Lifestyle

Sisi Positif Saat Gagal Mendapat Pekerjaan

Anda sudah berbulan-bulan lulus kuliah, tapi belum juga mendapat pekerjaan? Atau, Anda mantan karyawan yang kini lama menganggur karena selalu gagal dalam proses perekrutan, baik itu gagal sejak masih di tahap seleksi Curriculum Vitae (CV) atau psikotes, atau bahkan saat sudah memasuki tahap-tahap akhir, seperti seleksi wawancara dan tes kesehatan.

Kecewa karena berulang kali gagal mendapat pekerjaan tentu merupakan hal yang wajar, apalagi kalau melihat orang-orang di sekitar Anda sudah menuai beragam prestasi di tempat kerjanya masing-masing. Namun, ketahuilah bahwa di balik kegagalan Anda itu, selalu ada sisi positif yang bisa Anda ambil. Berikut di antaranya:

Banyak gagal, banyak belajar

Jika Anda sering gagal dalam seleksi berkas, kemungkinan besar ada yang salah dari CV Anda. Misalnya, isinya terlalu panjang, desainnya terlalu berlebihan, atau Anda mengirim CV yang sama untuk lowongan di bidang yang berbeda.

Sementara, apabila gagal di tahap wawancara, bisa jadi penyebabnya karena Anda belum mempelajari atau belum mendapat bocoran tentang proses wawancara kerja di perusahaan tujuan Anda. Ketidaksiapan Anda ini bisa membuat Anda sering tergagap ketika menjawab pertanyaan HRD yang menjebak.

Tahukah Anda? Kisi-kisi wawancara kerja bisa Anda temukan di Internet. Di situs Jobplanet, misalnya, Anda bisa menemukan bocoran wawancara kerja di berbagai perusahaan berdasarkan pengalaman para kandidat yang pernah menjalaninya.

Meski pun usaha Anda untuk mendapat pekerjaan belum membuahkan hasil, setidaknya selalu ada pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan-kegagalan yang Anda lalui.

Percayalah bahwa pengalaman gagal Anda tak akan sia-sia, dan suatu saat nanti Anda justru akan bersyukur pernah merasakan jatuh bangun untuk mencapai kesuksesan.

Memiliki mental lebih kuat

Di luar sana, ada orang-orang yang cukup beruntung karena mendapat banyak kemudahan dalam kariernya. Ada yang setelah lulus kuliah meneruskan bisnis keluarga, ada yang langsung diterima di perusahaan pertama yang dia lamar, ada juga yang sebelum wisuda sudah ditawari bekerja di tempat magangnya.

Akan tetapi, kemudahan tersebut bisa membuat mereka cenderung selalu merasa aman dalam hidupnya. Sebaliknya, segala kegagalan yang Anda lalui akan mendidik mental Anda agar lebih kuat.

Bagaimana pun, perjalanan karier tidak mungkin selamanya berjalan mulus. Jadi, jika di awal Anda sudah sering merasakan sedihnya ditolak HRD atau dicecar pewawancara, semangat Anda pasti tak akan langsung hilang hanya lantaran dimarahi bos atau ide Anda ditolak.

Yang Anda inginkan belum tentu yang terbaik

Anda punya mimpi untuk menjadi karyawan di perusahaan multinasional, karyawan BUMN, atau menjadi PNS di instansi pemerintahan?

Segala upaya mungkin sudah Anda kerahkan, di antaranya dengan mengikuti kursus bahasa Inggris intensif, atau berlatih mengerjakan soal-soal psikotes. Namun, yakinkah Anda bahwa pekerjaan impian tersebut memang yang terbaik untuk Anda? Berikut beberapa ulasan dari karyawan yang bekerja di perusahaan besar.

“Sangat subjektif dalam menilai karyawan, jenjang karier yg sangat tergantung subjektifitas dan kedekatan dengan manajemen,” kata karyawan penjualan di perusahaan FMCG di Jakarta

“Masih terdapat senioritas di beberapa divisi, tekanan kerja cukup berat, bagi yang tidak bisa kerja dengan tekanan yang berat tidak disarankan, work life balance yang cukup buruk,” kata mantan karyawan marketing bank di Jawa Timur.

“Kurang memperhatikan kesejahteraan karyawan, kurang memperhatikan aspek-aspek pendukung karyawan, lingkungan kerja kadang masih kekurangan alat safety,” kata mantan karyawan teknik perusahaan tambang di Jawa Barat.

Beberapa ulasan di atas berdasarkan pengalaman pengguna Jobplanet yang bekerja di perusahaan-perusahaan besar. Hal ini membuktikan bahwa bekerja di perusahaan besar dan ternama sekali pun tidak menjamin pengalaman kerja yang memuaskan. Nyatanya, banyak orang yang mengaku kecewa dengan perusahaan tempat kerjanya.

Jika Anda belum berhasil bekerja di perusahaan yang Anda idam-idamkan, jangan langsung berkecil hati, karena bisa jadi perusahaan tersebut memang tidak tepat untuk Anda. Teruslah berusaha dan tetap semangat.

Source : Beritagar.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button
.