Technology and Tips

Peneliti Kembangkan Material Yang Mampu Sembuhkan Diri Sendiri

Wolverine adalah salah satu tokoh komik X-Men yang paling banyak penggemarnya. Tulang dan cakar adamantium serta kemampuan penyembuhan fisiknya, membuat mutan hasil percobaan ini menjadi tokoh sentral dalam beberapa film serial X-Men, bahkan sampai dibuatkan filmnya tersendiri.

Kemampuan Wolverine menyembuhkan dirinya sendiri itu menginspirasi para peneliti dari University of California, Riverside (UCR), Amerika Serikat, untuk mengembangkan sebuah material revolusioner yang mampu menyembuhkan diri sendiri saat terluka dan mengalami kegagalan mekanik. Demikian dilansir CS Monitor, Senin (2/1/2017).

Dalam sebuah studi yang dirilis dalam Jurnal Advanced Materials ini disebutkan, material ini nantinya akan diaplikasikan pada robot-robot masa depan. Material tersebut digambarkan sebagai konduktor ionik sintetis, terbuat dari bahan yang sangat elastis yang memungkinkan ion mengalir melaluinya.

“Membuat material dengan semua sifat ini telah lama menjadi sebuah teka-teki,” ujar Chao Wang, ahli kimia dari UC Riverside tersebut dalam pernyataannya. “Kami telah berhasil membuatnya dan kini mulai mengeksplorasi aplikasinya.”

Kebanyakan polimer self healing menggunakan ikatan non-kovalen yang dapat larut dalam reaksi elektrokimia tertentu. Dalam upaya meningkatkan stabilitas, Dr. Wang dan rekannya memanfaatkan fenomena yang disebut interaksi ion-dipol.

Dengan menggabungkan polimer polar dengan ion yang tinggi, mereka mampu menghasilkan material lebih stabil dalam kondisi elektrokimia serta dapat meregang dan memperbaiki diri.

Pada saat diaktivasi oleh stimulus listrik, bahan material berupa karet dan mudah dibentuk ini dapat direnggangkan hingga 50 kali ukuran aslinya. Ketika dipotong menggunakan gunting, material ini hanya membutuhkan waktu 24 jam untuk regenerasi.

Seperti dinukil laman Breitbart (2/1), asisten profesor Universitas Colorado Christoph Keplinger juga pernah membuat teknologi serupa, meski bukan seperti teknologi self healing. Teknologi tersebut membuat otot buatan dan pengeras suara transparan.

“Cara kerjanya sama seperti otot manusia, otot akan bergerak ketika otak mengirim sinyal ke lengan. Kemudian, otot buatan ini juga akan bereaksi ketika menerima sinyal,” lanjut Wang.

Bagaimanapun, kemampuan penting untuk regenerasi ini layak untuk penggunaan yang lebih luas.

Para peneliti mengatakan, ion konduktor ini bisa digunakan dalam berbagai teknologi, seperti memperpanjang daya tahan baterai lithium ion untuk perangkat elektronik dan mobil listrik, serta biosensor untuk robot yang bisa memperbaiki dirinya sendiri.

Source : Beritagar.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.