Lifestyle

Salah kaprah tentang protein dan pembentukan otot

Memiliki tubuh dengan otot yang terbentuk sempurna memang menjadi impian banyak orang, terutama kaum Adam. Tak ayal, berbagai cara untuk membentuk otot tubuh pun dilakukan, mulai dari olahraga rutin, menjaga pola makan sehat, hingga meningkatkan asupan protein.

Perlu dicatat di sini, jangan sampai Anda salah kaprah mencerna informasi tentang hubungan antara protein dan proses pembentukan otot. Tidak sedikit orang yang kemudian mengonsumsi asupan protein secara berlebihan guna mendapatkan otot tubuh yang mereka idamkan.

Bubuk protein, susu tinggi protein, suplemen protein, hingga diet tinggi protein pun menjadi makanan sehari-hari mereka yang mendambakan otot tubuh yang terbentuk nyata. Padahal, menurut ahli gizi Emilia Achmadi saat ditemui tim Beritagar.id, bagi orang biasa–non-atlet dengan rutinitas harian normal–membentuk otot tidak perlu menggunakan atau mengonsumsi suplemen protein dan bubuk protein seperti yang banyak terjadi di masyarakat sekarang.

“Jika proses pembentukan otot diibaratkan seperti membangun rumah, protein adalah batu bata sedangkan karbohidrat adalah semen yang digunakan untuk menyusun batu bata dengan rapi. Jadi maksudnya apa? Maksudnya, salah besar orang yang ingin membentuk otot hanya fokus pada konsumsi protein dan memangkas asupan gizi lain, seperti karbohidrat. Untuk mendapatkan tubuh berotot harus memperhatikan asupan gizi seimbang,” jelas Emil.

Bahkan, Emil mengatakan jika pola hidup tinggi protein terus dijalani tanpa diimbangi dengan asupan gizi lain, bukan tidak mungkin Anda bisa mengalami masalah gagal ginjal pada kemudian hari karena ginjal bekerja terlalu keras untuk mencerna protein.

Selain itu, Emil juga menekankan, konsumsi suplemen protein atau bubuk protein hanya diperlukan oleh atlet, bukan orang biasa dengan rutinitas kegiatan normal.

Source : beritagar.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.