Orang berjiwa muda lebih panjang umur
Selain pola hidup sehat, apa yang menurut Anda bisa membuat panjang umur? Para ahli menyebut kebahagiaan, kesadaran dan optimisme sebagai kunci.
Hal ini terkait dengan sebuah penelitian yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine. Periset menemukan, orang yang berjiwa muda lebih panjang umur dibanding mereka yang mengakui usia asli, atau mereka yang merasa lebih tua dari usia sebenarnya.
Penelitian di University College London melihat tanggapan dari 6.489 orang dengan usia rata-rata 65 tahun. Mereka diminta menjawab pertanyaan, “Anda merasa berusia berapa?” Jawabannya:
- sekitar 70 persen merasa sekitar tiga tahun lebih muda dari usia sebenarnya
- 25 persen merasa dekat dengan usia sebenarnya
- 5 persen merasa setidaknya satu tahun lebih tua dari usia sebenarnya
Menariknya, dalam penelitian lanjutan yang diadakan delapan tahun kemudian, periset menemukan peserta berjiwa muda paling banyak yang masih hidup (86 persen). Sementara peserta yang merasa lebih tua dari usia sebenarnya lebih banyak meninggal (25 persen) dibanding yang mengakui usia sebenarnya (18 persen).
Mengapa ada perbedaan besar dari tiga kelompok tersebut?
Penelitian menyimpulkan, orang yang berjiwa muda kemungkinan memiliki potensi besar untuk berubah. Terutama dalam menunjukkan perilaku kesehatan, seperti menjaga berat badan sehat atau mematuhi nasihat medis.
Sebelumnya, peneliti telah menemukan hubungan kuat antara usia yang dirasakan dengan kematian akibat kardiovaskular, bukan akibat kanker. Mereka berspekulasi bahwa merasa lebih muda dapat memicu kebiasaan hidup sehat yang lebih baik.
Dr Ronald D. Siegel, asisten profesor psikologi paruh waktu di Harvard Medical School mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan orang berjiwa muda lebih mungkin menjaga kesehatan sehingga panjang umur.
- Olahraga. Kesehatan yang baik dikaitkan dengan 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang tiap minggu. Ketika orang merasakan dirinya sudah tua, mereka cenderung meninggalkan tantangan fisik yang dirasa sulit. Sebaliknya, orang yang secara psikologis merasa lebih muda, bahkan jika berhadapan dengan olahraga fisik menantang, mereka cenderung ingin melakukannya–Ini semacam percaya bahwa tantangan pasti menguntungkan (pemikiran yang dimiliki orang muda).
- Penyikapan soal diet. Orang yang merasa tua cenderung memperlakukan makanan dengan ‘Saya tidak akan hidup lebih lama lagi.’ Jadi, apa salahnya makan tidak sehat. Berbeda dengan yang merasa muda, mereka cenderung memikirkan kesehatan pada masa depan sehingga tidak sembarangan mengonsumsi makanan.
Jiwa muda, kebahagiaan, dan panjang umur
Dr Siegel mengatakan, merasa lebih muda bisa menginspirasi orang lebih ‘tahan banting’ sehingga ia benar-benar merasa muda.
Benar saja, Dr Sharon Bergquist dari Emory University School of Medicine yang mengadakan penelitian mengenai hubungan antara kepribadian dan penuaan juga menemukan, ada dua sifat utama yang membuat orang panjang umur: kesadaran dan optimisme. Menurutnya, orang dengan dua sifat tersebut memiliki lebih dari kemauan untuk melakukan hal yang benar seperti menjalani gaya hidup sehat sehingga berumur panjang.
Begitu pula beberapa penelitian lainnya mengenai penuaan, kesejahteraan dan kebahagiaan yang menunjukkan bahwa durasi dan kekuatan perasaan positif–seperti merasa muda–merupakan hal penting yang menentukan umur panjang.
Jadi bisa disimpulkan, dengan berjiwa muda–atau merasa lebih muda–orang memang lebih panjang umur. Ini berkaitan erat dengan psikologis dan pemikiran positif seseorang (kesadaran dan optimisme) yang menitik berat pada pencapaian kebahagiaan. Salah satu caranya, tentu saja dengan menjaga kesehatan fisik dan mental.
Dr Siegel menyarankan beberapa hal berikut untuk mempertahankan jiwa muda lewat pikiran:
- Tantang diri Anda untuk mencoba hal-hal baru, belajar ide-ide baru, dan mengembangkan keterampilan baru. Sadari bahwa kesempatan dalam hidup tak selalu datang dua kali.
- Fokus pada saat ini. Misalnya lewat praktik mindfulness. Ini membantu Anda menghargai saat ini, lebih cerah menyongsong masa depan, dan tidak terjebak penyesalan masa lalu.
- Belajar lebih memaknai kehidupan. Misalnya berkomitmen menjalankan hobi yang dicintai, atau membantu meningkatkan kehidupan orang lain dimulai dari orang terdekat. Fokus pada hal yang lebih besar dari diri Anda–baik itu senang atau susah–membuat lebih sulit merasa tua.
Source : beritagar.id