Uncategorized
Nicolas Lumanauw: “Potensi Kaltim Lebih Luar Biasa dari Bali”
Meriset sejak 1996 tentang wisata dan lingkungan di Indonesia, pria dibalik sukses Belitung menjadi daerah tujuan wisata ini punya resep untuk Kalimantan Timur. Besarnya potensi wisata tak akan punya nilai tanpa eksplorasi. Berikut petikan wawancara Discover Balikpapan (DB) dengan Nicolas Lumanauw (NL).
DB: Ceritakan sedikit tentang kegiatan Anda?
Saya melakukan riset bidang lingkungan dan pariwisata sejak tahun 1996 melalui organisasi The Environment Tourism Social and Development Centers. Ini organisasi nirlaba yang dibentuk untuk mengetahui sejauh mana potensi wisata di Indonesia dikelola dan dimanfaatkan, sehingga memiliki dampak ekonomi berkelanjutan.
DB: Hasil riset Anda tentang Kalimantan Timur?
Kalimantan adalah tempat yang sudah dikenal selama berabad-abad lalu. Punya potential tourism, resources yang luar biasa dan uniqueness. Juga punya satu produk eco. Anda punya sungai, orangutan, culture dan rain-forest yang luar biasa. Lebih luar biasa dari Bali. The earth and lodging ada di Borneo.
Kalimantan adalah tempat yang sudah dikenal selama berabad-abad lalu. Punya potential tourism, resources yang luar biasa dan uniqueness. Juga punya satu produk eco. Anda punya sungai, orangutan, culture dan rain-forest yang luar biasa. Lebih luar biasa dari Bali. The earth and lodging ada di Borneo.
DB: Cara mengangkat pariwisata Kalimantan Timur?
Ketika orang bicara tentang berwisata pasti yang pertama muncul adalah destinasi. Tak sukar mengangkat pariwisata Kalimantan Timur ke dunia. Apalagi, seperti yang saya sampaikan tadi, Borneo telah popular sejak berabad-abad lalu. The name of destination Borneo is popular. Borneo sudah menjadi the world visitor since a long-long time a go. Untuk menarik wisatawan, bikinkan tur, perbanyak informasi tujuan wisata, sediakan transportasi dan buatlah aktivitas untuk turis. Karena tur bukan sekadar jalan-jalan.
DB: Tambang adalah penggerak ekonomi utama, mungkinkah pariwisata menggantikan?
Yah. Belitung dahulu lebih dikenal sebagai daerah tambang timah. Berdasarkan pengalaman saya menangani wisata Belitung, kondisi saat ini jauh lebih baik. Banyak pihak mengatakan Kalimantan Timur punya punya potensi wisata yang sangat banyak. Pertanyaan saya, ada berapa banyak? Berapa nilainya? Inilah masalahnya, potensi wisata tidak diukur. Potensi wisata berbeda dengan potensi tambang. Kalau Anda punya gunung dengan kandungan batubara atau emas sekian, nilainya sekian, investasinya sekian. Potensi tambang jika tidak dieksplorasi akan tetap deposit. Tetapi sebaliknya, potensi wisata jika tidak dieksplorasi akan terjadi ‘impotensi’, decrease. Tapi kalau wisata dieksplorasi, increase, menjadi bernilai.
DB: Pendapat Anda tentang Balikpapan?
Saya sudah empat kali ke Balikpapan. Tren saat ini yang kita ketahui adalah batu akik. Balikpapan punya pasar batu akik yang terkenal. Bagaimana kalau membuat semacam museum, open air museum batu akik? Gemstone itukan awalnya tak punya arti apa-apa. Kemudian karena dimuliakan, diharkatkan, maka menjadi bernilai seperti saat ini. Kalau Balikpapan punya museum batu akik, mungkin ini yang pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Akan menjadi salah satu tujuan wisata baru yang unik. [yos]
Source : Majalah DISCOVER BALIKPAPAN Edisi ke 41 April 2015