Lifestyle

Tak Cuma Pesawat, Mobil Juga Punya Blackbox

Pesawat terbang biasanya dilengkapi dengan kotak hitam atau blackbox. Kotak hitam ini diperlukan untuk mengetahui rekam jejak pesawat ketika terjadi kecelakaan.

Seperti kecelakaan pesawat Lion Air JT610 yang terjatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pagi tadi, kotak hitam akan berperan penting mengungkap mengapa kecelakaan bisa terjadi.

Mirip pesawat, teknologi semacam kotak hitam juga hadir di mobil. Di negara maju seperti Amerika Serikat, fitur serupa dengan blackbox sudah umum digunakan di mobil. Bahkan, setelah sepuluh tahun, kira-kira setengah dari semua kendaraan baru yang dijual di Amerika Serikat sudah memiliki kotak hitam.

Di sana, blackbox untuk mobil secara teknis disebut event data recorders (EDR). EDR ini melacak segala sesuatu ketika mobil terlibat kecelakaan. Kotak hitam di mobil mencatat data seperti kecepatan, apakah penumpang mengenakan sabuk pengaman atau tidak, dan sebagainya. EDR atau kotak hitam di mobil ini sangat terintegrasi dengan electronic control systems dari mobilnya.

Alat ini biasa digunakan di mobil penumpang atau kendaraan komersial sebagai alat investigasi yang berharga untuk memantau atau memvalidasi terjadinya kecelakaan.

Tak cuma di luar negeri, di Indonesia juga ada mobil yang punya sistem semacam kotak hitam di pesawat. Adalah pendatang baru dari China, DFSK Glory 580 yang memiliki fitur mirip kotak hitam. Namanya adalah Vehicle Running Recorder (VRR) yang dapat merekam keadaan perjalanan.

VRR atau kotak hitam di mobil China itu terdapat kamera depan yang bisa merekam perjalanan, hardisk penyimpanan data video 16 GB. Fitur itu akan merekam ativitas berkendara dan pemilik mobil bisa mengunduhnya jika perlu.

Bukan hanya itu, di kendaraan komersial tampaknya juga sudah umum menggunakan kotak hitam. Bahkan, dalam upaya mengurangi angka kecelakaan angkutan umum darat di Tanah Air, Direktur Angkutan dan Multimoda, Ahmad Yani berencana akan mewajibkan angkutan pariwisata untuk mendaftarkan pengemudinya ke dalam e-Logbook, wajib pakai GPS, dan IP harus terhubungang ke kementerian. Selain itu kendaraan juga harus ada Blackbox.

“Blackbox bisa tahu bagaimana kecepatan pengemudi, bagaimana pola mengendara meraka. Ini salah satu bagian dari safety, dan pada saat kejadian kecelakaan itu akan terlihat penyebabnya. Alatnya sudah siap bukan wacana lagi, kita perlu mengkaji spesifikasi yang kita butuhkan seperti apa,” ungkap Ahmad Yani.

Source : Oto Detik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Back to top button
.