Lifestyle

Tanda-tanda tulang bermasalah

Tulang berfungsi penting membantu Anda bergerak, memberi bentuk, dan juga menopang tubuh. Tulang memiliki jaringan hidup yang dapat membentuk kembali dan berfungsi optimal pada masa kanak-kanak serta remaja. Seiring bertambahnya usia, kinerja tulang mulai menurun. Beberapa masalah dan penyakit tulang seperti osteoporosis mulai mengintai.

Untuk itu, Anda perlu menjaga tulang tetap kuat dan mencegah kerusakan tulang sejak dini. Salah satunya dengan mengenali tanda-tanda tulang bermasalah seperti berikut.

Sakit punggung berlebihan

Pada beberapa kasus, sakit punggung bisa jadi berbahaya. Katrina Langford, mantan atlet yang mengalami sakit punggung menahun dan didiagnosis menderita osteoporosis, ternyata mengalami tulang belakang retak sekaligus patah tulang di sejumlah tepat–terutama dekat sumsum tulang belakang.

Alasan kecurigaan patah tulang semakin rancu, Langford mengalami menopause dini sejak usia 14 tahun–salah satu tanda nyata osteoporosis, dan masih bisa berjalan sehingga pengobatan yang tepat tidak segera dilakukan.

Menurut Dr Andrew Pearson, ahli radiologi di Borders General Hospital osteoporosis and fracture liaison service di Skotlandia, kerancuan ini umum terjadi. Sementara osteoporosis sering dikaitkan dengan pinggul retak, hal itu menyebabkan tiga kali lebih mungkin patah tulang belakang. Ia menyarankan agar lebih proaktif mencari osteoporosis. Salah satu caranya dengan memeriksakan tulang menggunakan pindai kepadatan tulang yang disebut dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA).

Kuku tipis, membelah, dan mudah patah

Kuku cenderung menebal seiring pertambahan usia. Jika kuku tipis, ini bisa menjadi tanda osteoporosis. Sementara kuku mudah patah terkait kerapuhan tulang dan kurangnya kalsium. Studi menunjukkan, tingkat kolagen rendah pada kuku menandakan kurangnya kolagen juga dalam tulang.

Untuk mengatasinya, Anda bisa menambah nutrisi kuku dengan mengonsumsi protein–kuku dibentuk dari keratin (semacam protein), biotin (penebal kuku) dan mineral silikon (untuk membentuk kolagen penguat tulang), serta mengonsumsi makanan kaya kalsium dan zat besi seperti daging merah, susu, yogurt, keju, kale, brokoli dan sarden.

Gigi tanggal dan gusi menyusut

Tulang rahang berfungsi seperti wadah penopang gigi, dan bisa juga mengeropos. Ketika terjadi, gusi akan menyusut dan gigi bisa tanggal. Bahkan, perempuan dengan osteoporosis tiga kali lebih mungkin kehilangan gigi.

Sebagai pencegahan, penelitian dari National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases menemukan, sinar-X untuk gigi dapat membantu mengidentifikasi tulang lemah yang berisiko osteoporosis.

Kesulitan menggenggam atau mengangkat tubuh

Jika Anda sulit menyeimbangkan tubuh saat berdiri setelah duduk, atau kesulitan memutar kenop pintu, bisa jadi tulang Anda bermasalah. Studi menunjukkan adanya hubungan antara kekuatan pegangan tangan dengan kepadatan tulang lengan, tulang belakang dan pinggul. Perempuan yang memiliki masalah tulang di bagian-bagian tersebut cenderung mengalami masalah keseimbangan dan mengalami lemah otot.

Untuk mengatasinya, coba berlatih angkat beban bagi pemula, melakukan yoga atau tai chi. Ini membantu meningkatkan keseimbangan dengan mengembangkan kekuatan tubuh, fleksibilitas, jangkauan gerak dan refleks. Selain itu, studi menunjukkan bahwa tai chi mengurangi risiko jatuh hingga 45 persen.

Jantung berdebar cepat saat istirahat

Detak jantung dalam keadaan istirahat–tubuh tidak melakukan kegiatan aktif– yang normal berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit. Umumnya, makin rendah detak jantung saat istirahat, makin efisien fungsi jantung.

Ini juga menunjukkan tingkat kebugaran yang baik. Misalnya, seorang atlet terlatih mungkin memiliki denyut jantung istirahat normal mendekati 40 denyut per menit.

Penelitian menunjukkan, denyut jantung istirahat sebanyak 80 denyut per menit dapat meningkatkan risiko patah tulang pinggul, panggul dan tulang belakang. Karena itulah, aktivitas fisik seperti latihan beban dan berjalan sangat dibutuhkan untuk membangun tulang yang kuat.

Untuk mengetahui detak jantung Anda, coba tempatkan satu atau dua jari di atas titik nadi di pergelangan tangan atau leher. Lakukan di pagi hari saat bangun tidur. Hitung jumlah ketukan dalam 15 detik. Kalikan jumlah itu dengan empat untuk mendapatkan tingkat istirahat jantung Anda.

Source : beritagar.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button
.