, mengundang arus pendatang cukup besar. Sampai akhir tahun 2015, jumlah penduduk di Balikpapan mencapai 736.807 Jiwa dengan kepadatan rata-rata 1.465 jiwa / km2.

Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 4,22 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat hanya 703.915 jiwa. Migrasi penduduk dari luar daerah menyumbang kenaikan tertinggi, yakni sebesar 32.199 jiwa atau 2,8 persen. Sementara pertumbuhan penduduk alami sebanyak 12.129 jiwa atau 1,5 persen dari jumlah pertambahan penduduk.

Data kependudukan Balikpapan terintegrasi secara nasional meliputi 94,38 persen warga memiliki kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el). Dalam hal tertib administrasi, Balikpapan juga menerbitkan Akte Kelahiran secara online di rumah sakit-rumah sakit. Selama 2015 sebanyak 1.734 lembar akta kelahiran gratis sudah diterbitkan. Selain memberikan kartu identitas kepada penduduk dewasa, Balikpapan juga menerbitkan Kartu Identitas Anak atau KIA. Lebih dari seribu KIA diterbitkan selama bulan November-Desember 2015.

Terbaru, Pemerintah Kota Balikpapan lewat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) telah melakukan berbagai kebijakan percepatan dalam perekaman dan penerbitan e-KTP serta penerbitan Akta Kelahiran.

“Untuk pelayanan perekaman, penerbitan, dan penggantian e-KTP yang rusak dan tidak mengubah elemen data kependudukan, maka masyarakat cukup membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK) tanpa perlu surat pengantar dari RT, Kelurahan, maupun kecamatan,” terang Chairil Anwar, Kepala Disdukcapil Kota Balikpapan.

Pegawai di lingkungan Pemerintah Daerah, sebut Chairil, dilarang memberikan syarat tambahan dalam pelayanan perekaman e-KTP dan penerbitan akta kelahiran, misalnya dengan lunas pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dan lain-lain.

———- DID YOU KNOW? ——————————————————–
JUMLAH PENDATANG PERNAH DIBATASI
Seksinya Balikpapan menarik jumlah pendatang. Untuk menjaganya, Balikpapan pernah membatasi jumlah pendatang pada tahun 2000-an, di zaman Wali Kota Imdaad Hamid. Gunanya, untuk meredam masalah sosial akibat dampak yang mungkin ditimbulkan karena meledaknya jumlah penduduk.
————————————————————————————————–

PEREKONOMIAN YANG TERUS MEMBAIK

INFRASTRUKTUR (3)

Kota Balikpapan memiliki berbagai keunggulan dalam konstalasi perekonomian nasional maupun regional, merujuk pada sejumlah indikator. Balikpapan adalah kota penghubung antara pulau Jawa dengan kawasan Indonesia Timur.

Kota ini juga menghubungkan kota-kota lain di Pulau Kalimantan dengan dukungan Pelabuhan Semayang dan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Letaknya yang strategis dan dukungan sarana-prasarana perhubungan menjadikan Balikpapan sebagai ‘Pintu Gerbang” Kalimantan.

Sejak tahun 2010, Balikpapan telah berkembang menjadi Kota MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition), dan sejajar dengan kota-kota besar lain di Indonesia. Kota ini ditetapkan sebagai Kota MICE ke sepuluh oleh pemerintah pusat sebagai kota pertemuan, konferensi dan pameran.

Sebagai Kota MICE, Balikpapan dilengkapi dengan beragam fasilitas akomodasi, eksibisi, gedung pertemuan dan sarana penunjang lainnya.

Secara umum, kondisi perekonomian tahun 2015 lebih baik dari tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari beberapa indikator perekonomian seperti Produk Domestik Regional (PDRB) dengan Migas Atas Dasar Harga Berlaku (ADHG) pada tahun 2015 sebesar Rp72,11 triliun lebih tinggi dibanding sebelumnya sebesar Rp71,61 triliun lebih. Sedangkan PDB tanpa Migas ADHB sebesar 40,21 triliun lebih.

———- DID YOU KNOW? —————————————————–
LAGU HYMNE BALIKPAPAN
Lagu Hymne Balikpapan diciptakan oleh Sam Bimbo. Tercipta setelah diskusi antara Sam Bimbo dengan Tjutjup Suparna, Wali Kota tahun 1991-2001.Hymne Balikpapan menggambarkan tentang alam yang indah, juga usaha warga untuk menjaga kota ini agar bersih, aman dan tetap nyaman.
———————————————————————————————–

TRANSMART - ANGGI PRADITHA (1)

PDRB per kapita meningkat menjadi 122,47 juta dari 118,35 juta meski pertumbuhan ekonomi tahun 2015 lebih lambat dari tahun sebelumnya, yakni sebesar 4,28 persen. Ditinjau dari sisi inflasi, tahun 2015 tercatat sebesar 6,26 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 7,43 persen.

“Melambatnya pertumbuhan ekonomi ini disebabkan turunnya harga batu bara dan minyak kelapa sawit sehingga berimbas pada penurunan produksi, yang secara langsung mempengaruhi aktivitas dan mobilisasi kegiatan perekonomian di Kota Balikpapan,” papar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Suharman Tabrani.

Di sisi lain, jelas Suharman, indikator perbankan menunjukkan dukungan cukup besar dalam perekonomian Balikpapan. Kredit per sektor ekonomi mengalami peningkatan, dari Rp22,05 triliun lebih menjadi Rp23,07 triliun. Kredit perbankan terbanyak diserap oleh kredit modal kerja sebesar Rp8,87 triliun lebih, diikuti kredit konsumi Rp8,08 triliun, kredit investasi Rp6,12 triliun, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Rp 8,33 triliun.

KESEJAHTERAAN MERATA, PENGANGGURAN BERKURANG

Tujuan dalam pembangunan sebuah kota adalah mencapai kesejahteraan masyarakat, yaitu terpenuhinya sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, oleh warga negara secara merata dan proporsional. Salah satu upaya dalam menciptakan kesejahteraan sosial adalah penyediaan lapangan kerja untuk menyerap jumlah tenaga kerja yang terus bertambah setiap tahun.

Balikpapan berhasil menekan jumlah pengangguran dari 8,95 persen di tahun 2013, menjadi 7,56 tahun persen 2014.

Tantangan cukup berat dihadapi Balikpapan menyusul kondisi perekonomian nasional yang terpuruk akibat krisis dunia. Rendahnya harga komoditas yang menjadi unggulan Provinsi Kalimantan Timur, berimbas pada laju pertumbuhan ekonomi Balikpapan.

komuditi lokal (3)

Akibatnya, banyak perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan, memutus kontrak kerja, hingga menawarkan pensiun dini. Tercatat lebih dari 7 ribu tenaga kerja asal Balikpapan menderita pemutusan hubungan kerja.

“Masalah pengangguran dan masalah pemutusan hubungan kerja inilah yang menaruh perhatian bagi Pemerintah Kota Balikpapan untuk segera mengambil langkah strategis terkait permasalah tersebut,” ujar Asfiansyah, Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Balikpapan.

Tahun ini, Pemerintah Kota Balikpapan optimistis mampu menekan angka pengangguran dengan rencana pembangunan kilang yang akan dikelola oleh PT. Pertamina RU V yang membutuhkan 5 ribu tenaga kerja. Namun demikian, masih perlu kerja keras dalam menekan angka kemiskinan yang bertambah sekitar 200 jiwa.

“Pemerintah Kota Balikpapan sudah berkoordinasi dengan PT. Pertamina untuk memprioritaskan warga Balikpapan dalam hal tenaga kerjanya. Utamanya warga Balikpapan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK),” tambah Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.

Rizal menambahkan, jika Pertamina memerlukan tenaga lokal dengan keahlian sesuai kompetensi dalam proyek itu, Pemkot Balikpapan siap memfasilitasi dan jauh hari bakal memberikan pelatihan kepada pekerja lokal, sehingga warga lokal yang dipekerjakan memiliki kualitas sesuai kompetensi yang diharapkan.

komuditi lokal (1)

Meski angka kemiskinan bertambah sebagai dampak perekonomian nasional, Balikpapan mampu mempertahankan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di posisi 1 tingkat Provinsi. Bahkan secara nasional peringkat IPM kota ini naik tiga tingkat menjadi ranking 9 secara nasional.

Pada tahun 2015, jumlah angkatan kerja tercatat 295.186 orang. Sementara jumlah pencari kerja terdaftar sebanyak 10.391 orang dan 1.452 pencari kerja berhasil ditempatkan.

STANDAR TINGGI BAGI KESEHATAN MASYARAKAT

RSKD (13)

Masyarakat Balikpapan cukup sadar akan pentingnya kesehatan dan manfaat jaminan kesehatan nasional. Hal ini terlihat dari tingkat kepesertaan masyarakat Balikpapan dalam program Jaminan Kesehatan yang mencapai 95,41%. Jumlah ini merupakan yang tertinggi di seluruh wilayah Kalimantan Timur. Dari tahun ke tahun, pemerintah juga berhasil menekan angka kematian ibu, angka kematian bayi, serta angka kematian anak/balita.

Selama tahun 2015 tercatat jumlah penderita Demam Berdarah Dengue 24 orang, angka kematian ibu 9 orang, angka kematian bayi 9 orang dan angka kematian anak/balita 5 orang.

Pemerintah Kota Balikpapan tidak tinggal diam menghadapi kasus Deman Berdarah ini. Banyak program yang digiatkan, salah satunya pencanangan kegiatan GERTAK (Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk).

“GERTAK ini sebenarnya sudah dicanangkan sejak Januari lalu. Namun, tahun ini berbeda dengan tahun kemarin. Warga se-Balikpapan langsung serentak menabur. Itu tindakan inisiasi, artinya kita kembali menampilkan kepada masyarakat, ini lho cara pemberantasan nyamuk yang benar,” papar dr Esther Vonny K, Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.

RSKD (10)

Pemerintah Kota Balikpapan juga menerapkan standar tinggi dalam menentukan aspek kesehatan, yaitu kesehatan masyarakat tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental dan sosial, melainkan juga aspek produktivitas. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan. Seluruh organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

Kesehatan mental mencakup tiga komponen, yakni pikiran, emosional dan sipiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir, emosional sehat tercermin dari kemampuan seseorang mengekspresikan emoinya dan spiritual sehat tercermin dari seseorang mengekspresikan rasa syukur, pujian dan kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana, yaitu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

INOVASI PADA RAPOR KESEHATAN SISWA

SEKOLAH (1)

Selain Rapor Akademis, murid-murid SD di Balikpapan akan menerima Buku Rapor Kesehatan. Untuk saat ini, pemberian Buku Rapor Kesehatan bagi murid-murid dilakukan di 6 Sekolah Dasar percontohan penerapan di setiap kecamatan.

“Setiap anak akan mendapat sepasang buku, yaitu Buku Informasi Kesehatan yang berisi petunjuk-petunjuk cara memelihara kesehatan anak SD, dan yang kedua adalah Buku Catatan Perkembangan Anak yang berisi format-format pemantauan tumbuh kembang anak yang diisi oleh Pengelola UKS masing-masing sekolah setiap bulan dan dibina oleh Puskesmas wilayah kerja masing-masing,” urai Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Dr. Balerina.

Menurutnya, Kota Balikpapan merupakan salah satu kota pertama yang menerapkan program Kemenkes dengan bersumber dari dana APBD, jadi dapat dikatakan sebagai inovasi Pemerintah Kota Balikpapan.

BPJS KESEHATAN (2)

Disamping itu, kegiatan pemberian Buku Rapor Kesehatan ini sekaligus implementasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir dan Anak (Perda KIBBLA) yang disahkan oleh DPRD Kota Balikpapan pada Desember 2015 lalu.

Inovasi lain yang dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan dalam aspek kesehatan di antaranya:
– Peresmian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan
– Operasional AGDT 118
– Sistem Manual Rujukan Maternal Perinatal
– Penerapan aplikasi Bulan Imunisasi Anak Sekolah
– Puskesmas PONED
– Puskesmas Santun Lansia
– Puskesmas Pelayanan Tanaman Obat Keluarga
– Operasional 7 Puskesmas 24 jam
– Penerapan Kawasan Sehat Tanpa Rokok
– Hotline service KIA
– Sistem Informasi Puskesmas
– Sistem Informasi Pelayanan Obat
– Sistem Informasi Pegawai
– Puskesmas dengan penerapan PPK-BLUD
– Puskesmas dengan pelayanan TOGA

JUNJUNG TINGGI KUALITAS PENDIDIKAN

Prestasi SMPN 1

Pendidikan mendapat perhatian besar dari Pemerintah Kota Balikpapan. Untuk itulah sarana pendidikan dari tahun ke tahun semakin meningkat. Sektor pendidikan mengalami perkembangan setiap tahun. Indikasinya antara lain jumlah peserta didik yang meningkat, diimbangi dengan penambahan jumlah sekolah, guru dan kelas.

Penambahan jumlah sekolah, guru dan kelas merupakan upaya pertama dari pemerintah dalam rangka pemerataan kesempatan mengenyam pendidikan bagi warga negara. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 yang dijabarkan pada UU Sistem Pendidikan Nasional. Program wajib belajar juga disesuaikan dari 9 tahun menjadi 12 tahun.

“Pendidikan di Balikpapan harus terus menekankan pendidikan karakter melalui ujian seperti UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer), dan proses penerimaan siswa-siswi baru melalui sistem online. Itu salah satu cara bagaimana melatih anak-anak kita untuk siap, juga agar sekolah memiliki kemauan menjadi sekolah berintegritas,” papar Muhaimin, Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan.

Pendidikan

Balikpapan juga memiliki perguruan tinggi dengan berbagai kejuruan. Terdapat 14 perguruan tinggi, salah satunya perguruan tinggi terbesar di Kalimantan, yakni Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang bekerja sama dengan Institut Teknologi Surabaya (ITS).

ITK dibangun di atas tanah seluas 58 hektare, memiliki jurusan teknik elektro, teknik mesin, teknik perkapalan, teknik kimia, sistem informasi dan teknik sipil. Pada angkatan pertama, kampus ini menerima 670 mahasiswa yang dititipkan di ITS. Pada angkatan kedua 2016, ITK menerima seribu mahasiswa baru.

Dalam kaitannya dengan pemanfaatan teknologi informasi, Balikpapan telah melaksanakan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. Kegiatan tersebut untuk menjamin transparansi dan efisiensi.

Berikut adalah pembangunan insfrastruktur di bidang pendidikan;

1. Pembangunan SMPN 23 Telah Selesai 100% dan siap menampung 11 Rombel pada PPDB 2016/2017
2. Pembangunan SMKN 7 akan dimulai pada Tahun 2016 dengan pembuatan DED dan Pembangunan Fisik
3. Pembangunan SD-SMP Terpadu Graha Indah pada 2016 akan dimulai pembangunan fisik

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan sumber daya manusia khususnya para pengajar, Balikpapan melakukan berbagai kegiatan pengembangan SDM seperti Bimtek kompetensi bagi guru serta Program Indonesia Pintar (PIP) bagi 3200 siswa.

HUTAN KOTA CEVRON (30)

Di era keterbukaan informasi saat ini, Balikpapan juga mengembangkan layanan informasi online untuk memberikan kemuddahan informasi. Dinas Pendidikan mengembangkan SiDalah atau Sistem Informasi Data Sekolah yang berisi data sekolah-sekolah di Balikpapan.

SIMPEG atau Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian Dinas Pendidikan, e-Learning yakni sistem belajar jarak jauh bagi pendidikan menengah dan MOODLE yakni metode belajar secara online bagi pelajar tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Inovasi Bidang Pendidikan:
SIDalah : Sistem Informasi Data Sekolah
SIMPEG : Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
e-Learning : Sistem belajar jarak jauh bagi pendidikan menengah
MOODLE : Metode belajar secara online bagi pelajar tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

KONDUSIF DAN AMAN, CIRI BALIKPAPAN

Balikpapan adalah salah satu kota paling aman di wilayah Indonesia. Angka kriminalitas sangat rendah dibandingkan dengan kota-kota lain di Kalimantan Timur, maupun Indonesia. Balikpapan adalah sedikit kota di Indonesia bukan Ibukota provinsi yang menjadi markas tiga angkatan dan polisi.

Ketertiban4

Komando Daerah Militer (Makodam), Pangkalan TNI Angkatan Udara, Pangkalan TNI Angkatan Laut dan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Kalimantan Timur berada di kota ini.

Makodam VI Mulawarman membawahi teritorial Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara. Balikpapan menjadi basis Angkatan Udara dan Angkatan Laut untuk mengamankan perbatasan Indonesia-Malaysia. Keberadaan institusi militer dan kepolisian di Balikpapan merupakan jaminan keamanan bagi masyarakat dan investor yang melakukan kegiatan bisnis di kota ini.

Ketertiban menjadi salah ciri Kota Balikpapan. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya penghargaan Wahana Tata Nugraha untuk ke 14 kalinya. WTN merupakan pengakuan tertinggi bidang tertib lalu lintas dari pemerintah pusat.

“Kondusifitas Kota Balikpapan selalu yang terbaik di Kalimantan Timur, sehingga penting untuk terus menjaganya bersama-sama. Kondisi kota baik keamanan maupun kondisi sosial tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah dan angkatan. Mengingat keterbatasan personil maupun anggaran yang dimiliki pemerintah, masyarakat juga harus berperan membantu pemerintah dalam hal kewaspadaan dini di masyarakat,” imbau Rahmad Masud, Wakil Wali Kota Balikpapan.

Salah satu tantangan bagi Balikpapan yang menjadi kota terbuka adalah peredaran dan penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengguna narkoba meningkat cukup signifikan. Untuk menekan peredaran narkoba, Balikpapan menerapkan hukuman yang keras bagi pengedar dan penggunanya.

————— DID YOU KNOW? ———————————————–
SLOGAN BALIKPAPAN
Slogan Balikpapan “Bersih, Indah, Aman dan Nyaman” disingkat Balikpapan Beriman sudah ada sejak zaman Wali Kota Syarifudin Yoes. Setelah itu, program-program tata kota mengarah pada kota nyaman huni seperti pesan yang tertuang dalam slogan.
———————————————————————————————

TARIK INVESTOR, SEDERHANAKAN BIROKRASI

Demi mempercepat terciptanya iklim investasi yang kondusif, Pemerintah Kota Balikpapan melakukan berbagai langkah strategis antara lain dengan menyederhanakan proses perizinan, sinkronisasi dan harmonisasi peraturan perundang-undangan antara peraturan daerah dengan tingkat pusat, revitalisasi sistem perpajakan, ketenagakerjaan dan sebagainya.

Pelayanan dan Investasi

Dalam hal penyederhanaan proses perizinan, Balikpapan telah menunjuk satu lembaga khusus, yakni Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T). Lembaga ini bertugas melayani seluruh proses izin agar cepat, efisien dan transparan.

Hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), yang diselenggarakan BPMP2T terhadap proses perizinan, khususnya izin gangguan, sebanyak 46,3% responden menilai baik, 32,1% menilai sangat baik, lalu 16,8% menilai kurang baik dan sisanya sebesar 4,8% menilai tidak baik.

Masyarakat yang mengajukan izin usaha dapat mengetahui mekanisme perizinan sekaligus memantau status izin pada website BPMP2T, www.investasi.balikpapan.go.id, yang dapat diakses 24 jam. Masyarakat yang tak puas dengan kinerja BPMP2T disediakan kanal khusus untuk mengajukan komplain.

Baru-baru ini, BPMP2T meluncurkan program pelayanan publik bernama SOS (Solusi Orang Sibuk), tepatnya pada 18 Juli lalu. Program pelayanan ini diadakan demi memudahkan masyarakat yang ingin melakukan pengurusan izin pada malam hari, karena sibuk pada siang hari.

“Pelayanan SOS ini kami siapkan untuk mengurus semua perizinan yang dilayani oleh BPMP2T Kota Balikpapan. Bahkan khusus untuk pengurusan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) kami siapkan pelayanan yang dapat selesai dalam satu jam,” sebut Elvin Junaedi Kepala BPMP2T Kota Balikpapan.

jokowi (2)

SIAPKAN INSENTIF BAGI INVESTOR

Pemerintah Balikpapan menyadari bahwa dalam upaya menarik minat investor, baik reinvestasi maupun investasi baru, perlu diberikan insentif. Untuk itu, pada tahun 2004 disusun Peraturan Daerah (Perda) nomor: 9 Tahun 2004 Tentang Insentif Bagi Investor, yang berisikan antara lain:

1. Pemberian insentif untuk pendirian usaha di wilayah Kawasan Industri Kariangau (KIK) dan di luar wilayah KIK.
2. Insentif investasi berupa keringanan Pajak Daerah dan atau Retribusi Daerah, diberikan kepada;

2.1. Pengusaha yang berinvestasi di wilayah KIK, berupa:
a. 50% keringanan dari pajak retribusi daerah yang dikeluarkan dari tahun 2009 sampai tahun 2019.
b. 25 % keringanan dari pajak retribusi daerah yang dikeluarkan dari tahun 2014 sampai tahun 2019.

2.2. Pengusaha yang beroperasi di luar wilayah KIK, berupa:
a. 25% dari kewajiban pembayaran pajak daerah dan atau retribusi daerah selama 5 (lima) tahun sejak berlakunya Peraturan Daerah ini.
b. 10% dari kewajiban pembayaran pajak daerah dan atau retribusi daerah selama 5 (lima) tahun kedua setelah berlakunya Peraturan Daerah ini.
c. 5% dari kewajiban pembayaran pajak daerah dan atau retribusi daerah selama 5 (lima) tahun kedua setelah berlakunya Peraturan Daerah ini.

Jenis Pajak Daerah yang dapat diberi keringanan adalah:
– Pajak Penerangan Jalan non PLN
– Pajak Reklame
– Pajak Penggalian dan Pengolahan Bahan Galian Golongan C

Jenis Retribusi Daerah yang dapat diberikan keringanan adalah:
– Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
– Retribusi Izin Gangguan
– Retribusi Izin Peruntukan Penggunaan Tanah
– Retribusi Izin Usaha Industri
– Insentif investasi berupa pemberian prioritas penerbitan semua izin dalam lingkup kewenangan Pemerintah Kota

Jenis industri yang dikembangkan di KIK dan diberi insentif adalah komoditas; Batubara, Migas, Sawit, Karet, Udang, Kakao, Kopi, Makanan, Minuman dan Kerajinan serta Rekayasa.

TRIWULAN I 2016, NILAI INVESTASI TUMBUH 50 PERSEN

Arus modal masuk tren meningkat pada awal tahun ini. BPMP2T Kota Balikpapan mencatat, Rp 11,30 triliun mengucur ke Kota Minyak sepanjang kuartal pertama lalu. Angka tersebut diketahui naik lebih dari 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kabid Penanaman Modal BPMP2T Balikpapan Yudiarso mengatakan, sepanjang periode laporan, nilai Rp 11,30 triliun itu dialokasikan ke 33 unit usaha.

“Tahun lalu, pada periode yang sama nilai investasi masuk hanya Rp 4 triliun. Artinya, terjadi peningkatan yang relatif besar,” ucap Yudiarso.

Untuk kelompok kegiatan atau sektor usaha yang masuk, nilai investasi paling tinggi datang dari sektor prasarana wilayah, terutama pengembangan properti.

Peluncuran Layanan SOS

Dengan pertumbuhan pesat pada triwulan pertama lalu, Yudiarso optimistis Balikpapan dapat terus menyedot modal dari investor. Tahun ini, Pemkot Balikpapan menargetkan investasi yang masuk sampai Rp 32 triliun.

“Sejauh ini, investasi yang tercatat masih didominasi investor lokal. Tahun ini, belum ada investor asing yang masuk ke Balikpapan,” terangnya. [*]

BALIKPAPAN UPDATE, COMFORTABLE CITY

Geographical conditions heavily influenced the growth of a city. Political, socioeconomic and security policies are made based on the strategic position of Balikpapan.

In general, Balikpapan is located in the Archipelago Route II along with twelve other Indonesian provinces that make up the East Asian region. The geographical coordinates of Balikpapan are 1° 17′ 0″ South and 116° 50′ 0″ East with various altitudes.

Demografi dan Geografi (2)

It varies from Zero along the coastal area to the rolling hills that are approximately 100 meters above sea levels. About 85% of Balikpapan is on the hillside with a huge variety of Podzolic soil (formed by high levels of rainfall) that is yellowish red in colour. The type of soil that is formed by the river mud deposits in the lowlands (alluvial) and sand quartz that are prone to erosion.

The city of Balikpapan is approximately 503.3 sq. km of land about 340.18 sq.km of the coastal area. These two officially make up the greater Balikpapan area to be 843.48 sq. km. The 2012 City Regulation divides Balikpapan into seven districts and one new city borough. There are currently 6 boroughs and 34 districts within the city of Balikpapan.

South Balikpapan Borough
The largest borough that consists of 200.3 sq. km coastal and 37.8 sq. km of land. South Balikpapan has seven districts and 269 distinct community groups.

East Balikpapan Borough
East Balikpapan is approximately 92.4 sq. km of coastal and 137.2 sq. km of land. The borough has four districts and 93 community groups. It has the least number of districts with the most coastal area coverage.

West Balikpapan Borough
This borough is about 37.5 sq. km of coastal and 180 sq. km of land. It’s divided into 6 districts and 223 local communities.

Kota Terpadat di Kaltim

City of Balikpapan Borough
It is the youngest borough formed in 2012 after the redrawing of the constituency. It has approximately 200.3 sq. km of coastal and 10.2 sq. km of land in five districts which has 200 community groups.

North Balikpapan Borough
This borough shares the borders with Kutai Kartanegara regency. North Balikpapan has about 132.2 sq. km of land and no coastal area. It consists of six districts and 290 community groups.

Central Balikpapan Borough
It has the least amount of area with approximately 10 sq. km of coastal and 11.1 sq. km of land. There are six districts and 285 local communities that make up this borough.

The Most Populated City in East Kalimantan
The economic growth tends to be above the national average which attracts a high volume of outsiders. By the end of 2015, the population of Balikpapan has reached 736,807 which converts into 1,465 individuals per square kilometer.

There is a 4.22% increase from the previous year of 703,915 in population. The largest being migration that adds 2.8% (32,199) to the total population. The local growth contributed about 1.5% (12,129 people) to the total.

About 94.4% of the population has the electronic ID cards known as e-KTP. Balikpapan Hospitals have started to produce electronic birth certificates. There were 1,734 free birth certificates generated in 2015. Adults are issued electronic ID cards and children are receiving the equivalent called the KIA. So far, the government has issued thousands of these KIA cards.

ECONOMIC ASPECT

Balikpapan has several economic advantages based on several indicators, especially since it connects the Java Island with the Eastern parts of Indonesia.

Balikpapan connects various cities in Kalimantan through the Semayang Seaport and Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Airport. It is the gateway to Kalimantan.

Balikpapan has been named the 10th MICE city in Indonesia in 2010. It has grown to a city for Meeting, Incentive, Conference and Exhibition. It is equipped with various accommodation, exhibition and convention halls, et cetera.

The 2015 economic growth has increased compared to the previous year. The Oil and Gas Regional Domestic Products and Suggested Retail Prices are some of the indicators. It increased from IDR 71.6 trillion to IDR 72.1 trillion. Whereas, without Oil and Gas it has gone up to more than IDR 40.2 trillion.

Regional Domestic Products per Capita has increased from 118.350 million to 122.470 million in 2015 despite a slower growth compared to the previous year. The rate of inflation is lower in 2015 at a rate of 6.26% compared to 7.43% in 2014.

INFRASTRUKTUR (4)

Banking indicator shows a large contribution to Balikpapan economy. The economic credit per sector has increased from about IDR 22.05 trillion to IDR 23.07 trillion. Banking credits are mostly used for Capital Gain at IDR 8.87 trillion, followed by Consumption Credit at IDR 8.08 Trillion, Investment Credit at IDR 6.12 trillion and Medium & Small Business Lending at IDR 8.33 trillion.

SOCIAL SECURITY ASPECT

The purpose of building a city is to ensure the welfare of all in clothing, food, shelter, education and healthcare. To ensure the social security we need to create jobs that will steadily increase every year. Balikpapan has decreased unemployment rate from 8.95% in 2013 to 7.56% in 2014.

UKM-GAM (7)

Balikpapan is facing a challenging time that followed the drop in national economy due to the world crisis. Low prices of commodity produced in East Kalimantan has a knock-on effect on the growth of Balikpapan.

As a result, companies have cut down on the number of employees through redundancies and early retirements. There are currently seven thousand redundancies city-wide. The local government is confident that it could bring down the number of unemployment. The new oil refinery requires about five thousand employees. Unfortunately, there are 200 more that live below the poverty line.

Kesejahteraan2

Balikpapan is still on the top rank in the Human Growth Index for East Kalimantan. Furthermore, it has gone up by three to be ranked 9th nationally.

There are 295,186 registered workforces and 10,391 jobseekers in 2015. About 1,452 have gained employment since.

Kesejahteraan

HEALTHCARE ASPECT
The people of Balikpapan are fully aware of the importance of healthcare and the benefits of universal healthcare. There is currently 95.41% of Balikpapan population that have registered with the national healthcare plan, the highest in East Kalimantan. There has been a steady decrease in mortality for mothers, infants and toddlers.
There were 24 fatalities (mothers, infants and toddlers) due to Dengue Fever in 2015.

Kesehatan3

The local government sets a high standard in the healthcare system. It is not only measured in the physical, mental and social but also productivity. The physical health is achieved when the whole body is functioning well without any complaints.

Mental health consists of the Mind, Emotional and Spiritual components. A healthy mind is reflected by a clear thought process. A healthy emotional state is when one is able to express his/her emotions appropriately. A spiritual health is reflected when someone is able to show his/her appreciation and faith to the greater being that is God Almighty.

BPJS KESEHATAN (1)

The Following the Latest Balikpapan Healthcare Reforms:
– The completion of AGDT 118 Operational in Balikpapan General Hospital (RSUD)
– Manual Maternal Perinatal Referral System
– School Children Vaccination Month Application
– PONED Health Centre (Puskesmas)
– Geriatric Health Unit (Lansia)
– Homeopathy Service Health Centre
– 24-Hours Health Centre (Puskesmas) in Operation
– Smoke-Free Zones
– KIA Hotline Service
– Health Centre Information System
– Pharmaceutical Information System
– Employees Information System
– PPK-BLUD Health Centre (Puskesmas)
– TOGA Service Health Centre (Puskesmas)

RSKD BARU (35)

EDUCATION ASPECT

The Education department receives the biggest attention. The means have increased year on year. The indicator is the number of student enrollment that has increased along with the number of schools, teachers and classroom.

The government wants to ensure the equal education opportunities for all by increasing the number of schools, teachers and classrooms. The amended constitution that adjusted from nine to twelve years of mandatory education for all.

Pendidikan3

For higher learning, Balikpapan has about fourteen institutions. The biggest being ITK (Kalimantan Institute of Technology) that is in partnership with Surabaya Institute of Technology (ITS). ITK is built on a massive 58 hectares of land. The major of studies offered are Electrical Engineering, Mechanical Engineering, Naval Engineering, Chemical Engineering, Information Systems and Civil Engineering. For the first year, there are 670 enrollment that are attending classes in ITS. The second wave in 2016 registered about a thousand new students.

Balikpapan has employed the Information Technology by means of online registration, to ensure transparency and efficiency.

New Infrastructures In the Education Area are:

1. The completion of #23 Middle School for the 2016-2017 Academic Calendar.
2. The construction of #7 Vocational Middle School will begin in 2016.
3. The construction of Graha Indah Primary and Middle Schools will begin in 2016.

Balikpapan is carrying out the following in order to improve the quality of education through its educators and students. The IT Competence Training for the educators and Clever Indonesia Program (PIP) for 3,200 students.

SEKOLAH (3)

Balikpapan has started to share information online in order to keep up with technology. The Education department has introduced SiDalah (School Information Database).

Others are SIMPEG, e-Learning and MOODLE. The first being the Education Department’s Information System Management. E-learning is designed for distance education. The MOODLE is an online tool for primary and secondary school students.

Education Reforms:
SIDalah : School Data Information System
SIMPEG : Employment Management Information System
e-Learning : Distance learning System for Secondary Education
MOODLE : Online learning tool from Primary through Secondary Education

SECURITY AND SAFETY ASPECT

Balikpapan is one of the safest cities in Indonesia. It has a low crime rate for East Kalimantan and Indonesia, in general. It is one of the few cities that are not the provincial capital yet the headquarters of the Armed Forces.

The Kalimantan Army Headquarters, the Indonesian Air Force Base, the Indonesian Naval Base and the East Kalimantan Police Headquarters are all located in Balikpapan.

The Mulawarman Army Headquarters covers East Kalimantan, South Kalimantan and North Kalimantan regions. Balikpapan also has the Aerial and naval basis that help secure its borders with Malaysia. These armed and police forces in Balikpapan help ensure the safety of its people and business investment in the city.

Balikpapan has been commended for its compliant to the traffic rules by the Central Government.
Nevertheless, as an open and welcoming city Balikpapan faces the challenge of narcotics and illegal drugs. There has been a significant increase of controlled substance abuse over the last few years. Balikpapan imposes a strict law against the distribution and abuse of narcotics and illegal drugs.

KEAMANAN (4)

Public Service and Investment Aspect

The city of Balikpapan has taken some strategic steps towards simplifying business license, synchronizing the local and central rules and regulations, revamping of the tax and employment systems and so on.

Peluncuran Program SOS

The city has appointed the Integrated Investment and Licensing Service Office (BPMP2T) to help speed up the licensing process. Customer Satisfaction Index (IKM) survey conducted shows that 32.1% consumers were extremely satisfied, 46.3% were satisfied, 16.8% were unsatisfied and 4.8% extremely unsatisfied.

The people who have submitted their license application can track the status on this website www.investasi.balikpapan.go.id. Any complaints towards the BPMP2T can be made through the dedicated section.

The city realizes that there should be incentives to attract new and existing investors. They are as follows:
1. Incentives for businesses in and out of the Kariangau Industrial Estate (KIK).
2. State Tax Incentives.

2.1 Businesses that invest in the Kariangau Industrial Estate:
a. A 50% state tax break from the year 2009 until 2019.
b. A 25% state tax break from the year 2004 until 2019.

2.2 Businesses that operate outside of the Kariangau Industrial Estate:
a. A mandatory 25% state tax or retribution for the next five years.
b. A mandatory 10% state tax or retribution for the next five years.
c. A mandatory 5% state tax or retribution for the next five years.

The types of state tax breaks given are:
– Street Lighting for non-PLN Tax Break
– Advertisement Tax Break
– Excavating and Processing C-Class Materials Tax Break

The types of state retribution given are as follows:
– Building Permit Retribution
– Disruption Permit Retribution
– Soil Usage Permit Retribution
– Industrial Permit Retribution
– The city government gives priority to permit processing as a form of incentive.

Kabid Penanaman Modal BPMP2T Balikpapan Yudiarso

The types of industries being expanded at Kariangau Industrial Estate are Coal, Oil and Gas, Palm Kernel, Rubber, Cacao, Coffee, Food and Beverage and Craft Work.

Source : Majalah DISCOVER BALIKPAPAN Edisi 56 Agustus 2016

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Check Also
Close
Back to top button
.