Perlunya belajar bilang ‘tidak’
Anda mungkin pernah terjebak dalam situasi yang membuat Anda sulit untuk berkata ‘tidak’.
Misal, saat teman pinjam uang padahal isi dompet pas-pasan hingga akhir bulan. Ada juga kalanya Anda meminjamkan barang kesayangan padahal tidak ingin. Kali lain, Anda terpaksa kongko di kafe, padahal sedang tidak dalam suasana hati yang bagus.
Momen-momen tersebut terjadi karena Anda selalu bilang ‘ya’, saat seharusnya bilang ‘tidak’. Tak jarang, Anda melakukannya karena merasa sungkan.
Dalam beberapa kondisi, menolong orang lain atau melakukan sesuatu di luar zona nyaman memang bukan masalah. Namun, ada saatnya Anda harus menolak, dan berani mengatakan tidak.
Tidak, hanyalah sebuah kata namun begitu sulit diucapkan. Daripada bersungut-sungut dalam hati, ada baiknya mulai belajar mengatakan tidak pada hal-hal yang memang tak ingin dilakukan.
Menurut Julie de Azevedo Hanks, Ph.D., seorang clinical social worker di Salt Lake City dan penulis The Assertiveness Guide for Women, cara menolak bisa dengan memberi dukungan langsung disertai senda gurau.
Misal, menolak untuk membeli karya teman. “Aku ikut senang kamu menemukan hobi yang sesuai bakat. Tapi stok lilin di rumah sepertinya sudah lebih dari cukup, bahkan kalau mati lampu terus-terusan.”
Memang tak semua penolakan bisa dilakukan dengan cara sama. Tentunya, Anda butuhmemahami situasi agar terhindar dari merasa bersalah setelah mengatakan tidak.
Setelah sukses mengatakan tidak, ada kemungkinan orang yang Anda tolak menanyakan alasan. Sebuah alasan yang tepat juga akan membuat orang memahami penolakan.
Jelaskan saja, misalnya Anda sedang tak ingin pergi karena kurang enak badan dan memilih istirahat di rumah. Agar tidak menyakiti perasaan orang lain, ucapkan terima kasih atas ajakan tersebut.
Seperti dilansir Lifehack, mengatakan ya ketika sebenarnya ingin bilang tidak akan membuat Anda stres, cemas, dan tegang. Sebaliknya, jika berani mengatakan tidak, akan membuat diri sendiri lebih tenang.
Dengan berani mengatakan tidak, Anda juga dapat terbebas dari orang-orang yang suka mengambil keuntungan, atau memanfaatkan orang lain. Jika akhirnya berhasil menolak, tipe orang seperti itu akan pergi dengan sendirinya dan mencari sasaran lain.
Keuntungan lain adalah hemat waktu. Jangan biarkan orang lain mengontrol apa yang harus Anda lakukan, padahal tak sesuai dengan yang seharusnya. Karena waktu tentu begitu berharga untuk menghormati prioritas Anda.
Anda juga bisa kehilangan fokus jika terus mengikuti kemauan orang lain. Gunakanlah prinsip berikut: katakan ya untuk hal-hal yang relevan dengan tujuan Anda dan katakan tidak pada hal-hal yang membawa Anda menjauh dari tujuan. Fokus pada tujuan akan membuat diri sendiri tumbuh lebih baik, secara pribadi mau pun profesional.
Setiap kali berani mengatakan tidak kepada orang lain, berarti Anda telah menjadi pengambil keputusan yang bijak untuk diri sendiri. Anda juga mendapatkan kepercayaan diri saat teguh pada pendirian dan menghormati batas-batas yang dimiliki. Ketika bertindak tegas dan jelas, orang lain akan lebih menghargai dan menghormati Anda.
Source : Beritagar.id
Ilustrasi Gambar : finansialku.com