BALIKPAPAN BESIMPUN BENGGOL
Oleh: Harry F. Darmawan/GoDiscover
SEPANJANG tahun 2017, uang logam yang didistribusikan Bank Indonesia kepada masyarakat Balikpapan sebanyak Rp 4 Miliar. Namun, uang logam yang kembali ke Bank Indonesia hanya Rp 200 juta atau 2% saja. Data Bank Indonesia menyebutkan, masih ada uang logam sebanyak Rp 3.8 miliar yang ada ditangan masyarakat yang belum ditransaksikan. Sementara itu, Bank Indonesia terus melakukan pencetakan dan distribusi uang logam, karena permintaannya yang masih tinggi.
Padahal, uang logam juga alat pembayaran yang sah di Indonesia. Menyimpan dan tidak menggunakannya untuk bertransaksi akan menghambat sistem pembayaran di Indonesia dan inefisiensi biaya pencetakan dan pendistribusian uang logam.
Untuk itu, yuk, tunjukkan kepedulianmu dengan mengumpulkan uang logammu yang sudah tersimpan lama di rumah. Cek lagi uang koin yang ada di laci, di celengan, dan di tempat lain, lalu bergabung di grup Facebook “BALIKPAPAN BESIMPUN BENGGOL”
Di grup tersebut, semua uang logam yang ada di tangan masyarakat bisa tersalurkan ke pedagang atau retailer yang membutuhkan. Caranya, pertama, pilah uang logam per jenis pecahan (50, 100, 200, 500, 1000) dan per tahun emisi. Pemilahan per tahun emisi ini penting, untuk menghindari uang logam yang sudah tidak berlaku.
Kedua, kemas uang logam yg sudah kamu pilah ke dalam wadah per 100 atau 500 keping dan jangan diselotip. Lalu, foto uang logammu tadi dan unggah ke grup Facebook “BALIKPAPAN BESIMPUN BENGGOL”. Jangan lupa sertakan caption berupa jenis pecahan dan nominalnya. Setelah itu, retailer yang membutuhkan uang logam akan memberi feedback dengan menghubungi kamu. Setelah bertemu dengan retailer, dokumentasikan proses transaksi dan upload di grup Facebook BALIKPAPAN BESIMPUN BENGGOL.
“BI menyarankan, transaksi penukaran dilakukan di toko retailer atau pedagang dan hindari tempat sepi agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan,” pungkas Humas BI KPw Balikpapan Andi Palupi. [*]