Info Kota

Perluas Program Water Rain Harvesting, DLH Balikpapan Bakal Bagikan 100 Tandon

Masyarakat diimbau bisa memanfaatkan air hujan sebagai alternatif cadangan.

GODISCOVER.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan berencana akan memperluas wilayah pelaksanaan program panen air hujan atau water rain harvesting di Kota Balikpapan.

Untuk mendukung program ini, DLH Kota Balikpapan akan membagikan sebanyak 100 tandon air penampungan. Hal itu disampaikan Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, Senin (18/11/2024).

Ia bilang program water rain harvesting di Kota Balikpapan telah diujicobakan di sejumlah wilayah.

“Antara lain, di kelurahan yang menerapkan Program Kampung Iklim (Porklim). Jadi program ini salah satu penilaian dalam penentuan Porklim dengan pemanfaatan air hujan,” jelasnya.

Menurutnya Kota Balikpapan selama ini mengalami kesulitan dalam penyediaan air bersih. Di sisi lain curah hujannya cukup tinggi.

Sudirman Djayaleksana menjelaskan, saat ini di Kantor DLH Kota Balikpapan telah menerapkan program terkait. Di antaranya telah dipasang tandon untuk menampung air hujan.

“Harapannya, upaya ini bisa ditiru masyarakat untuk memenuhi kebutuhan airnya sehari-hari. Kami ingin agar masyarakat bisa memiliki inisiatif mengumpulkan air hujan,” pesan Sudirman.

Sebab sistem distribusi air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM masih sering tidak lancar.

Menurutnya untuk memperluas program water rain harvesting, pihak DLH Balikpapan akan bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur.

“Saat ini DLH Kota Balikpapan tengah melakukan koordinasi dengan Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur sebagai langkah awal dalam merealisasikan bantuan tandon air tersebut,” paparnya.

Program itu akan menyediakan 100 tandon air untuk setiap Kelurahan di Balikpapan.

“Tujuannya menciptakan cadangan air hujan yang dapat dimanfaatkan masyarakat,” jelasnya.

Program panen air hujan menjadi upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat.

Selama ini DLH Balikpapan hanya mendorong warga untuk memasang tandon air hujan di rumah masing-masing, baik di atas atau di bawah tanah.

Hal ini dimaksudkan agar masyarakat memiliki cadangan air yang bisa digunakan saat dibutuhkan. “Program akan memperhatikan masyarakat berpenghasilan rendah. Nantinya masyarakat akan dibantu melalui pendanaan dari Pemerintah Provinsi atau lewat Corporate Social Responsibility perusahaan swasta,” jelasnya.

Selama ini pihaknya telah melakukan sosialisasi program Water Rain Harvesting atau panen air hujan di beberapa Kelurahan guna meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya memanfaatkan air hujan sebagai sumber air alternatif.

DLH Balikpapan mengajak masyarakat agar tidak membiarkan air hujan terbuang begitu saja.

“Tetapi bisa dimanfaatkan maksimal sebagai alternatif cadangan air,” ujarnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.