The Land of Prosperity

Dengan bandar udara berkapasitas 15 juta penumpang pertahun, pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari rata-rata nasional dan kondisi geografi yang cukup luas, Balikpapan adalah tujuan investasi dan wisata paling sempurna di Borneo. Inilah 1001 alasan Anda melirik kota berjuluk Litle Hawaii ini dalam rencana pengembangan bisnis, juga rumah yang nyaman bagi masa depan keluarga.
Balikpapan is the best destination for investment and tourism in Borneo. It has an airport that serves 15 million passengers per year. It’s economic growth is above average growth nationally. It has vast area. Balikpapan, nicknamed Little Hawaii has all the reason to build businesses and a comfortable town to live in.
Jika Ibukota Kalimantan Timur adalah Samarinda, Balikpapan adalah Ibu Kota Kalimantan! Begitu pameo yang sering terlontar tentang kota yang berpusat di pesisir ini. Balikpapan memiliki luas wilayah 843 Kilometer persegi yang terbagi dalam dua area. Luas daratan mencapai 503 Kilometer persegi dan perairan seluas 340 Kilometer persegi.
Posisi kota ini unik. Berbatasan langsung dengan Selat Makassar, dekat dengan hutan hujan tropis belantara Kalimantan, sekaligus memiliki kehidupan modern. Ditunjang dengan posisi sebagai hub yang menghubungkan Kalimantan dengan Pulau Jawa dan Sulawesi.
Sementara Pelabuhan yang dimiliki melayani persinggahan kapal-kapal menuju Pulau Jawa hingga Papua. Balikpapan kini memiliki dua pelabuhan dengan fungsi berbeda. Pelabuhan Semayang untuk kapal-kapal penumpang dan Pelabuhan Kariangau untuk melayani angkutan barang dan peti kemas.
Dukungan besar pemerintah terhadap iklim investasi yang sehat, infrastruktur memadai, ketersediaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, menjadikan kota ini tetap tumbuh meski perekonomian nasional tengah bergejolak. Tahun ini pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 6 persen lebih. Sedikit melambat dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Investasi merupakan salah satu penopang utama pembangunan. Eksistensi Balikpapan sebagai kota jasa, menjadikan daerah ini sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) ke sepuluh di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir Balikpapan terus melengkapi diri dengan sarana pendukung pertemuan skala internasional, konferensi, dan pameran.
Sebuah penelitian terbaru yang dirilis TripAdvisor mengumumkan bahwa akomodasi di Indonesia mempertahankan peringkat review minimum 4 (dari skala 5) sejak 2005. Angka tertinggi mengesankan diperoleh sebesar 4,17 di tahun 2013, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global sebesar 4,11 di tahun yang sama. Hasil ini menjadi angin menyegarkan karena menunjukkan komitmen berkelanjutan bisnis perhotelan, termasuk layanan bed and breakfast dalam skala lebih kecil. Akomodasi di Indonesia menawarkan keramahan dan pelayanan prima untuk wisatawan. Hasil ini mengindikasikan tingkat kepuasan tinggi dari wisatawan terhadap industri perhotelan yang menjadi pendukung nomor wahid bisnis pariwisata Tanah Air.
Some people said that Samarinda is the capitol of Kalimantan Timur, then Balikpapan should be the capitol of Kalimantan! Balikpapan has 843 km square of area consists of 503 km square of land and 340 km square of shore.
Balikpapan is uniquely located, bordered by Makassar Strait, surrounded by tropical Jungle of Kalimantan but has modern life in the city. It is a hub to connect Java and Sulawesi to Kalimantan.
In the other hand, ports of Balikpapan serves ships from Java to Papua. Semayang port serves passenger ships and Kariangau port serves containers and goods ships.
Government has been always supporting the business by creating healthy investment climate, appropriate infrastructures, resources availability. Thus it stabilizes economic growth at 6% in the economic slow down.
Investment has always been one of the triggering factor of economic growth. Balikpapan’s differentiation as MICE city has given Balikpapan a 10th rank in Indonesia. It has been supporting with venues for conference and exhibition in international scale.
In recent studies by TripAdvisor that Indonesia’s hospitality has been scored 4 out of 5 since 2005. It means that people are satisfied with this level of bed & breakfast service. This sector has been the best supporting for hotel businesses in Indonesia.
Penelitian yang dilakukan TripAdvisor global memang tidak mencakup kota-kota kecil, melainkan tingkat provinsi. Namun setidaknya Indonesia telah terbukti berkomitmen menawarkan layanan terbaik kepada wisatawan, yang akan mendorong lebih banyak wisatawan internasional mengunjungi Indonesia.
Marc Charron, President, TripAdvisor for Business, Marc Charron seperti dilansir laman Indonesia.travel mengutarakan, peringkat Indonesia cukup memuaskan dengan rata-rata review yang konsisten dari pembaca. Ini menjadi modal berharga untuk bisnis pelancongan dan properti tanah air.
Dari penelitian tersebut juga diperoleh beberapa data pendukung dimana peringkat review akomodasi rata-rata yang diberikan wisatawan TripAdvisor global di 15 kota di Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara review rating-melihat tren review di berbagai pasar-pasar besar dalam periode lebih dari 10 tahun, mulai dari awal 2004 hingga akhir 2014.
Penelitian ini tidak hanya melihat peringkat review rata-rata untuk properti di TripAdvisor pada pasar tersebut tetapi juga membandingkan peringkat di beberapa wilayah/negara/kota yang berbeda dalam satu pasar, serta peringkat antara tipe dan ukuran properti yang berbeda.
Penelitian juga menunjukkan bahwa peringkat review yang lebih tinggi di TripAdvisor memunculkan lebih banyak permintaan pemesanan dari wisatawan TripAdvisor. Penelitian Review Rating secara spesifik melihat peringkat review rata-rata TripAdvisor untuk hotel dan B&B di beberapa pasar-pasar besar. Peringkat review rata-rata untuk penyewaan properti, restoran dan objek wisata tidak diidentifikasi dalam penelitian ini.
This study encourage smaller cities to provide such level of service as what has been delivered in larger cities in Indonesia. This means that there will be more international tourist visit Indonesia.
Marc Charron, President of TripAdvisor for business said that Indonesia gains positive reviews form their readers. This has been a positive points for tourism and property businesses.
The study gives the insight of property business in the area but also the comparison with other type and sizes from different areas.
The study shows that higher review ranks gets more order from TripAdvisor customers. This research has been specifically checks review rating for hotels and B2B in larger markets. The review ranks from property rentals, restaurants and tourism objects are not identified in this research.
Average Accommodation Review Rating by Indonesian City (2010-2014)
Peringkat Review Akomodasi Rata-Rata berdasarkan Tahun, Indonesia vs Dunia (2005-2014) | Review Rank of Yearly Accomodation, Indonesia vs World
Indonesia : 4,13 (2005), 4,14 (2006), 4,15 (2007), 4,06 (2008), 4,04 (2009), 4,10 (2010), 4,14 (2011), 4,14 (2012), 4,17 (2013), 4,14 (2014)
Dunia : 3,78 (2005), 3.78 (2006), 3,82 (2007), 3,86 (2008), 3,99 (2009), 4,02 (2010), 4,07 (2011), 4,09 (2012), 4,11 (2013), 4,12 (2014)
KOMITMEN BALIKPAPAN
Kota ini tidak disebutkan secara spesifik dalam penelitian tersebut. Namun secara umum, Kalimantan Timur mendapat review sebesar 3,66 dari skala 5. Kalimantan Timur berada sedikit di bawah Jawa Timur yang memperoleh review 3,76. Sulawesi Utara memperoleh review tertinggi dengan skor 4,30, disusul Bali 4,29 dan Yogyakarta 4,10. Posisi Kalimantan Timur mungkin saja terkerek tahun ini dengan beberapa penghargaan dengan skala internasional yang diraih tahun ini.
Komitmen Balikpapan untuk menjaga kualitas hidup memperoleh apresiasi dengan diraihnya predikat “Most Lovable City” kerjasama WWF dan organisasi Earth Hour. Meski metode penilaian yang dilakukan melalui polling pengguna media sosial, namun event terebut diikuti negara-negara top di dunia seperti Prancis, Brazil, Kanada, Korea Selatan dan banyak lagi.
Dengan beberapa fakta di atas, berikut adalah alasan berinvestasi dan berwisata di Balikpapan menjadi pilihan sangat tepat.
Though it is not spesifically mentioned in the study, but in overall, Kalimantan Timur scored 3.66 of 5., Jawa Timur scored 3,76, Sulawesi Utara 4.3, then Bali 4.29 and Yogyakarta 4.1. Kalimantan Timur may increase their rank following the international award given this year.
Balikpapan has been committed to preserve the living quality by earning “Most Lovable City” from WWF and Earth Hour organization. Balikpapan outrun top cities in France, Brazil, Canada and South Korea.
These are the main reasons to visit and invest in Balikpapan.
KUALITAS HIDUP | LIVING QUALITY
Balikpapan has earned Most Lovable City title, outrun Paris, Rio de Janeiro and other famous European city in a contest held by WWF and Earth Hour Organization.
In ASEAN level, Balikpapan had earned The Cleanest City in fresh air, fresh water and fresh soil category. After that, it earned the Blue sky City award by The Ministry of Environment.
It also earned The Most Comfortable and Appropriate Living Award from the City Planning Association. Balikpapan has also frequently earning Adipura Kencana Award for cleanliness.
AKOMODASI | ACCOMODATION
Cukup buka layar telepon genggam Anda, di sana akan tersedia banyak informasi tentang lokasi akomodasi dengan beragam pilihan. Kita bisa memesannya langsung, semudah membuka aplikasi dalam gadget. Hotel dengan kualitas bintang 5, kondotel, atau penginapan nyaman dan murah sangat mudah dijumpai. Hotel dengan grup internasional seperti Aston, Novotel, Swiss belhotel, atau hotel-hotel bergengsi seperti Blue Sky, Grand Jatra, Sagita dan banyak lagi, hadir dengan nuansa lokal yang menyajikan keramahan.
It is very easy to find information about rooms and accommodation, we can choose from 5-star hotels, condotels or cheap-and comfortable inns. Hotels from international groups such as Aston, Novotel, Swiss Belhotel or Hotels like Blue Sky, Gran Jatra, Sagita that services local taste in comfort.
KONFERENSI | CONFERENCE
Selain hotel dan mal, Balikpapan mengembangkan pusat—pusat konferensi berskala internasional untuk menampung kegiatan pameran dan eksebisi. Berikut adalah sarana konferensi utama Balikpapan:
Balikpapan has international-scale venue to support exhibitions, here are the list:
A. Balikpapan Sport and Convention Center
Gedung dengan kapasitas di dalam ruangan sebanyak 5000 orang ini biasa digunakan untuk pertunjukan musik, pameran hingga pertandingan olahraga. Musisi kelas dunia semacam Michael Learns to Rock dan Kenny G pernah merasakan sambutan hangat ribuan warga Balikpapan kala menggelar konser internasional mereka. Di bagian luar, selain area parkir yang luas juga biasa dimanfaatkan untuk ajang eksebishi. Pameran tahunan yang diselenggarakan di Dome adalah Balikpapan Expo, Balikpapan Fair, Energy Expo, Mining and Energy Expo dan masih banyak lagi.
This 5000-people building is used for music performance, exhibitions to sport competitions. Michael Learns to Rock and Kenny G had felt the warm atmosphere here. It is equipped with vast parking lot both for parking and exhibitions as well. The example of exhibition held here are : Balikpapan Expo, Energy Expo and Exhibitions as well.
B. Borneo Festival Center
Bosan dengan pameran dalam gedung? Bagi para penyelenggara pameran bisa menjajal Borneo Festival Center. Lokasi eksebishi berada di pinggir Pantai Manggar, sekitar 23 kilometer dari pusat Kota Balikpapan. Lokasi pameran ini relatif baru dengan memadukan konsep investasi dan wisata. “Untuk pertama kalinya kami menyelenggarakan sebuah pameran berskala internasional di pinggir pantai. Dan respon peserta dari luar negeri sangat menggembirakan,” kata Direktur Pameran PT Sinar Expo Prima, Lindawati, setelah pembukaan The 11th Balikpapan Expo, pertengahan tahun ini. 15 Negara ikut ambil bagian dalam event tahunan yang biasa berlangsung di Balikpapan Sport and Convention Center itu.
This is a new idea to hold an exhibition; getting in outdoors. This is what Borneo Festival Center offers us. It is located 23 kms east, near Manggar Beach. The is the first venue to hold an exhibition by the beach in international Scale. “This is the first time we hold a world scale exhibition by the beach. And people from abroad welcomes this idea,” quote by Lindawati, CEO of PT Sinar Expo Prima. There were 15 participants joining this event.
C. GEDUNG KESENIAN | Art Perfomance Building
Bangunan berlantai tiga ini memiliki panggung dengan luas 20 m x 12 m. teater memanjang dari lantai dasar hingga lantai dua mampu menampung hingga 1000 penonton. Lantai 1 terdapat hall yang berisi galeri lukisan dan karya seni lainnya, sedangkan lobby berada di lantai 2. Ornamen khas masyarakat suku Dayak menjadi penghias gedung yang dibangun di atas tanah seluas 16.300 meter persegi.
This three-staged floor has a-20-by-12m that contains up to 1000 persons a day. There are pictures in first floor, and lobby in 2nd floor.
INFRASTRUKTUR | INFRASTRUCTURE
Pemerintah provinsi Kalimantan Timur saat ini tengah mengembangkan jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Samarinda. Jalan bebas hambatan itu akan memangkas jarak kedua kota menjadi hanya sekitar satu jam dari sebelumnya 3 jam. Dalam tahap perencanaan adalah pembangunan jalur kereta yang akan menghubungkan kota-kota besar di Kalimantan.
Di bidang transportasi udara, Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman kini mampu menampung 15 juta penumpang pertahun. Selain peningkatan kapasitas, bandara ini juga memiliki arsitektur modern, pusat perbelanjaan, hotel dan sarana penunjang lain. Sedangkan Pelabuhan Kariangau melengkapi sarana transportasi laut yang sebelumnya sudah ada, yakni Pelabuhan Semayang.
The government of Kalimantan Timur is building a jam-free highway. They are supposed to cut the distance into 1 hour only. The idea of making trainway is the least plan of greater cities in Kalimantan.
In the field of air transport, air Bnadar Sultan Aji Muhammad Sulaiman is now able to accommodate 15 million passengers per year. In addition to increased capacity, the airport also has a modern architecture, shopping malls, hotels and other supporting facilities. While Port Kariangau complete marine transportation which previously existed, namely Port Semayang.
REKLAMASI PANTAI | BEACH RECLAMATION DEVELOPMEN
Luas perairan Balikpapan lebih dari setengah luas daratan Kota Balikpapan. Wilayah tersebut memiliki potensi besar terhadap pengembangan kota dalam beberapa tahun ke depan. Secara topografi, hanya 15 persen luas kota ini berupa dataran landai yang berada di tepi pantai. Kondisi ini mencerminkan potensi kota yang didominasi kawasan pesisir pantai.
Dengan geografi seperti di atas, maka pertumbuhan Balikpapan sudah tidak seimbang dengan ketersediaan lahan. Terutama pada kawasan pusat kota, sepanjang jalan Jenderal Sudirman yang merupakan kawasan padat, sekaligus jantung perekonomian.
Kawasan ini didominasi kegiatan sektor perdagangan, mulai pasar tradisional, pasar modern, perbankan, pusat perbelanjaan dan sebagainya. Terkait hal ini, muncul kebutuhan untuk mengembangkan kawasan pesisir pantai di antara laut (reklamasi pantai) dengan konsep waterfront city.
Guna meningkatkan fungsi atau revitalisasi kawasan tepi pantai Kota Balikpapan (Balikpapan Innercity Waterfront Area) Pemerintah telah merencanakan pembuatan sistem kota yang mengintegrasikan jalan kolektor dengan jalan pesisir pantai. Kebijakan itu bertujuan meningkatkan aksesibilitas kawasan sehingga dapat meningkatkan kinerja kota dan kawasan.
Lokasi yang akan dikembangkan berada di tepi pantai sepanjang jalan Jenderal Sudirman, dari Pelabuhan Semayang hingga mendekati Bandara Sepinggan, atau sepanjang 7,5 km, ke arah pantai sejauh 500 meter dari surut air laut terendah dengan luas sekitar 486 ha.
Balikpapan marine area more than half the land area of the city of Balikpapan. The region has a great potential for the development of the city in the next few years. In topography, only 15 percent of the city’s vast plains in the form of ramps that are on the waterfront. This condition reflects the potential of a city dominated coastal areas.
With above geography, then Balikpapan growth is not balanced with the availability of land. Especially in the downtown area, along Jalan Sudirman which is a dense area, once the heart of the economy.
This region is dominated trade activities, from traditional markets, modern markets, banks, shopping centers and so on. Related to this, there is a need to develop the coastal area between the sea (reclamation) with the concept of a waterfront city.
In order to improve the function or the revitalization of the waterfront area of the city of Balikpapan (Balikpapan Innercity Waterfront Area) The government has planned to construct a system that integrates the city collector road with the coastal road. The policy aims to increase the accessibility of the region so as to improve the performance of the city and the region.
Location to be developed is located on the waterfront along the Sudirman, of Port Semayang to near Sepinggan, or along a 7.5 km, towards the coast as far as 500 meters from the sea water, receded lowest with an area of approximately 486 ha.
Kawasan pesisir pantai ini mempunyai potensi dengan konsep waterfront, yakni;
1. Mengembangkan pulau-pulau buatan bertemakan Water Theme Park dan delta Sungai Klandasan Besar sebagai Club House.
2. Orientasi bangunan dan view kawasan di tepian ke arah laut.
3. Penyediaan ruang dan kegiatan yang memanfaatkan potensi dan daya tarik lautan, seperti sea food center, dermaga kapal wisata.
4. Sebagai downtown, di mana kawasan ini dilengkapi dengan fungsi baru yang mendukung seperti, shopping mall, hotel, retail modern, apartemen dan civic center.
Rencana reklamasi pantai Balikpapan bertujuan menambah lahan, menata ruang kota, mengembangkan pusat kegiatan bisnis dan hunian berupa apartemen, serta mengatur kembali sistem transportasi kota yang terpadu, dilengkapi dermaga kapal.
Dari kegiatan ini akan membuka peluang usaha baru dan lapangan kerja. Investasi yang ditawarkan kepada para calon investor adalah sebagai pengembang costal road, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Balikpapan.
The coastal areas have the potential to waterfront concept, namely;
1. Develop artificial islands themed Water Theme Park and the Great River delta Klandasan as Club House.
2. The orientation of the building and view the area at the edge towards the sea.
3. Provision of space and activities that utilize the potential and attractiveness of the oceans, such as sea food center, tour boat dock.
4. As a downtown, where this area is equipped with new functions that support such as, shopping malls, hotels, modern retail, apartments and civic center.
Balikpapan reclamation plan aims to add land, arranging urban space, developing center of business and residential activities in the form of apartments, as well as reorganize the city’s integrated transport system, equipped with boat dock.
From these activities, they will open up new business opportunities and employment. Investments offered to potential investors is as a developer costal road, in collaboration with the City of Balikpapan.
Hasil kajian dalam pengembangan kawasan reklamasi pantai, penggunaan lahan terbesar adalah untuk mixed use (27,43%), pengembangan bandara (20,94), wisata (14,53%) dan komersial (21,09%).
Pada tahun 2012, pemerintah telah membentuk Badan Percepatan Pembangunan dan pengelolaan Coastal Road. Kawasan sepanjang jalan Jenderal Sudirman ini, diprediksi akan menjadi kawasan bisnis yang paling menjanjikan dalam lima tahun ke depan. Balikpapan tengah bersiap menjadi waterfront city pertama di Kalimantan.
Pemerintah Balikpapan menawarkan proyek reklamasi pantai sepanjang area klandasan. Investasi yang ditawarkan kepada para calon investor adalah sebagai pengembang, sekaligus pengelola coastal road. Pola kerja sama yang ditawarkan adalah, 48 persen dari proyek akan diserahkan kepada investor, sisanya diperuntukkan bagi kawasan publik dan pembangunan berwawasan lingkungan.
The study results in the development of coastal reclamation area, the largest land use is for mixed use (27.43%), the development of the airport (20.94), tourism (14.53%) and commercial (21.09%).
In 2012, the government has established the Accelerated Development Agency and the management of Coastal Road. Jalan Sudirman area along this path, are predicted to be the most promising business area in the next five years. Balikpapan is preparing to become the first city waterfront in Borneo.
Government Balikpapan offer beach reclamation project along Klandasan area. Investments offered to potential investors is as a developer, and manager of the coastal road. Patterns of cooperation on offer is, 48 percent of the project will be handed over to the investor, the rest is earmarked for public areas and environmentally sound development.
KAWASAN WISATA PANTAI MANGGAR | MANGGAR BEACH TOURISM
Pantai Manggar yang memiliki potensi wisata yang besar akan terus dikembangkan dalam beberapa tahun ke depan. Strategi yang ditawarkan pemerintah antara lain menjadikan kawasan itu sebagai pusat wisata air resort area untuk skala kota, regional dan internasional. Pemerintah akan menyiapkan infrastruktur yang melayani dan merangkai kawasan Pantai Manggar dengan sistem kota secara keseluruhan, menyediakan fasilitas yang menunjang fungsi wisata dan sub pusat kota untuk Balikpapan Timur.
Di sisi lain, pemerintah juga akan mengatur densitas atau kepadatan kawasan agar tetap terjadi keseimbangan antara pemanfaatan lahan dan kelestarian alam, mengarahkan investasi ke kawasan wisata Pantai Manggar dalam bentuk package development yang sesuai dengan rencana makro kawasan. Serta mengoptimalkan potensi pantai laut dan view serta topografi sehingga perencanaan dan pengembangan kawasan berorientasi dari keunggulan kawasan tersebut.
Manggar beach which has great tourism potential, will continue to be developed in the next few years. The strategy was proposed by the government, among others; to make the region as a center for water attractions, the resort area to an urban scale, regional and international. The Government will set up the infrastructure to serve and stringing manggar Coast region with the city as a whole system, providing facilities that support the function and sub-downtown travel to Eastern Balikpapan.
On the other hand, the government will also set the density or density of the area in order to keep a balance between land use and the preservation of nature, redirect investment into manggar Coast tourist area in the form of a development package in accordance with the plan of macro-regions. As well as optimizing the potential of the sea coast and view as well as the topography until planning and development-oriented areas of excellence the region.
Sebagai atraksi binis pada sumber daya pantai, kawasan Pantai Manggar memiliki potensi sebagai berikut;
Lebar Pantai
Manggar memiliki lebar sekitar 50 meter saat surut. Hal ini merupakan salah satu daya tarik yang unik dan jarang dimiliki pantai lain di Indonesia. Lebar pantai dapat dimanfaatkan sebagai zona aktivitas berbasis outdoor recreation dengan karakteristik active-expresive active, yang berarti aktivitas wisata aktif yang bertujuan membentuk pengalaman wisata pengunjung.
Komposisi Pantai
Pantai ini memiliki pesisir yang halus dengan warna putih kecoklat-coklatan dan ombak sedang, sehingga bepotensi dikembangkan sebagai kegiatan wisata air.
Karakteristik Pantai
Patai Manggar ideal dikembangkan sebagai kawasan wisata. Hal ini dimungkinkan karena luas wilayah belakang pantai dengan kontur landai. Kondisi ini berpotensi dilakukan pengembangan sarana dan prasarana wisata.
Sarana Wisata
Jaringan listrik dan air bersih telah tersedia di Pantai Manggar. Tetapi dalam upaya mendapatkan segmen pasar dengan kualifikasi yang lebih tinggi, maka perlu dikembangkan sarana yang telah tersedia. Untuk mendukung aktivitas wisatawan, sarana wisata Pantai Manggar akan dikembangkan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan.
Aksesibilitas
Kawasan wisata ini bisa dijangkau dengan alat transportasi apapun. Jarak antara pantai dengan pusat kota juga relatif dekat. Pantai ini hanya terpaut 9 kilometer dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Sebagai objek wisata alam, pengembangan produk wisata akan dikembangkan ke arah wisata bahari. Pengembangan kawasan memerlukan peningkatan kualitas dan kuantitas standar pelayanan prasarana dan sarana untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.
As attractions binis on coastal resources, manggar Coast region has potential as follows;
Width
Manggar has a width of about 50 meters at low tide. This is one of the unique charms and rarely owned other beaches in Indonesia. The width of the beach can be used as an outdoor recreation based activity zone with characteristics expresive active-active, which means active tourism activities aimed at forming the tourist experience of visitors.
Beach Composition
This beach has a smooth coast with a brownish white color and the waves were so potentially developed as water tourism activities.
Beach Characteristic
Ideally, manggar beach is developed as a tourist area. This is possible because the area behind the beach with gentle contours. This condition is potentially made to develop facilities and infrastructure.
Means of Tourism
Electricity and water supply network has been available in manggar Beach. But in an effort to gain market segments with higher qualifications, it is necessary to develop the means that are available. To support the activities of tourists, tourist facilities will be developed in manggar Beach to provide convenience and comfort.
Accessibility
This tourist area can be reached by any means of transportation. The distance between the coast to the city center is also relatively close. The beach is just adrift 9 kilometers from Sultan Aji Muhammad Sulaiman. As a natural tourist attraction, development of tourism products will be marked in the direction of marine tourism. Area development requires increasing the quality and quantity of service standards infrastructure and facilities to meet the needs of tourists.
Testimoni
Charles Rossi
Presiden Direktur Regus Indonesia
Sebagai penyedia fasilitas perkantoran terbesar di dunia, kami tentu telah memiliki pertimbangan yang matang memilih Balikpapan sebagai pusat operasi kami di Kalimantan Timur. Regus memiliki 2.300 gerai di 104 negara. Beberapa di antaranya ada di tujuh kota di Indonesia, termasuk Balikpapan. Selain itu ada juga di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Makassar, dan Bali.
Kami yakin kebutuhan perkantoran di Balikpapan akan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang. Kami memfasilitasi perusahaan-perusahaan yang ingin efisien menggunakan kantor untuk operasional mereka. Bukan saja kantor dalam bentuk konvensional, kami juga menyediakan virtual office untuk pebisnis yang menginginkan alamat bergengsi.
Infrastruktur yang lengkap, menjadikan kota ini sangat sesuai dengan pangsa pasar kami di bisnis minyak sawit, travel, perkebunan, batubara, hingga minyak dan gas yang kini subur di Kaltim.
Alvin Andronicus
Assistant Vice President Marketing APL
Borneo Bay City mendukung kebijakan Pemerintah Kota Balikpapan dalam mengembangkan kawasan water front city pertama di Kalimantan Timur. Kami memberikan suasana yang berbeda dan baru untuk masyarakat. Posisi Balikpapan sangat strategis, baik secara nasional maupun kawasan. Kota ini pantas mendapat predikat sebagai “Little Hawaii” karena komposisi yang strategis itu. Proyek Borneo Bay City merupakan wujud Agung Podomoro Land dalam pembangunan coastal road yang kini digarap pemerintah Balikpapan. Kami telah berpartisipasi dengan membangun satu blok dan akan menggarap proyek coastal road seluas 40 hektare. Borneo Bay City akan menjadi pusat bisnis, leisure dan wisata Kota Balikpapan.
Lindawati
Direktur Pameran PT Sinar Expo Prima
Balikpapan sangat cocok untuk menjadi host sebuah acara multinasional. Banyak lokasi yang bisa menjadi pilihan. Mau di indoor atau outdoor. Di hotel, mal, convention center hingga di pinggir pantai. Pada acara Expo ke 14, kami coba suasana baru di kawasan Pantai Manggar dan terbukti mitra kami dari luar negeri sangat menikmati kegiatan yang kami endorse.
Selain lokasi yang beragam, menyelenggarakan event besar di kota ini juga cukup mudah dengan sarana dan prasarana yang memiliki standar tinggi. Bandar udara internasional, kebersihan, keteraturan >dan terutama kondisi keamanan yang mendukung.
Source : Majalah DISCOVER BALIKPAPAN Edisi ke 47 Oktober 2015